Chapter 39

1K 89 7
                                    

Pagi hari kembali menyapa.

Kantor🏢

"Ul, ini file nya nanti lu omongin aja sama Rony yang mah presentasi siapa, semuanya udah jelas di ppt ini jadi kalian kulik ulang aja pelajari masih ada 2 jam kok cukup lah" ucap Nayl

"Aman bang, kalau gitu gua ke ruangan dia dulu ya"

"Iya iya"

Ruangan Rony.

"Masih pagi pak, udah merenung aja lo" ucap Paul memasuki ruangan Rony

Di hadapan pria itu memang banyak berkas, laptop dan alat tempur kerja yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di hadapan pria itu memang banyak berkas, laptop dan alat tempur kerja yang lainnya. Namun tak ada satupun sejak ia datang barang iti tersentuh. Laki-laki itu malah diam menghadap jendela entah apa yang sedang dipikirkan nya.

"Ada apa?" tanya Rony

"Ada apa, nih file buat meeting nanti pak Nayl minta lo pelajarin ya gua juga si, ya maksudnya kita berdua" Jawab Paul lalu ia duduk di sofa dekat jendela itu

"Kirim ke line kantor"

"Udah, liat tuh"

"Makasih Ul"

Lalu Rony memfokuskan dirinya membaca file dari Paul di laptop nya.

Sementar di sofa sana, bapak Nyoman terlihat heran atas sikap bos nya itu.

Takk

Paul menutup laptop yang di hadapan Rony.

"Apaan si Ul, katanya suru pelajarin malah lo tutup si" kesal Rony

"Lo kenapa?" tanya Paul langsung

Rony diam hanya bisa melirik Paul sekilas.

"Orang sehat, di tanya kenapa" Jawab Rony

"Iya badan lo sehat, otak lo enggak!. Shania?" ucap Paul

Rony sontak menoleh

"Kenapa? Iya kan? Gua kenal lo ga sebulan dua hari Ron. Lo tuh kalo ada masalah gini pasti keingetnya dia, apa yang buat lo inget sama dia?"

"Masalah yang gua hadapin sekarang itu semua  nya ada sangkut pautnya sama dia Ul" jawab Rony lirih

"Masalah pak Rubi? Ada sangkut pautnya karna dia suka bisnis?" Rony akui dia dengan sadar menganggukan kepalanya

"Astaghfirullah Ron Ron."

" terus lu berharap apa? dia datang bantuin lo gitu?"

"Ga mungkin lah"

"Itu lo tau anjir, ngapain terus di pikirin?"

"Lu kan tau gua sering gini"

"Ya emang, dulu gua biasa aja sekarang lo udah ada Salsa. Pikirin perasaan dia, kalau dia tau pasti kecewa banget sama lo Ron"

CINTA DARI MISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang