CAHPTER 32

6.1K 303 178
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam dan Jendral masi terjaga di dalam ruang kerja Papi nya, malam ini Jendral mengerjakan banyak berkas berkas kantor. Cesar memberi Jendral banyak perkerjaan, mentang mentang Jendral menerima hak waris Cesar dengan mudah nya memberi Jendral setumpul kertas yang memusingkan kepala membuat Jendral rasanya ingin cepat cepat pergi dari ruangan menyebal kan ini.

"Jangan terus menggerutu Jendral! Kerjakan lalu pergilah ke kamar mu." Ucapan Cesar malah semakin membuat Jendral kesal.

"Papi yang buat aku gabisa ke kamar." Ketus Jendral tanpa ingin melihat wajah Cesar.

Cesar hanya bisa bergeleng kepala melihat tingkah anak sulung nya. "Kai tidak akan hilang dari kamar mu Jendral jadi fokuslah berkerja." Cesar sudah melihat dari tadi Jendral kehilangan fokus nya.

"Berisik Pi."

"Dasar anak Nakal."

Menit demi menit berlalu hingga jam menunjukan pukul satu pagi Jendral baru menyelesaikan semua tumpukan kertas di hadapan nya, bahkan Cesar sudah pergi dari jam dua belas tadi. Jendral meregangkan otot otot tubuh nya lalu bergegas ke kamar nya, Kala mungkin sudah tidur duluan.

Jendral masuk ke dalam kamar benar saja Kala terlihat sudah masuk ke dalam selimut dengan mata terpejam, Jendral lebih baik menganti baju nya terlebih dahulu. Setelah selesai bersih bersih Jendral naik ke kasur dan bergabung bersama Kala, menyibak selimut rasanya Jendral tidak dapat menelan saliva nya sendiri.

Kala sengaja menggoda nya dengan tidur hanya menggunakan pakain dalam? Rasanya Jendral akan gila.

"Sayangg—" Jendral menggoyangkan pundak Kala pelan. "Kal bangun duluu." Jendral kembali mencoba membangunkan Kala.

Kala membuka mata nya susah payah. "Kenapa Jen? Udah selesai kerjaan nya?" Kala bertanya kepada Jendral yang muka nya sudah tidak karuan.

"Kenapa tidur nya cuma pake pakain dalem Sayang?" Tanya Jendral Bahkan Jendral tidak menjawab pertanyaan Kala.

"Emang kenapa?" Heran Kala dengan dahi mengerut bingung.

"Ck! Gue jadi pengen Kal." Jendral mendekat sampai tubuh kedua nya menempel dapat Jendral rasakan dua gundukan itu menyatu dengan dada nya yang tidak tertutup apapun.

Kebiasaan Jendral adalah tidur tidak menggunakan baju.

Kala mendorong Jendral menjauh. "Apasi Jen ini udah malem! Tidur lo kan cape habis kerja." Mata Kala mengantuk tapi Jendral terus mencoba menggoda Kala.

KALJENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang