- - -
Melempar Kala ke kasur nya dengan kasar Jendral naik dan menindih tubuh Kala. Mata Jendral menatap tajam iris mata Kala menahan emosi nya agar tidak menyakiti Kala lebih dari ini, Jendral tidak ingin Kala melihat sisi diri nya yang lain.
"Coba aja gue liat lo sama cowo lain— Gue buat lo nyesel Kal." Ucap Jendral menekan akhir kata nya.
"Lo siapa ngatur gue hm?" Kala menatap Jendral remeh bukan siapa-siapa kok ngatur. Kala benci di atur.
Rahang Jendral mengeras saat mendengar ucapan Kala. "Lo milik gue." Setelah nya Jendral langsung mencium bibir Kala kasar melahap habis bibir Kala. "Buka mulut nya." Lalu Jendral kembali mencium Kala.
Ciuman Jendral sangat menuntut sampai Kala sulit untuk mengimbangi nya. Lidah mereka saling membelit hingga buci decapan ciuman mereka memenuhi kamar Jendral. Tangan Jendral masuk ke dalam baju Kala mengelus di sana lalu bibir Jendral turun ke leher Kala menghisap kulit leher Kala meninggalkan bekas ke unguan.
"Jen—" Suara serak Kala masuk ke dalam indrapendengaran Jendral. "Yes babe?" Menjawab lalu kembali fokus dengan leher Kala. Jendral menarik naik kepala nya menatap wajah Kala yang bibir nya sudah bengkak akibat ciuman panas mereka tadi.
"Masi mau ngelawan gue hm?" Suara serak Jendral terdengar membuat Kala mengumpat dalam hati. "Jangan harap gue bisa nurut." Kala tetap pada pendirian nya tidak suka di atur.
Tangan Jendral beralih melepas baju yang di kenakan Kala dan melempar nya asal Kala suka sekali membuat nya hilang akal. Jendral turun ke perut kala dan menjilat kulit perut Kala dengan sensual sampai Kala mengerang pelan.
Menahan kepala Jendral Kala berucap. "Jangan sampai gue tonjok muka lo Jendral jadi stop di sini." Kala menatap Jendral yang masi menjilati permukaan perut kala.
"Kalo lo masi ngga nurut sama gue, Gue pastiin bakal lakuin lebih dari ini." Jendral menyingkir dari atas tubuh Kala dan berbaring di sebelah Kala, Memeluk erat dan mendusel kan kepala nya di leher Kala. "Gue tidur sebentar setelah itu kita makan di luar." Jendral memejamkan mata nya menyelami alam mimpi.
Kala akan menunggu Jendral tertidur setelah itu Kala akan pergi dari rumah jendral. Kala sudah memiliki rencana malam ini Kala akan pergi ke arena balapan memikirkan nya saja sudah membuat Kala tersenyum senang, Akan ada kesenangan nanti.
Kala memperhatikan wajah Jendral yang tertidur pulas dengan senyum miring nya di bibir. Di saat Kala di tubuh nya yang lama lelaki seperti Jendral sudah banyak di temui nya tapi Jendral sedikit lebih menarik dari pada lelaki yang sering di temui nya dulu. Kala mengelus bibir jendral dengan pelan, Di tubuh nya yang dulu ciuman tidak ada apa-apa nya bagi Kala bahkan Kala pernah melakukan yang lebih dari sekedar ciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALJEND
FantastikNakala Sunyi Semesta Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia mati tapi Kala malah tertimpa kesialan yang sangat di luar akal manusia yaitu terbangun di tubuh oran...