17

42 4 0
                                    

"Dan barang siapa berbuat dosa maka sesungguhnya dia mengerjakan untuk (kesulitan) dirinya sendiri dan Allah maha mengetahui maha bijaksana"
(QS. An-nisa ayat 111).










"bangun, azza naik panggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bangun, azza naik panggung." Bisik gia tepat ditelinga celosia.

Celosia melenguh menegakkan tubuhnya melihat sekeliling.

"Hoam."

Celosia melebarkan matanya dengan jari supaya fresh. Ia melihat ke atas panggung disana sudah ada azza yang tampil.

Celosia dan gia bertepuk tangan heboh diikuti yang lain.

Sedangkan Ning Hasna merogoh sakunya mencari benda pipih ajaib untuk menanyakan apah Gus Varel sudah sampai dirumah sakit apa belum. Namun benda itu tidak ada.

"Karlota."

Ning Karlota menoleh. "Iya umma?"

"Dimana handphone umma?"

Ning Karlota tampak berpikir. "Emm... kayaknya di dhalem deh umma, tadi terkahir Karlota liat ada di ruang keluarga."

Ning Hasna mengangguk ia baru ingat tadi menaruh handphonenya disana dan lupa dibawa.

Ning Hasna menoleh kesamping. "Hei nak, Ning minta tolong."

Celosia menoleh kekanakan dan kekiri namun keduanya terfokus kedepan sedangkan Ning Hasna melihat kearah tempat duduknya. "Saya Ning?" Tanya celosia menunjuk dirinya sendiri.

"Iya."

Celosia segera menghampiri Ning Hasna pun azza sudah turun karena tadi ia hanya melihat detik-detik terakhir azza tampil.

"Tolong ambilkan handphone Ning di dhalem di ruang keluarga," ujar Ning Hasna diangguki celosia.

"Nggeh Ning."

Celosia segera bangkit berjalan mundur supaya tidak membelakangi Ning Hasna baru ketika sudah sedikit jauh ia berbalik. Setidaknya ia masih memakai adab kepada Ning walau tidak kepada anak sulungnya.

Celosia keluar memakai sendal dan segera menuju dhalem disepanjang jalan celosia merapalkan matra supaya tidak bertemu dengan Gus Azmeal.

"Jauhkan Gus Azmeal, jauhkan Gus Azmeal jauhkannnn!"

Setelah sampai di dhalem celosia bernapas lega karena sepi. "Pasti dia di asrama putra. Yes!"

Celosia masuk menuju ruang keluarga seperti yang dikatakan Ning Hasna tadi.

Setelah menemukan handphone itu celosia berbalik hendak keluar namun...

Bruk

"Astaghfirullah!"

Celosia dengan sigap memegang erat handphone Ning Hasna. "iPhone Ya Allah!"

"Ngapain kamu disini? Nyuri kamu?!" Sarkas Gus Azmeal menunjuk celosia.

 CelosiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang