"gue nggak bisa milikin lo, tapi gue berhasil jaga lo."
-Jehnam kajendra
"Tidak ku sangka satu hari sebelum aku melamarmu, kamu lebih dulu menikah dengan sahabat ku sendiri."
-Samudra
"Aku terpaksa sebelum mengetahui kenyataannya."
-Azmeal Az-ziyad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah hari pernikahan celosia tetapi keadaan terasa sama saja. Hari ini hanya pelaksanaan akad tanpa resepsi sangat terlihat pernikahan terpaksa. Acara akadnya nanti siang, hanya disaksikan beberapa keluarga dhalem dan para asatid tetapi itu juga sebagian tidak seluruh asatid.
"Gue kabur aja kali ya," gumam celosia sangat tidak bersemangat hari ini.
"Gini amat idup."
Celosia kini duduk melihat pantulan dirinya sendiri pada cermin menunggu perias datang.
Seseorang mengetuk pintu kamar yang celosia tempati entah kamar siapa.
Nata kini sudah di rias tipis keadaan sama sunyi tidak ada mama yang menemani maupun calon mertuanya. Benar-benar pernikahan terpaksa!
Setelah selesai dirias celsoia memakai sebuah gaun simple tetap bertema pernikahan terpaksa setelah itu tanpa basa-basi maupun haru ia dibawa keluar oleh perias itu sendiri. Kemana calon mertua dan calon adik iparnya?! Se terpaksa itukah?
Suara mik di masjid pesantren berbunyi ternyata celosia tidak langsung menuju masjid ia masih dibiarkan mematung di pintu keluar sangat menjengkelkan.
Ning Karlota datang dari arah dalam dengan senyum hangatnya mungkin hanya gadis ini yang sedikit peduli padanya.
"Mbak jangan gugup ya," bisik Ning Karlota. Celosia hanya tersenyum kaku.
Sedangkan Gus Carel dan mas Sam yang ada di dalam masjid terus berbisik-bisik mengenai mempelai wanita.
"Mas, siapa sih istrinya Gus Azmeal?" Bisik Gus Carel pada mas sam.
"Saya juga tidak tau Gus, tapi saya rasa tidak ada tamu-tamu asing semalam," balas Sam juga berbisik.
"Kenapa gus Azmeal pelit banget, cuma kasih tau nama gitu," gerutu Gus Carel.
"Iya." Setelah itu mereka terdiam menajamkan telinganya untuk mendengar siapa nama istri Gus Azmeal karena sekarang sudah sampai akadnya.
"Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan kawinkan engkau Azmeal Az-ziyad dengan putri saya celosia Malaka dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 50 juta rupiah dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya celosia Malaka dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
"Sah?"
"SAH!"
Deg
Mas Sam terdiam. Katakan padanya bahwa Gus Azmeal salah nama.
Gus Carel yang berada di sampingnya bertepuk tangan meriah mengaminkan doa-doa.
Dunia se-sempit itu apakah benar celosia Malaka adalah celosia yang selalu ia panjatkan dalam doanya? Ini tidak mungkin.
Setetes air mata jatuh tanpa bisa ia tahan sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan erangan rasa sakit itu nyata. Tubuhnya bergetar tertahan deru nafasnya tercekat. Gadis yang semala ini ia jaga, dalam doa maupun dalam nyata. Gadis yang sedang ia usahakan dan sebentar lagi akan ia pinang ternyata kini menjadi kemustahilan.