"gue nggak bisa milikin lo, tapi gue berhasil jaga lo."
-Jehnam kajendra
"Tidak ku sangka satu hari sebelum aku melamarmu, kamu lebih dulu menikah dengan sahabat ku sendiri."
-Samudra
"Aku terpaksa sebelum mengetahui kenyataannya."
-Azmeal Az-ziyad...
"Ya udah deh gue minta punya Lo" gia merampas sunscreen milik celosia dan segera memoleskan pada wajahnya.
Setelah selesai bersiap mereka berlalu sekolah. Mereka bertiga satu kelas, kelas 12 dan beberapa bulan lagi akan lulus.
Saat hendak masuk kedalam kelas langkah mereka dihentikan oleh adik kelas yang menyeru dari arah belakang.
"Ada apa?" Tanya azza pada adik kelasnya.
"Itu mbak. Mbak celosia sama kak gia di panggil mas sam" jawabnya.
Tanpa menjawab celosia dan gia segera menuju kantor pengurus yang berada di bagian ujung.
"Kita mau dihukum kayak mau ngambil rapot gia" celetuk celosia membuat gia heran, apa hubungannya mengambil rapot dan hukuman.
"Santai" imbuh celosia dengan tampang tanpa dosanya.
"Lo mah yang santai kalo ngambil rapot, kalo gue behhh...santai juga" ucapan heboh dan santai terakhir gia membuat celosia serasa ingin menyumpat mulutnya dengan sepatu.
"Assalamualaikum" salam keduanya bersamaan setelah sampai didepan kantor.
"Wassalamu'alaikum. Masuk"
Mereka masuk dengan senyum khas yang dibuat-buat.
"Kalian tau kesalahan kalian?" To the point sam tanpa menyuruh duduk, karena didepan meja sekat mereka hanya ada satu kursi.
"Tentunya mas" jawab celosia.
"Berjemur didepan kelas saat jam istirahat dengan memakai kalung ini, dan bersihkan toilet sekolah"
"Kok namb--"
"Tidak ada penawaran" potong Sam saat celosia hendak memprotes.
"Hii, nggak asik mas mah" kesal celosia karena biasanya ia hanya akan dijemur dengan kalung kardus yang bertulisan 'saya melanggar peraturan pesantren'. Tapi sekarang malah ditambah membersihkan toilet.