Ketika bel masuk berbunyi, seluruh mahasiswi bergegas kembali ke kelas dengan rapi, menunjukkan kedisiplinan yang sudah tertanam kuat di dalam diri mereka. Suara langkah kaki yang teratur terdengar mengiringi masuknya para siswa ke ruang kelas seni Miss Zhou.
Di kelas itu, suasana berbeda mulai terasa; di depan mereka, sebuah kanvas besar telah disiapkan, lengkap dengan berbagai alat melukis seperti kuas, palet, dan pensil sketsa.
Mata Wang Yi sedikit berbinar melihat alat-alat yang sudah tertata rapi. Menggambar selalu menjadi kegemarannya, meskipun keluarganya tidak pernah tahu betapa dalam kecintaannya pada seni.
Ketika Zhou Shi Yu memasuki ruangan, para siswa langsung memberi salam serempak, suaranya bergema di seluruh ruang kelas.
Zhou Shi Yu, dengan senyum lembut namun berwibawa, membalas salam itu sambil berdiri di depan kelas. "Baiklah, sebelum kita mulai menggambar, mari kita sedikit mengulas sejarah seni lukis di Tiongkok," ucapnya, membuka pelajaran dengan pembahasan teori.
Zhou Shi Yu mulai melemparkan sebuah pertanyaan untuk membangkitkan ingatan para siswa. "Siapa yang bisa memberitahu saya, kapan pertama kali seni lukis mulai berkembang pesat di Tiongkok, dan apa yang menjadi ciri khas dari lukisan tradisional Tiongkok?" tanyanya dengan nada lembut namun penuh harapan.
Seketika, Lin Shuqing, salah satu siswi yang dikenal manis dan selalu antusias, mengangkat tangannya dengan semangat. Dia gadis yang imut dengan pipi sedikit kemerahan, selalu tersenyum dan ramah kepada siapa pun. Zhou Shi Yu mengangguk ke arahnya, memberi izin untuk menjawab.
Lin Shuqing berdiri, sedikit berdeham sebelum berbicara dengan suara yang lembut namun jelas. "Seni lukis di Tiongkok mulai berkembang pesat pada masa Dinasti Tang, sekitar abad ke-7," katanya, memberikan awal yang tepat. "Lukisan-lukisan pada masa itu sangat dipengaruhi oleh keindahan alam, terutama pemandangan pegunungan, air terjun, dan burung. Salah satu ciri khas utama lukisan tradisional Tiongkok adalah penggunaan tinta hitam dan kuas yang lembut untuk menghasilkan garis-garis yang halus dan detail, yang disebut dengan gaya shui mo hua atau lukisan tinta air."
Zhou Shi Yu tersenyum puas. "Sangat baik, Lin Shuqing. Kamu menjelaskan dengan sangat baik. Nilai tambah untukmu hari ini." Lin Shuqing duduk kembali, wajahnya berseri-seri, bangga atas pujian itu.
Zhou Shi Yu kemudian melanjutkan pertanyaannya kepada kelas, semakin memperdalam diskusi. "Siapa yang tahu bagaimana peran filosofi Taoisme mempengaruhi seni lukis Tiongkok?"
Beberapa siswa lain mulai mengangkat tangan dengan antusias, tetapi Wang Yi tetap diam. Tangannya yang biasa lincah saat menggambar kini tergenggam erat di pangkuannya. Dia merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Biasanya, pertanyaan-pertanyaan seperti ini bukanlah masalah besar bagi Wang Yi. Tapi hari ini, pikirannya seolah-olah beku.
Zhou Shi Yu, yang sangat memperhatikan detail dan perilaku siswanya, menyadari bahwa Wang Yi belum mengangkat tangan. Tatapan Zhou Shi Yu tertuju padanya, dan tanpa ragu, dia memanggil Wang Yi. "Wang Yi, berdiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING MISS ZHOU - Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48
Fiksi PenggemarDi balik tembok disiplin yang mengelilingi kampus elit itu, Wang Yi, seorang gadis pendiam yang selama ini hidup dalam bayang-bayang akan menemukan gairah baru dalam hidupnya. Semua berubah ketika dia bertemu Miss Zhou, guru yang penuh pesona dan sa...