Hari Minggu yang sibuk dimulai dengan kegiatan pembersihan asrama. Meski hari libur, semua siswi diharuskan membereskan peralatan fakultas masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang sudah ditentukan.
Wang Yi dan Shen Meng Yao kebagian merapikan alat lukis di sebuah ruangan, bersama teman-teman sekamarnya.
Yuan Yiqi, dengan santai, menyenderkan kepalanya di pundak Shen Meng Yao sambil bernyanyi pelan. Tidak ada yang merasa aneh, sebab mereka berdua telah mengumumkan hubungan mereka kepada Wang Yi dan tiga teman sekamar lainnya, sehingga keintiman seperti itu sudah menjadi hal yang biasa dilihat.
Wang Yi sibuk membereskan kanvas, namun hari itu dia merasa sedikit pusing. Tubuhnya mulai terasa demam, sehingga dia terpaksa mengenakan jaket kulit pemberian ibunya yang biasanya dipakai saat berkendara motor. Jaket itu terlihat kontras di tengah kegiatan bersih-bersih mereka.
Tiba-tiba, suasana hening saat Miss Eliwa masuk memantau kegiatan bersama Fei Qin Yuan di belakangnya mengikuti.
Yuan Yiqi dan Shen Meng Yao yang tadinya bersandar satu sama lain, segera berjauhan dan kembali berlagak fokus pada tugas mereka. Namun perhatian Fei Qin Yuan, yang selalu berusaha mencari perhatian Miss Eliwa, tertuju pada jaket yang dikenakan Wang Yi.
"Kenapa kamu pakai jaket kulit seperti itu? Disini dilarang," komentar Fei Qin Yuan dengan nada menyindir.
Eliwa, yang belum menyadari hal tersebut, langsung menghampiri Wang Yi.
Wang Yi berusaha menjelaskan dengan suara serak, "Aku tidak punya jaket lain, dan tubuhku sedikit demam..."
Namun, Eliwa dengan tegas memotong, "Aturan tetap aturan. Buka jaketmu."
Wang Yi, meski jelas tidak dalam kondisi sehat, tidak punya tenaga untuk melawan. Perlahan, dia membuka jaket kulitnya. Tubuhnya benar-benar menggigil, tapi dia menunduk pasrah di bawah pandangan Eliwa.
Shen Meng Yao dan Wen Rouqi yang melihat kejadian itu ingin sekali membela Wang Yi, namun terlalu takut untuk ikut campur.
Eliwa memerintahkan dengan dingin, "Lemari kamu akan diperiksa lagi nanti. Jangan ada alasan, aturan harus ditegakkan."
Wang Yi memohon lirih, "Bisakah aku tetap memakai jaket ini sebentar saja? Aku kedinginan."
"Tidak boleh membantah," jawab Miss Eliwa tanpa memberi sedikit pun rasa empati. Fei Qin Yuan, di sudut ruangan, tersenyum penuh kemenangan, merasa puas telah mencuri perhatian Eliwa.
Sebelum keluar, Eliwa memperingati semua orang, "Jangan ada yang membantu Wang Yi, biarkan dia dengan tugasnya sendiri."
Suasana kembali hening setelah kepergian Miss Eliwa. Semua orang kembali ke tempat masing-masing, tapi tatapan mereka kini penuh keprihatinan terhadap Wang Yi.
Yuan Yiqi, yang kesal, menghampiri Wang Yi bersama Jiang Shuting.
"Dua penyihir sialan!" geram Yiqi dengan nada tajam, merujuk pada Eliwa dan Fei Qin Yuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING MISS ZHOU - Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48
FanfictionDi balik tembok disiplin yang mengelilingi kampus elit itu, Wang Yi, seorang gadis pendiam yang selama ini hidup dalam bayang-bayang akan menemukan gairah baru dalam hidupnya. Semua berubah ketika dia bertemu Miss Zhou, guru yang penuh pesona dan sa...