Malam semakin larut di asrama yang sepi. Wang Yi duduk di tepi tempat tidurnya, terlihat berpikir dalam. Di hadapannya, Shen Meng Yao sudah bersandar pada bantal dengan buku di pangkuannya, namun fokusnya tertuju pada Wang Yi.
"Kamu tahu, ibuku dulu sakit cukup lama sebelum meninggal," Wang Yi memulai dengan suara yang nyaris berbisik. Ia menunduk, pandangannya kabur, teringat masa-masa kelam yang masih meninggalkan luka di hatinya. "Setiap hari aku melihatnya terbaring lemah, tak berdaya. Rasanya seperti aku tak bisa melakukan apa-apa. Itu adalah saat paling berat dalam hidupku."
Shen Meng Yao mendengarkan dengan penuh perhatian, tatapannya lembut, meski ia tak berkata apa-apa untuk beberapa saat. Perlahan, ia menghela napas, lalu berkata, "Aku mengerti. Aku juga sudah kehilangan kedua orangtuaku. Setelah itu, aku menjadi pewaris tunggal keluarga, seperti kamu."
Ada jeda sejenak, keheningan yang melingkupi mereka. Wang Yi mendongak sedikit, menatap Shen Meng Yao dengan rasa simpati yang tak terucapkan. Kedua gadis itu terhubung oleh rasa kehilangan yang sama, meski jalan hidup mereka berbeda.
"Orangtuaku dulu biasa memanggilku 'YaoYao' waktu aku masih kecil," lanjut Shen Meng Yao, suaranya meredup, mengingat kenangan masa lalunya. Ada senyum kecil di wajahnya, meski sedikit pahit. "Sekarang, tidak ada lagi yang memanggilku begitu."
Wang Yi tersenyum tipis. "Aku akan memanggilmu YaoYao mulai sekarang," ujarnya pelan.
Shen Meng Yao terkekeh kecil, tapi ekspresinya tetap lembut. "Boleh saja. Tapi ingat, hanya kamu yang boleh memanggilku begitu."
Sementara mereka berbagi momen itu, di seberang tempat tidur, Jiang Shuting baru saja melepas seragamnya dan mulai mengobrol dengan Wen Rou Qi, yang sedang bersantai di tempat tidurnya.
"Aku tidak akan memasukkan anakku ke kampus ini, apapun yang terjadi," Jiang Shuting berkata tegas, menggantung seragamnya dengan rapi. Wajahnya menunjukkan kekesalan yang serius.
Wen Rou Qi mengangguk pelan, namun belum sempat menjawab, Yueming yang sedang menikmati camilan di sudut ruangan menyela dengan santai, "Mau tidak mau, nanti pasti akan tetap begitu. Keluarga kita sudah turun-temurun memasukkan putri-putrinya ke sini. Lihat saja sekarang kita buktinya."
Wen Rou Qi menyahut dengan nada meremehkan, "Siapa yang tahu apa yang akan kita lakukan setelah dewasa nanti?"
"Aku setuju, anakku tidak boleh tinggal di neraka seperti ini." Yuan Yiqi tiba-tiba menyela ikut dalam percakapan.
Di tengah percakapan mereka, pintu kamar diketuk singkat sebelum terbuka. Sosok anggun Zhou Shi Yu masuk ke dalam, membuat suasana ruangan berubah seketika.
Semua penghuni kamar berdiri dengan cepat dan menundukkan kepala, menyapa serempak, "Selamat malam, Miss Zhou."
Zhou Shi Yu mengangguk dengan tenang, mengedarkan pandangannya ke seluruh penghuni kamar. Ini adalah rutinitas mingguan yang dilakukan oleh Zhou Shi Yu, sesuatu yang tak dilakukan oleh guru lainnya. Ia datang untuk memeriksa keadaan anak asuhnya, memastikan semuanya berjalan baik sebelum tidur. Kepribadian keibuannya, meski ia belum genap berusia 30 tahun, membuatnya sangat disayangi oleh para mahasiswi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVING MISS ZHOU - Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48
FanfictionDi balik tembok disiplin yang mengelilingi kampus elit itu, Wang Yi, seorang gadis pendiam yang selama ini hidup dalam bayang-bayang akan menemukan gairah baru dalam hidupnya. Semua berubah ketika dia bertemu Miss Zhou, guru yang penuh pesona dan sa...