Part 58 - Mengapa kamu melakukan hal itu, paman?

86 4 0
                                    


"Halo!"

Yena menyapa kembali dengan riang, sambil menunjuk kearah Jeong-oh yang berada di sisi lain.

"Paman, ini ibuku. Ibuku adalah seorang copywriter."

Jeong-oh masih terdiam. Dia terpaku ditempatnya berdiri, dan masih terkejut. Ji-heon bisa mengerti reaksinya itu, karena dia juga pernah merasakannya. Ji-heon memberitahu Yena.

"Aku tahu."

"Bagaimana paman tahu?"

"Aku juga bekerja di perusahaan yang sama."

"Hah? Ibu! Apakah paman ini juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Ibu?"

Kali ini Yena yang bertanya pada Jeong-oh.

"Ngh....."

Jeong-oh akhirnya berhasil membuka bibirnya yang kaku dan menjawab. Dia dalam keadaan yang sulit untuk banyak bicara, seolah seluruh kata-katanya tertahan dalam mulutnya.

"Paman, bagaimana dengan hadiahnya?"

Do-bin bertanya dan langsung mengalihkan topik pembicaraan. Ji-heon membuka pintu mobil kursi belakang dan mengeluarkan dua kotak hadiah, lalu memberikannya pada anak-anak.

"Wah! Itu Koala!"

Satu sisi kotak tersebut terlihat, sehingga isinya dapat dilihat secara langsung. Do-bin mengenali kalau itu sebuah boneka koala dan berteriak kegirangan.

Jeong-oh juga mengenali kotak yang dipegang anak-anak itu.

Bukankah itu kejadian siang kemarin? Saat itu terjadi kecelakaan lalu lintas di depan Stasiun Flinders Street di Melbourne.

Jeong-oh menyempatkan diri mampir ke toko souvenir di dekat area lokasi syuting setelah mendengar situasi selanjutnya dari petugas polisi di lokasi kejadian dan menunggu jalan dibersihkan untuk melanjutkan syutingnya.

Untungnya, toko itu menjual boneka kangguru yang Yena inginkan. Jeong-oh dengan hati yang senang mengambil boneka kangguru itu. Saat sedang mengambilnya, Ji-heon masuk ke toko. Jeong-oh mengira dia sedang diikuti, Jeong-oh segera pergi ke kasir dengan cepat untuk membayar dan segera pergi dari toko.

Ketika dia sudah pergi, dia menggunakan pintu dari sisi berlawan pintu yang Ji-heon gunakan untuk masuk. Dia berhasil kabur, tetapi nyatanya berbeda karena Ji-heon tidak mengikutinya tapi juga karena dia bermaksud membeli hadiah.

Di sebelah boneka kangguru ada boneka koala. Teringat akan hal itu, Jeong-oh merasa sedikit malu. Lagipula, jika saja saat itu aku menyarankan bahwa boneka kangguru lebih bagus, Yena akan mendapatkan dua boneka kangguru. Mulut Yena tersenyum lebar, dan dia bersemangat membuka kotak hadiah itu dan memeluk boneka yang diterimanya. Bayi koala yang tergantung di punggung ibunya tampak seperti Yena.

"Yena, ucapkan terima kasih."

"Terima kasih Paman!"

"Terima kasih Tuan!"

Mengikuti Yena, Do-bin juga mengucapkan terima kasih yang hangat.

"Terima kasih telah memperhatikan putriku.. Sekarang saatnya anak-anak pergi ke tempat akademi."

Jeong-oh juga menunduk memberi salam dan memberitahu jadwal mereka selanjutnya. Itu artinya aku harus pergi sekarang. Hidungku gatal, dan mataku terasa panas, jadi aku tidak tahan lagi berada disini lebih lama.

Jika air mataku jatuh, rasanya seperti dinding akal sehatku akan runtuh seketika. Meskipun aku tahu aku perlu berpikir bagaimana keadaan selanjutnya, namun pikiranku terasa lumpuh untuk saat ini.

A Child Who Looks Like Me / Anak yang Mirip DenganKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang