8

15 7 1
                                    

Seketika aku telah menjelma menjadi seorang penguntit. Setiap pulang sekolah, aku akan selalu mampir ke warnet untuk melihat semua kegiatan Karsa Aranantyo. Saat itu hanya ada Facebook dan Twitter yang menjadi wadah eksistensi para artis untuk menampilkan kegiatannya di lokasi syuting. Drama Dewa Api menjadi drama yang paling banyak diikuti banyak orang. Tidak heran jika Bapak mendapatkan sorotan lebih banyak dari media. Infotainment mulai berbondong-bondong mewawancarai kegiatan Bapak di lokasi syuting. Hari itu Bapak membawa istri dan anak perempuannya. Aku memandanginya dengan saksama. Istrinya memang cantik, tapi bagiku tidak secantik Mamak. Hidungnya besar seperti punuk unta, dan struktur giginya berantakan. Dia terlihat cantik hanya dari postur tubuhnya saja, memiliki badan yang ramping seperti Mamak, tapi dia jauh lebih menonjol dari Mamak (dari segi bokong dan payudara).

Kemudian aku mengamati anak perempuannya yang masih berumur 12 tahun. Aku cukup tercengang. Meskipun kami memiliki Mamak yang berbeda, rupanya kami memiliki kemiripan bentuk wajah dan tubuh yang hampir sama. Kami sama-sama memiliki gen yang kuat dari Bapak. Dari bentuk bola mata yang bulat serta bulu mata yang lentik menjulang alami, hidung yang panjang lurus simetris, bibir yang tipis, rambut yang lurus, serta badan yang ramping. Bedanya hanya satu: aku memiliki kulit sawo matang, sementara anaknya memiliki kulit yang cerah seperti cahaya matahari pagi. Aku bahkan takjub dengan saudara tiriku itu. Dia memang terlahir cantik seperti model-model luar negeri, dan tentunya dia memiliki hidup yang sempurna tanpa kekurangan.

Aku mencari nama anaknya di Google. Nama lengkapnya adalah Gemilang Alpha Aranantyo. Aku mendadak tercabik-cabik. Anak itu memiliki nama Bapak di akhir namanya. Sementara aku tidak. Orangtuanya memanggilnya Gemmy. Mereka berharap Gemmy akan menjadi anak yang gemilang di masa depan, sesuai dengan namanya. Cuih, batinku membenci.

Ketika nama Gemmy mulai dibicarakan publik, produser mulai tertarik dengan paras cantiknya. Gemmy ditawari untuk menjadi pemeran pendukung pada drama Dewa Api. Dia akan berperan sebagai anak dari Kertanegara, alias Bapaknya sendiri. Ini bukan pengalaman perdana Gemmy di dunia hiburan. Sebelumnya saat dia berumur empat tahun, dia pernah menjadi bintang iklan susu anak yang paling sering ditayangkan di hari Minggu pagi. Gemmy adalah spotlight dari segala bentuk iklan komersial. Dan kini dia mulai merambah kemampuan aktingnya lewat drama pertamanya bersama Bapaknya.

Aku kembali mengikuti drama Dewa Api untuk melihat akting perdana Gemmy. Kesan pertama pada debut aktingnya benar-benar di luar dugaanku. Aktingnya buruk, kaku, tatapan matanya seperti patung, dan intonasinya terbata-bata seperti anak yang mau menangis di tengah lokasi. Gemmy melakukan banyak kesalahan pada tiga episode berturut-turut hingga kabarnya rating dari Dewa Api menurun drastis. Produser yang mengetahui kejadian itu tidak mau mengambil risiko lebih dalam lagi. Produser langsung memberhentikan Gemmy dari produksi meskipun perjanjiannya masih tersisa enam episode lagi.

Sejak produser menurunkan Gemmy menjadi pemeran pendukung, para fans Dewa Api bertanya-tanya mengenai kelanjutan ceritanya di forum Facebook yang selama ini sering mereka gunakan sebagai perkumpulan teori dari tiap episode Dewa Api. Salah satu komentator Facebook yang mengaku dirinya memiliki rekan yang menjadi orang dalam produksi (dengan nama yang disamarkan), mengatakan bahwa Bapak tidak terima. Kemudian produser menawarkan project baru yang lebih menggiurkan. Produser melihat Gemmy seperti mutiara yang belum diasah. Gemmy harus berlatih akting untuk meningkatkan kemampuan emosinya. Jika dia berhasil lulus dari sekolah akting, dia diperbolehkan mengambil peran apa pun yang dia mau. Hal itu membuat beberapa penghuni forum merasa lega, dan ada pula yang ikut mengeluh. "Enak ya kalau punya banyak uang dan koneksi. Mau apa aja tinggal unjuk," kata salah satu komentator yang menurutku ada benarnya juga.

Ucapan anonim Facebook itu terbukti akurat. Selama setahun lebih aku tidak pernah melihat Gemmy hadir di layar kaca, lalu tiba-tiba saja aku melihat beberapa cuplikan trailer sinetron remaja yang dibintangi oleh Gemmy sebagai pemeran utama dan Stefan William sebagai lawan mainnya. Hal itu membuatku tercengang. Penampilan Gemmy mulai berubah seperti anak yang baru saja pubertas. Ini adalah akting debutnya sebagai pemeran utama.

Sinetron Remaja Punya Impian menjadi sinetron dengan jam tayang utama yang mampu bersaing dengan siaran TV lainnya yang juga menyiarkan sinetron favorit ibu-ibu dan siaran berita bapak-bapak. Dan jika kuamati pergerakannya, sinetron Remaja Punya Impian berhasil mendapatkan rating tertinggi dan memiliki jadwal iklan yang panjang dari episode-episode sebelumnya. Sinetron Gemmy bisa dikatakan sukses. Respons akting Gemmy yang mengalami kemajuan mendapatkan banyak apresiasi dari lingkungan di sekitarku. Mereka semua mendadak menjadi fans-fans Gemmy. 

Star On the StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang