3. Orang Baik

107 18 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

Happy reading ...




"Kalau begitu ... kuantar sampai halte?"

Taehyung sebenarnya sedang ketakutan. Takut jikalau gadis ini akan menyukainya, sebab ia sudah melihat pertanda. Binar di mata gadis ini berkilau. Juga jedanya menjawab pertanyaan-pertanyaan Taehyung menunjukkan kegugupannya. Dia tidak dalam konsentrasi yang bagus, jadi harus dikawal dan pastikan pulang dengan selamat. Lagi pula itu request khusus dari Jungkook. Meski identitas aslinya sudah terbongkar, Taehyung harus bersikap baik selagi memakai nama Jungkook.

Namun, bersikap palsu nampaknya membuat gadis itu kaget dengan sikapnya. Entah sudah seburuk apa citranya karena cerita yang di ceritakan dari mulut ke mulut. Adik Namjoon nampaknya tahu banyak tentang dirinya dan telah mendoktrin gadis ini agar waspada. Meski tampang dan tampilan Taehyung serupa berandal, apa ia juga sesulit itu untuk dipercaya?

"Kenapa? Kencan butanya sudah batal. Aku tidak apa-apa," kata gadis itu kemudian.

Ditolak. Iya, 'kan?

Entah mengapa meski nampak polos dan lemah, gadis ini membuat Taehyung penasaran. Meski nampak tertarik pada Taehyung, dia mampu menjaga sikapnya tetap tenang. Membuat Taehyung berpikir betapa terlatihnya gadis ini. Betapa baiknya dia, kendati untuk urusan kebaikan, masih ada satu orang dalam hidup Taehyung yang tak terkalahkan oleh siapa pun. Hanya saja bertemu gadis ini membuat Taehyung ingin bersikap ramah secara naluriah. Dan ditolak barusan rasanya sakit.

Menghela napas kasar, Taehyung lantas menyangga dagunya. Menatap gadis itu lekat tanpa tahu orang yang tengah ia tatap sedang menahan napas mati-matian. Karena wajah serius itu menjadi berkali-kali lipat lebih tampan.

"Apa aku menakutimu? Apa temanmu membicarakan banyak hal buruk tentangku?" tanyanya kemudian membuat gadis itu panik. Tidak tahu harus menjawab apa. Jika dia mengaku mendengar cerita buruk tentang pemuda ini dari Chahee, temannya itu mungkin akan dapat masalah. Dan apabila ia tidak menjawab pun nampaknya tidak akan membuat pemuda ini percaya. "Sekali ini saja. Kuantar sampai halte. Jeon Jungkook yang asli memintaku berbuat baik padamu, jadi ... jangan takut."

Jennie terperangah. Kemudian kebingungannya menemukan titik terang dan ia tersenyum diam-diam saat Taehyung sudah kembali memakai helmnya dan mengisyaratkan bahwa ia tidak menerima penolakan. Entah apakah Jennie sekarang menjadi mudah sekali mempercayakan dirinya pada seseorang, sambil tersipu malu ia menerima helm yang Taehyung pinjamkan. Tangannya bergetar begitu mendarat di bahu Taehyung demi naik ke atas motor yang gagah dan tinggi itu. Namun, ia tidak merasa takut lagi dengan pemuda ini.

Ini menjadi kali pertama baginya berboncengan dengan seorang pemuda. Juga kali pertama baginya menaiki motor besar sehingga ketika Taehyung tancap gas, gadis itu langsung memeluk sang sopir karena khawatir dirinya terjengkang ke belakang. Pipinya lantas bersemu merah saat mendengar tawa Taehyung. Malu sekali. Bukankah dia nampak seperti orang udik?

Sayang perjalanan itu menjadi sangat singkat lantaran jarak restoran tempat mereka bertemu dengan halte cukup dekat jika ditempuh dengan berkendara. Namun yang tak disangka, perbuatan baik Taehyung tidak hanya sampai di situ. Sekali lagi pemuda itu menunjukkan sisi yang berlawanan dari julukannya sebagai ketua geng preman sekolah. Dia menemani Jennie menunggu busnya datang. Berdiri berdekatan di bawah kanopi halte. Sibuk memandang jalanan yang lengang. Hanya Jennie yang sesekali mencuri pandang diam-diam. Pemuda ini benar-benar sudah menyihirnya.

"Anu ... apa kau tidak mengingatku?" Tanpa diduga gadis itu membuka suara.

Saling mendiamkan sungguh tidak nyaman, tapi membuka percakapan lebih dulu ternyata cukup menegangkan. Belum lagi melihat reaksi Taehyung setelahnya. Pertanyaan Jennie membuat pemuda itu kini kembali menatapnya lekat berusaha mengingat-ingat. Itu artinya dia sedang memperhatikan wajah Jennie secara mendetail. Jantung gadis itu melonjak-lonjak tak karuan. Tiba-tiba tangannya ingin merapikan wajahnya sendiri kalau tak ia tahan mati-matian.

REDUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang