8. Apa yang Terjadi

132 21 16
                                    

Setelah hari yang sama-sama buruk bagi mereka itu, keduanya tidak pernah lagi saling bertemu ataupun saling ingin tahu hingga ujian kenaikan kelas. Hampir setahun lamanya. Namun, malam ini mereka seolah sama-sama mendapat jebakan. Terbukti, Jennie terlihat begitu kagetnya saat melihat sosok Taehyung ada di rumah Chahee, temannya yang sangat membenci pemuda itu atas apa yang pernah Taehyung lakukan terhadap kakaknya. Pun, Taehyung tidak sampai berpikir bahwa mereka akan bertemu di tempat ini. Dalam acara yang bisa dibilang cukup liar.

Namun, ya .... Tak ada yang pernah tahu hubungan Taehyung dan Namjoon seperti apa. Karena nyatanya ketika hatinya begitu hancur karena Jisoo dan merasa tak lagi memiliki tempat pelarian, Taehyung akan selalu datang pada Namjoon untuk meminta petuah-petuah bijak darinya. Pemuda itu bahkan sesekali menginap dan Chahee sempat syok berat saat mengetahui itu.

Kakaknya menolong orang yang menindasnya? Apa-apaan itu?

Namun, sekali lagi Taehyung tidak akan mundur ataupun menghindar. Ia datang lebih dulu ke rumah Namjoon untuk merayakan tahun baru bersama teman-teman yang sejujurnya tidak Taehyung kenal.  Tidak terlalu kaget jika Jennie datang ke acara semacam ini karena mungkin ia memiliki Chahee sebagai alasan agar diizinkan menginap. Padahal, di rumah ini bahkan tidak ada orang tua dan muda-mudi ini akan berpesta hingga pagi. Melihat gadis itu di sini, Taehyung merasa Jennie agak berbeda dari kesan sebelumnya.

Sepanjang acara Barbeque itu tatapan tajam Taehyung terus mengarah pada Jennie yang duduk bergerombol bersama para gadis di ayunan taman. Taehyung masih merasa bersalah atas penolakan kasarnya hari itu. Jennie mungkin sakit hati. Gadis itu tidak menatapnya sama sekali. Jika diperhatikan, dia nampak lebih ceria. Namun, mati-matian menghindarinya.

Jennie banyak tersenyum malam ini. Dia bergaul dengan baik. Dia mengobrol bersama anak-anak gadis, tak hanya menyimak. Dia banyak berubah. Dia lebih pandai membawa diri. Bahkan dia ... menjadi lebih cantik dengan hot pants dan kaos putih itu. Banyak anak lelaki mengajaknya bicara dan Jennie tidak lagi terbata-bata seperti saat bersama Taehyung dulu.

Entah mengapa secara tiba-tiba, Taehyung merasa tidak rela gadis polos dan naif itu berubah.

Setelah lewat tengah malam, suasana mulai tak terkendali. Bara api di pemanggang telah padam. Piring-piring telah ditinggalkan menyisakan saus dan bekas tusukannya saja. Anak-anak mulai menyebar ke tiap sudut taman belakang rumah. Ada yang asyik mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Ada yang menyalakan kembang api. Beberapa asyik beradu skill tarian ditemani tape yang Namjoon sediakan. Tak sedikit pula yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sehun dan adik kelas nampak tengah bermesraan di ayunan.

Lama menyendiri di sudut kolam renang sambil mengintai Jennie, Taehyung akhirnya memutuskan mendekat sambil membawa minuman kalengnya yang nyaris habis ketika melihat Chahee baru saja meninggalkan gadis itu sendirian masuk rumah. Tak butuh waktu lama baginya untuk duduk di sebelah gadis itu. Niatnya sederhana. Hanya ingin memperbaiki hubungan mereka yang terlanjur canggung. Namun, gadis itu masih mengabaikannya.

“Jane?”

Tak ada sahutan. Gadis itu menunduk dengan rambut yang menutupi wajahnya. Entah apakah begitu caranya mengusir Taehyung tanpa mau repot mengeluarkan suara. Taehyung berdehem, mengatur suaranya yang mendadak serak. Rasa-rasanya suara yang barusan ia keluarkan terlalu pelan sehingga Jennie tak mendengarnya.

“Jennie, bisa bicara sebentar—“

Belum selesai Taehyung bicara, tubuh Jennie tiba-tiba ambruk ke arahnya. Dengan sigap pemuda itu meraih tubuh mungil gadis itu. Memeriksa apakah hal buruk terjadi pada Jennie, pingsan misalnya. Kulitnya terasa panas. Dan ketika Taehyung mengangkat wajah Jennie dan menyangga tubuh mungil itu dengan lengannya, mata gadis itu terbuka. Ia memandang Taehyung lekat dari mata ke mata. Senyum sinisnya terbit. Dan entah mendapat dorongan dari mana, Taehyung yang awalnya berniat basa-basi malah mencium bibir gadis itu.

REDUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang