Prolog

10.1K 565 18
                                    

Halo Halo~

Aku kembali lagiiiiii, dengan cerita baru dan ini adalah sekuel dari cerita pertamaku.

Ini kisah tentang Raikal, nah buat yang request, aku harap teman-teman semua suka yaaaaaa~

hohohoho

Masih sekitaran roman picisan tapi semoga aja gak mainstream yaaaaa, aku udah lama sih punya ide cerita buat Raikal, cuma baru bisa di tulis sekarang.

Oke deh, Ini aku dedikasikan buat teman-teman yang masih mau baca cerita abal aku~

Selamat Membaca~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Seorang wanita muda menatap tak percaya pada pemandangan di depannya, laki-laki yang dulu pernah begitu dia dambakan tengah berdiri di atas pentas menyapa seluruh teman-temannya. Menatap tak percaya kalau laki-laki itu semakin bertambah dewasa dan semakin mempesona. Buru-buru wanita itu menggelengkan kepalanya membuyarkan lamunannya tentang laki-laki yang nyatanya masih tetap memikat bahkan seteah 7 tahun tidak bertemu sejak hari kelulusan SMA mereka.

"Sekar?"panggil seseorang, wanita itu menoleh. Sekar Arumi Nasution, wanita muda yang tengah berdiri di belakang menoleh pada orang yang memanggilnya. Seketika Sekar tersenyum, salah satu sahabatnya sudah datang bersama pasangannya.

"Quin"sapa Sekar lalu menghampiri wanita yang di panggil Quin itu dan memeluknya.

"Ya ampun, Sekaaaar. Aku kangen banget sama kamu. Kamu ngilang gak tau kemana"ujar Quin setelah melepaskan pelukannya pada Sekar. Sekar terkekeh.

"Aku langsung di bawa ayah ke Manado. Kamu kan tahu ayah kerjanya pindah-pindah. Ayah juga gak izinin tinggal di Jakarta sendiri"

"Iya sih. Kamu kan anak satu-satunya. Oh, iya. Kenalin ini sepupu aku. Kebetulan dia lagi disini aku ajakin aja. Males kalo datang sendiri"ujar Quin lalu menarik laki-laki yang sempat Sekar pikir pasangan sahabatnya ini.

"Ando"ujar laki-laki manis itu, terlalu menggemaskan untuk seorang laki-laki, rasanya Sekar pengen mencubit pipinya.

"Sekar" jawab Sekar sambil menjabat tangan Ando. Ando tersenyum kikuk. Sekar, sahabat sepupunya ini terlihat sangat manis, imut dan yah menggemaskan. Usianya yang Ando yakin sama dengan sepupunya ini tidak sesuai untuk wajahnya yang masih bisa di bilang seperti anak SMA.

"Eh, itu si Rai kan? Mantan Ketos kita dulu?"suara Quin terdengar kaget. Sekar yang sedari tadi mencoba mengalihkan pandangannya dari laki-laki yang masih berkoar di atas panggung dengan kakunya. Sekar mengangguk malas, seolah tahu kemana arah pembicaraan Quin.

"Tambah cakep ih si Rai. Tambah oke banget. Haduuuh" bisik Quin tapi histeris. Sekar memutar bola matanya jengah.

Harus Sekar akui kalau Muhammad Raikal Junior memang punya pesona yang sangat memikat. Bahkan Sekar yang hanya beberapa kali bertemu dengannya bisa jatuh hati dulu. tapi itu hanya kisah masa SMA nya, baginya saat itu Rai sangat susah di gapai. Bahkan seingat Sekar, Rai tidak pernah menyapanya. Sekar memang bukan jajaran gadis populer dulunya, tapi Sekar yang manis dan imut pernah menjadi incaran juga.

"Kamu tahu gak kalau si Rai itu sempat jadian sama Jihan? Itu si Jihan yang songongnya minta ampun itu" Sekar menatap Quin kaget. Pasalnya Jihan sudah lama mengincar Rai, bahkan sudah menjadi rahasia umum kalau Jihan sempat mengemis cinta pada Rai.

"Beneran jadian?"

"Iya! Aku di kasih tahu sama Boni temen deketnya Rai. Kamu inget Boni kan? Raboni? Yang bapaknya India itu?"

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang