Tiara sudah menunggu di bandara bagian kedatangan. Raikal menghubunginya semalam mengatakan kalau dia akan berangkat besok pagi. Buru-buru Tiara memberesakan barangnya, tidak lupa membooking hotel untuk bosnya itu. Tiara sudah tersenyum, setidaknya selama di Bandung Tiara punya kesempatan untuk kembali dekat dengan Raikal. Menuntaskan rasanya pada laki-laki yang masih mempunyai tempat tersendiri di hatinya. Tiara kembali melirik jam di tangannya, memastikan kalau dia tidak akan terlambat menjemput Raikal. Tiara juga sengaja memakai pakaian semi formal dan sedikit berdandan. Hanya agar Raikal sedikit saja meliriknya.
Suara di intercom bandara mengatakan kalau pesawat dari Bali sudah mendarat. Senyuman di wajah Tiara semakin merekah. Tiara kembali merapikan rambut panjangnya. Beberapa orang sudah tampak keluar dari pintu itu, dan tiba-tiba jantung Tiara sudah berdebar tak karuan. Demi apapun, ini bukan pertama kalinya Tiara bertemu Rai, kenapa Tiara jadi seperti gadis remaja ini. Tiara merasakan panas di pipinya. Hatinya bahagia, sungguh.
Tiara melihatnya, Raikal berjalan keluar dari pintu, baru saja Tiara akan berteriak memanggil nama Raikal, suaranya seperti tercekat saat melihat Raikal menarik tangan seorang wanita dan menggenggamnya. Tiara terdiam, di kepalanya muncul pertanyaan, siapa wanita itu?
Hati Tiara seperti diremas kuat saat melihat Raikal tersenyum sangat lembut kearah wanita itu. Tiara tersenyum tipis saat Raikal menyadari kedatangannya. Raikal semakin menarik wanita itu berjalan menghampirinya.
Tenang Tiara, bisiknya di dalam hati.
Namun bukannya ketenangan yang Tiara dapatkan, melainkan kejutan lain saat Rai dan wanita itu menghampirinya. Tiara masih ingat betul siapa wanita yang tengah digandeng Raikal. Wanita yang sama yang ditemuinya di rumah sakit beberapa bulan lalu. Tiara ingat bagaimana wanita itu berhasil membuat sepupunya tergila-gila. Sekar, lirih Tiara di dalam hatinya.
"Selamat siang, Rai." Ujar Tiara kaku. Raikal mengangguk singkat, lalu melirik kearah wanita di sampingnya dan tersenyum. Sialan, batin Tiara.
"Dimana mobilnya, Tiara?" tanya Raikal. Tiara menunjuk kearah mobil hotel yang sudah disediakannya. Raikal kembali mengangguk. Supir mobil itu menghampiri mereka, Raikal otomatis menyerahkan tasnya dan juga tas Sekar.
Sekar langsung tahu siapa Tiara, begitu dia melihat Tiara dari jauh. Sekar kenal siapa Tiara ini, Tiara yang sama dengan wanita yang mendampingi Erick waktu di rumah sakit. Dunia terlalu sempit hingga mempertemukannya lagi dengan Tiara.
"Kamu masih ingat aku, Tiara?" tanya Sekar saat mereka sedang berjalan menuju mobil hotel. Raid an Tiara otomatis menoleh melihat Sekar. Tiara menyipitkan matanya lalu membalikkan tubuhnya. Memilih untuk tidak melihat Sekar.
"Saya pikir kamu lupa siapa saya." Ujar Tiara formal membuat Sekar sedikit tidak nyaman. Beberapa bulan yang lalu, saat pertemuan pertama mereka, Tiara tampak lebih ceria menyapa Sekar. Tapi sekarang.
"Kamu kenal dimana?"tanya Raikal memandang wajah Sekar yang tampak bingung dengan perubahan sikap Tiara.
"Di rumah sakit. Waktu kamu jemput aku itu." jawab Sekar. Raikal mengangguk mengerti, dia bisa menanyakannya nanti pada Sekar. Begitu mereka berada di mobil suasana kembali canggung. Lebih tepatnya bagi Sekar dan Tiara, sedangkan Raikal dengan santainya menggenggam tangan Sekar.
"Maaf, Rai. Aku gak tahu kalau kamu mau bawa teman jadi aku tidak memesan kamar lebih di hotel tempat kita menginap." Ujar Tiara memecah kesunyian dengan suara ketusnya. Sialan, kenapa aku harus cemburu? Batin Tiara saat melihat Raikal masih menggenggam tangan Sekar di depan matanya. Raikal menoleh singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)
Roman d'amourRaikal Story Spin off dari Me, You, Us, We. Cerita ini di privite untuk menghindari plagiat dan karena masalah web mirror yang belum teratasi. Silahkan follow dulu untuk membaca cerita ini. Terimakasih. Siapa yang menyangka kalau Sekar Arumi akan ke...