Sekar-Raikal 21 Erick, Tiara

2.9K 249 6
                                    


Selamat pagi teman-teman semua. Sebelumnya aku mau minta maaf lahir batin ya.

Selamat menunaikan ibada puasa buat yang menjalankan dan maafin aku karena gak tepat janji. Apalah daya aku ini. Hehehe

Aku cuma mau ngasih tahu kalau kemaren itu tutup tahun ajaran, jadi yaaaa. Aku agak sedikit sibuk. Ada yang bisa nebak aku kerjanya apa? Hahahaha

Oke, gak berlama-lama. Hari ini aku bakal update 2 part sekaligus.

Jadi buat yang masih rindu dengan Raikal dan Sekar, mari merapat.

Mulai part kemarin sampai seterusnya gak akan aku privite ya... Part sebelumnya aku males mau publish lagi, gpp kan yaa?

Heheheh

Selamat membaca semuanyaaaa.

>>>>

Erick menggeram kesal dan nyaris membanting ponselnya ketika ponsel Sekar mati. Padahal beberapa jam lalu wanita yang telah menyedot seluruh perhatiannya itu memposting sebuah foto di akun social medianya. Sekar ada di Bali, liburan begitu dia bertanya pada ayah Sekar membuat Erick mengumpat kesal. Bagiamana bisa lagi-lagi kecolongan? Pertama, ketika Sekar memutuskan untuk pindah ke Jakarta saat Erick masih di Australia mengenyam pendidikan S2nya, lalu saat laki-laki bernama Raikal yang mengaku pacarnya datang ke rumah sakit dan menarik paksa Sekar pulang dan sekarang mereka tengah berlibur di Bali.

Sial!! Desis Erick.

Erick kembali mengamati wajah cantik Sekar di dalam figura di kamarnya. Foto yang Ercik ambil secara diam-diam. Erick menghela nafas panjang, Sekar. Nama dan sosok Sekar sudah lama hidup di hatinya, sejak ibunya meninggal, Sekar datang mengulurkan tangannya dengan senyum menawan. Membuat Erick saat itu langsung jatuh cinta. Tapi Erick bukanlah orang yang bisa mengungkapkan perasaanya dengan baik, Erick cenderung memilih untuk menjadikan Sekar tamengnya.

Sayangnya, Sekar sama sekali tidak memahami maksud Erick dan selalu mencoba menghindarinya. Erick kembali menghela nafas mengingat kejadian di rumah sakit, saat pengakuannya.

"Apa mencintai lo selalu sesulit ini, Sekar?" lirih Erick membuat Sekar menghentikan langkahnya. Lama, akhirnya Sekar membalikkan tubuhnya dan menatap Erick dengan tatapan sendu. Erick bersumpah dia membenci tatapan itu.

"Aku gak ngerti maksud kamu apa." Ujar Sekar.

"Lo tahu Sekar! Lo tahu pasti apa maksud gue. Demi apapun Sekar lo tahu kalau selama ini gue cinta sama lo!" geram Erick.

"Lalu kamu mau aku gimana, Rick? Kalaupun aku tahu, kamu mau aku gimana?" tanya Sekar sedih.

"Kenapa lo gak mau mencoba sedikitpun membalas perasaan gue?" suara lirih Erick membuat Sekar terdiam.

"Karena aku gak bisa, Rick. Kamu hanya mencari sosok yang salah di aku. Aku tahu semuanya, semua kemiripan aku dengan wanita masa lalu kamu. Kamu hanya terjebak dengan aku karena aku mirip sama dia. Lalu aku, sudah terjebak dengan perasaan aku selama ini, Rick. Aku mencintai orang lain." Jelas Sekar membuat Erick terdiam. Erick tidak menyangka kalau Sekar tahu tentang masa lalunya, tentang kemiripan Sekar dengan mantan tunangannya.

"Jadi hentikan semua cinta palsu kamu, Rick. Aku sudah menganggap kamu seperti saudara aku sendiri." Erick tertawa pelan. Jelas Sekar salah, cinta palsu? Erick bahkan sudah melupakan wanita itu.

"Lo terlalu percaya dengan cerita masa lalu yang anak-anak bilang ke elo, Sekar. Lo terlalu percaya diri menyimpulkan semuanya sendiri tanpa bertanya ke gue."

Erick tidak habis pikir saat itu, cerita apa yang sudah Sekar dengar. Erick akui Sekar memang memiliki kemiripan dengan wanita masa lalunya. Dinda. Wanita itu manis seperti Sekar dan senyum menawan Sekar memang sangat mirip dengan Dinda. Tapi bukan itu yang membuat Erick jatuh cinta. Karena Sekar lah satu-satunya wanita yang tidak tertarik padanya, memandangnya selayaknya laki-laki biasa saja, tidak dipuja seperti kebanyakan teman-temannya. Ada perisai yang di bangun Sekar saat mereka pertama kali berteman, dan Erick ingin menembus perisai itu, tapi kenyataan bahwa ada orang lain yang sudah mengisi hati Sekar membuat Erick ingin mundur, ingin menyerah.

>>>

Tiara sebisa mungkin memberikan alasan kepada salah satu klien Raikal, kalau saat ini Raikal tidak bisa diganggu hingga lusa. Tapi sekeras apapun Tiara menjelaskannya, sekeras itu juga kliennya -Pak Yudha- untuk meminta pertemuan mereka di Bandung dipercepat. Sekarang Tiara sudah mengacak rambutnya kesal. Pasalnya ponsel Rai tidak aktif sejak dia meninggalkan Jakarta.

Tiara kembali mengerang kesal saat melihat pesanan tiket ke Bali miliknya. Tiara sudah berniat akan menyusul Rai ke Bali kalau laki-laki itu masih tidak menjawab panggilannya. Tiara lalu meraih ponselnya dan beruntungnya, panggilannya masuk. Itu artinya Rai sudah mengaktifkan kembali ponselnya. Tiara menunggu Rai menjawabnya, jantung Tiara semakin berdebar kencang. Nyaris sama seperti saat Tiara pertama kali bertemu dengan cinta pertamanya, cinta monyetnya. Raikal.

"Kenapa lagi Tiara?" Tiara menahan nafasnya saat suara jengkel Rai terdengar dari seberang.

Sabar, batin Tiara.

"Maaf, Rai. Aku tidak bermaksud mengganggu kamu, hanya saja. Pak Yudha sudah menteror aku seharian ini." jelas Tiara.

"Maksud kamu?" Tiara menghela nafas panjang.

"Pak Yudha meminta pertemuan itu di percepat. Pak Yudha sudah mencoba menghubungi kamu, tapi ponsel kamu gak aktif."

"Tiara, bukankah saya sudah bilang kalau saya mau liburan sampai besok? Apa kamu gak bisa menjelaskan kondisi saya? Beri alasan apapun, buat dia mengerti." Tiara mengepalkan tangannya kesal.

"Aku sudah memberitahunya, Rai. Berkali-kali bahkan aku sudah memohon agar dia mengerti. Tapi dia bilang ada masalah dengan kontrak yang perusahaan kita ajukan. Aku sama sekali tidak tahu apa yang salah, mengingat aku baru 2 minggu menjadi sekretaris kamu." Tiara meninggikan suaranya kesal. Lama tak ada jawaban dari Rai, ujungnya Rai hanya menghela nafas panjang.

"Saya akan menghubungi pak Yudha sendiri. Bagaimana hasilnya, nanti saya hubungi lagi."

Tiara mematung memandang ponselnya. Rai mematikan panggilan itu sepihak dan perasaan sakit langsung menyerang ulu hati Tiara. Tiara tahu kalau Raikal sudah sangat berbeda dengan Raikal yang pernah menjanjikan kebahagiaan padanya saat mereka masih berusia 8 tahun, tapi Tiara tetap tidak bisa menghapus setiap rasa yang dia punya untuk laki-laki itu, tidak bisa.

>

Terima kasih sudah mampir.

Love Fadeel

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang