Aku minta maaf untuk kelamaan menghilang.
Terakhir aku cuma ngasih tahu soal mirror web, terus ngilang lagi.
2 bulan. Haaaah.
Belakangan ini aku cukup sibuk, aku harus ngikutin pelatihan tiap minggu dan di kasih tugas bikin sketsa harus 5 rangkap setiap pertemuannya. Itu bikin aku stres dan kehilangan mood buat nulis.
Sekali lagi aku minta maaf ya.
Terus aku juga makasih banyak buat teman-teman yang udah ngasih komen panjang lebar tentang cerita ini, masukan yang super sekali.
Aku akui bumbu Raikal dan Sekar gak segreget emak dan bapaknya, konfilknya ngawur dan sebagainya, aku makasih banget karena udah di ingetin kalau ini kisah mereka.
Aku kehilangan inspirasi cerita ini, kehilangan mood nulis juga gara-gara pelatihan yang bikin aku beneran stres, bahkan aku sampai kurang tidur dan sering ngantuk. *curhat
Segimanapun aku nyari ide, bertapa ke sana kemari, hasilnya nihil. Sama sekali gak ada yang nyangkut.
Tapi sekarang aku mau update kok, sebenernya part ini udah aku tulis sebelum aku hiatus. Jadi maaf banget kalau mengecewakan.
Buat yang kangen aku, dan juga mereka.
Selamat membaca
SEKAR
Aku melotot saat mendapati Raikal sudah berdiri di depan mobilnya dengan pakaian santai. Ini sabtu pagi dan keajaiban melihat Raikal masih berpakaian santai. Raikal biasanya akan menjemputku dengan setelan kemejanya. Pemandangan baru Raikal dengan baju santainya membuat ku bertanya-tanya. Aku menghampiri laki-laki dan tersenyum padanya saat Raikal sudah mengelur kepalaku lembut.
"Siap berangkat Bu Guru?"tanya Raikal tersenyum menampilkan dimple kecilnya. Aku mengangguk singkat tapi menahan tangan Raikal yang sudah menarikku untuk duduk di bangku penumpang. Raikal menatapku bingung.
"Kamu gak kerja Rai?"tanyaku. Raikal lagi-lagi tersenyum.
"Ini lagi kerja."ujar Raikal. Aku berdecak malas, sejak kapan Raikal punya waktu bercanda di pagi hari bersama ku? Aku tahu bagaimana sibuknya kekasihku belakangan ini dan bercanda seperti ini, aku yakin hanya akan membuang waktunya saja.
"Aku serius Raikal."tegurku membuat Raikal menatapku.
"Aku juga serius, Sekar. Aku kerja jadi supir pribadi kamu." Seloroh Raikal membuatku memukul lengannya membuat laki-laki itu meringis.
"Aku gak sanggup gaji CEO kayak kamu kalau jadi supir aku."ketusku lalu meniggalkan Raikal yang sudah terkekeh kecil masuk ke dalam mobilnya. Raikal ikut masuk dan duduk di belakang kemudi.
"Masih pagi, sayang. Jangan cemberut gitu. Nanti siswa kamu jadi gak dapet ilmu kalau gurunya bête." Tegur Raikal mengelus pelan pipip pucatku. Aku menepis tangan Raikal.
"Gara-gara kamu!"ketusku membuat Raikal tertawa kecil lalu mengangkat kedua tangannya, menyerah.
"Oke, oke. Aku Cuma bercanda, Sekar. Hari ini aku off. Jadi sehrarian ini aku mau istirahat dan kalau kamu mau bolos, kita bisa jalan-jalan sampai besok." Aku menatap Raikal tak percaya. Off? Apa itu artinya?"
"Kamu udah dapat sekretaris baru?"tanyaku buru-buru tidak menanggapi tawaran bolosnya.
"Yap. Baru beberapa hari, tapi dia cukup bagus untuk menggantikan Rani." Aku bersyukur, setidaknya Raikal akan punya waktu istarahat yang cukup di akhir pekan.
"Jadi, apa Ibu Sekar mau bolos bersama saya hari ini?" tanya Raikal lagi padaku. Aku menggeleng mantap.
"Nope! Aku gak mau gaji aku di potong kalau bolos."jelasku saat mobil Raikal sudah berjalan meninggalkakn kompleks perumahanku. Raikal terkekeh pelan.
"Kamu gak perlu takut. Aku cukup mapan untuk bisa menghidupi anak kita nanti meskipun kamu gak kerja." Raikal tersenyum penuh arti padaku membuat pipiku bersemu merah hanya karena selorohan Raikal. Tidak tahu harus menanggapi apa aku akhirnya memilih mencibir kesal pada Raikal.
"Aku bekerja bukan karena gak punya uang, Rai. Ini dedikasi."jelasku sambil mengeluarkan beberapa lembar soal yang sudah aku selesaikan semalam. Raikal terkekeh kecil lalu mengulurkan tangannya menyentuh pipiku yang masih merona.
"Aku tahu dan aku juga gak ngelarang kamu kerja, sayang. Ini cuma penawaran kecil dari aku." Raikal kembali tersenyum padaku mau tak mau membuatku ikut tersenyum. Penawaran kecil bagi Raikal tapi buatku itu jelas jaminan masa depanku.
Mobil Raikal sudah berbelok masuk ke dalam kawasan sekolahku, seperti biasa Raikal memarkir mobilnya di dekat tukang jual es kelapa. Raikal menatapku yang tengah melepaskan seatbelt. Aku ikut menatap laki-laki yang tampak segar itu.
"Kenapa Rai?"tanyaku. Raikal hanya menggeleng lalu menghela nafas panjang.
"Ini weekend dan kamu masih harus masuk sekolah."lirih Raikal membuatku terkekeh kecil. Sejak kapan kekasihku ini berubah menjadi sangat manja seperti ini. Aku mengulurkan tanganku menyentuh wajah Raikal dan mendaratkan ciuman singkat di dimple kecil Raikal.
"Cuma setengah hari Rai. Lagian ini sudah mau masuk minggu ujian. Aku gak mungkin bolos. Dua minggu lagi, aku libur deh. Aku janji kita akan liburan, gimana?"tawarku. Raikal mengulurkan tangannya meraih tubuhku ke dalam pelukannya.
"Oke. Aku akan kosongin jadwal satu minggu penuh untuk liburan."Raikal mengecup puncak kepalaku lembut. Aku melepaskan pelukan Raikal dan mengacak rambut dark brown miliknya membuat Raikal melotot padaku.
"Setuju. Aku masuk dulu ya. Hati-hati di jalan sayang." Aku sudah akan turun dari mobil Raikal saat Rai menahan tanganku. Aku menoleh dan mendapati Raikal tersenyum penuh arti lagi padaku.
"I need my morning kiss, Sekar." Ujar Raikal membuatku terdiam. Aku tersenyum lalu mendekatkan diriku pada Raikal dan mencium cepat pipi Raikal.
"Here you go. Bye, sayang."kataku buru-buru setelah mendaratkan ciuman kilat itu lalu keluar dari mobil Raikal. Aku tersenyum kecil saat melihat Raikal kesal padaku.
Liburan? Bersama Raikal? Dulu itu hanya ada dalam khayalan masa SMA ku, menghabiskan waktu dengan laki-laki tampan itu, bertukar cerita. Oke, katakan aku aneh karena liburan bersama memang ada dalam khayalan cinta remajaku. Ya, Raikal adalah cinta remajaku, cinta monyetku dan cinta pertamaku. Aku memang bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta. Sekali jatuh cinta, itu akan bertahan lama. Seperti sekarang.
>>>>
Apa nih resolusi teman-teman semua di tahun 2016 ini?
Katanya pamali kalau diomongin takut gak kejadian.
Kalau aku, mau ngasih tahu satu wish aku aja ya, berharap tercapai, aku pengen ceritanya Lula-Haikal bisa dibikin versi cetak. Hahahahahha
Oke deh, jangan lupa tinggalkan jejak ya teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)
RomanceRaikal Story Spin off dari Me, You, Us, We. Cerita ini di privite untuk menghindari plagiat dan karena masalah web mirror yang belum teratasi. Silahkan follow dulu untuk membaca cerita ini. Terimakasih. Siapa yang menyangka kalau Sekar Arumi akan ke...