Raikal-Sekar 28: Meninggalkan

4K 375 17
                                    

Aku cuma bisa minta dimaafkan ya.
>>>>
Rai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar inap Tiara. Pikirannya berkecamuk. Begitu kembali ke hotel, Rai tidak menemukan Sekar dikamar yang dia tinggali dengan Tiara. Rai sempat menanyakan pada resepsionis sayangnya dia tidak mendapatkan informasi apapun. Ponsel Rai tertinggal di rumah sakit dalam keadaan mati kehabisan baterai dan sekarang Rai benar-benar merutuki dirinya.

Apa yang sebenarnya sudah dia lakukan? Apa yang sebenarnya Rai lakukan? Pada Sekar. Pada kekasihnya.
Ah, masih pantaskan Rai memanggil Sekar kekasihnya? Karena nyatanya Rai sudah menyakiti Sekar. Rai tahu itu, sangat.
Rai ingin mengejar Sekar, saat di kantin rumah sakit. Menjelaskannya. Tapi egonya serasa ditantang saat melihat Sekar sama sekali tidak menolak Erick. Rai sudah tahu kalau laki-laki itu memang menaruh hati pada Sekar dan kenyataan Sekar tidak menolak ajakan laki-laki itu dan justru menolaknya, menampar harga diri Rai.

" Kamu baik-baik saja? " Tanya Tiara saat melihat Raikal hanya terdiam di sofa rumah sakit. Raikal menoleh lalu mengangguk.
" Tadi dokter sudah kesini, aku perlu check up lebih jauh, Rai." Jelas Tiara.
" Kapan? "
" Emm, nanti sore." Rai mengangguk singkat. Mereka kembali terdiam.
"Tadi Sekar juga kesini." Rai kembali menoleh. Tiara tahu nama wanita itu selalu berhasil menarik perhatian Raikal.
" Kapan? "
" Gak lama setelah kamu pergi. Dia katanya cuma mau pamit sama kamu. "
Satu kalimat Tiara berhasil membuat Raikal meradang. Sekar pergi dan tidak mengatakan apapun?

" Shit. " Rai buru-buru mengambil ponselnya yang masih dicas. Tahu Rai akan meninggalkannya, akhirnya Tiara kembali bersuara.
" Sekar bilang dia sudah menyerah. " Ujar Tiara lagi membuat Rai menghentikan langkahnya.
" Apa? "
" Sekar sendiri yang bilang sama aku. Dia menyerah dan dia minta aku untuk membuat kamu bahagia. "
Rahang Rai mengeras, Apa maksud Sekar mengatakan itu? Apa tujuannya?
" Sekar menyerah semudah itu, Rai. Kamu bisa tahu seberapa besar rasa cintanya sama kamu. " Tambah Tiara.
"Kamu gak tahu apa-apa, Tiara"
"Aku tahu karena aku juga perempuan, Rai. Kalau aku jadi Sekar, aku tidak akan menyerah. "
Raikal tidak menanggapi ucapan Tiara, berlalu meninggalkannya, namun baru saja Rai meraih gagang pintu, Rai menghentikan langkahnya.
" Apa kamu pikir aku akan bahagia sama kamu? " Tiara terdiam, pertanyaan Rai membuat dia terdian.
Rai tidak menunggu jawaban Tiara dan memilih meninggalkan Tiara yang sekarang terkejut dan lalu meneriakkan nama Rai.
Rai tidak peduli, kalaupun Sekar menyerah pada dirinya, maka Sekar tidak boleh salah paham. Rai tahu, perempuan mana yang mau dengan laki-laki seperti Raikal. Meninggalkannya dua kali hanya karena perempuan lain. Tapi setidaknya Sekar tidak boleh salah paham.

Begitu mendapatkan taksi di depan rumah sakit, Rai langsung menuju bandara. Selama di taksi Rai mencoba menghubungi Sekar. Sekar tidak boleh meningalkannya seperti ini. Dalam keadaan seperti ini.
Sayangnya Sekar tidak menjawab panggilan Rai. Raikal mengumpat kesal. Sekarang Rai hanya bisa berharap Sekar belum berangkat.
>>>

Sekar menggenggam ponselnya yang sedari tadi berdering. Nama Raikal muncul di layarnya dan Sekar sama sekali tidak berniat menjawabnya.

" Kamu menyerah?! Semudah itu?! "
Pertanyaan Tiara itu terus menghantuinya. Apa dia memang sudah menyerah? Sekar tidak tahu. Sekar hanya tahu kalau dia harus menjauhi Raikal. Hatinya sakit melihat Raikal lebih mengkhawatirkan perempuan lain.
Ponselny kembali berdering, Sekar menghela nafas panjang. Jauh di lubuk hatinya Sekar masih ingin memberikan Rai kesempatan, kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Tapi Sekar sendiri tidak tahu, apakah dia bisa menerima penjelasan itu atau tidak.
Lari? Apakah sekarang Sekar tengah melarikan diri? Sekar hanya perlu waktu, sedikit lagi. Untuk mengerti, mengerti semua hal antara dia dan Raikal.
Panggilan pesawat Sekar terdengar. Sekar menghela nafasnya panjang, melihat ke sekelilingnya. Sekar mengangguk mantap lalu menyeret kopernya.

>
Rai menyerahkan 2 lebar seratus ribu pada supir taksi, langsung berlari menuju terminal keberangkatan. Rai yakin Sekar masih di bandara. Ponsel Sekar masih menyala. Rai melihat ke sekelilingnya sambil berusaha menghubungi Sekar.
" Please, Sekar. Angkat. " Rai masih berkeliling mencari sosok Sekar. Rai menggeram kesal saat Sekar masih tidak mengangkat telponnya.
Rai menghentikan langkahnya sambil matanya mencari ke segala penjuru tepat saat ponselnya berdering. Kelegaan terlihat jelas di wajah Raikal saat nama Sekar muncul di layar ponselnya.
" Ya Tuhan, Sekar. Akhirnya.. "Rai kembali mengatur nafasnya. "Kamu dimana? Aku di bandara, di terminal 2." Terdengar helaan nafas panjang dari Sekar.
" Rai, aku-"
" Kamu gak bisa pergi gitu aja, Sekar. Kamu salah paham, aku akan jelasin semuanya. Kamu dimana? Aku akan ke sana dan-"
" Rai, kenapa kamu baru mau jelasin sekarang?"
" Aku tahu aku salah, Sekar. Aku mau ketemu kamu, tolong. Kita harus bicara Sekar. Aku.. Kamu dimana? " Rai frustasi, sungguh. Dia hanya ingin melihat Sekar, menjelaskan di depan Sekar.
".... "
Rai kembali mengehla nafas panjang saat Sekar tidak menjawab pertanyaannya.
" Di kantin, aku ingin mengejar kamu dan memukul si brengsek itu karena membawa kamu pergi. Tapi, aku terlalu marah melihat kamu tidak menolak ajakannya, terlalu marah dengan keadaan kita saat itu dan memilih membiarkan kamu. Kesalahan terbesarku karena membiarkan kamu pergi begitu saja. Aku...salah Sekar. Aku minta maaf. " jelas Raikal sambil menganati sekitarnya. "Sekar, please. Katakan kamu dimana? "
Mata Rai menangkap sosok Sekar, tengah menyeret kopernya. Rai langsung mengejar sosok Sekar tanoa memutus panggilannya, namun langkah Rai terhenti saat gerakan ringan Sekar mengusap sudut matanya.
" Kita akhiri saja ya Rai... " Samar Rai mendengar Sekar. "Kamu harus menyelesaikan urusan kamu dengan Tiara. Setelah itu, ayo kita bicara lagi. Untuk sekarang, kita akhiri saja Rai..."
>>
Maaf kalau banyak typo. Aku masih ngetik di hape ini.
Udah banyak belum ya??

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang