Maaf baru bisa update,
Aku lagi sok sibuk nih, mana belakangan ini karena cuaca yang gak menentu bikin aku beberapa kali tepar.
Hihihi
Tapi sekarang aku udah baliik lagi yaaa...
Spesial buat yang nungguin aku, hehehehe
Happy reading yaaaak
>>>
"Kayaknya aku gak bisa jemput kamu, Sekar. Aku harus interview salah satu calon sekretaris baru aku. Kamu gak masalah kan pulang sendiri?"tanya Raikal menyesal karena membatalkan janjinya pada kekasihnya, Sekar. Ya, sejak hari itu, hari dimana Sekar menerima permintaan Raikal untuk menjadi kekasihnya, status mereka otomatis juga berubah. Satu bulan dan semuanya benar-benar berubah. Raikal tidak tahu kebiasaan Sekar yang melakukan apapun sendirian. Sekar wanita mandiri, selama dia bisa melakukan apapun sendiri jangan harap kehadiran Raikal dibutuhkan. Minggu pertama, Raikal memang jengkel ketika tidak menemukan kekasihnya itu di sekolah karena Sekar ternyata sudah berada di dalam taksi dan itu terjadi selama satu minggu. Membuat Raikal cukup uring-uringan. Tapi perasaan itu, hal batu bagi Raikal dan itu menyenangkan. Hanya dengan mengingat Sekar membuat Raikal seketika tersenyum tanpa alasan.
Sedangkan Sekar, dia tidak tahu kalau ternyata waktu Raikal itu lebih terfokus pada pekerjaannya. Minggu awal saat Raikal berusaha menjemputnya itu hanya karena jadwal pekerjaan Raikal cukup senggang, namun sudah dua minggu ini mereka bahkan belum bertemu. Minggu lalu Raikal mendadak mengunjungi anak perusahaannya di papua karena ada masalah dan kehadiran Raikal sangat diperlukan disana. Minggu ini, Raikal sibuk menginterview calon sekretaris barunya yang cukup menyita waktu Raikal.
Raikal yang perfeksionis, dia perlu selektif untuk calon sekretaris barunya. Ada beberapa syarat yang harus di penuhinya, terserah itu laki-laki atau perempuan dan sejauh ini, Raikal belum menemukan pelamar yang sesuai dengan kualifikasinya.
"Iya, Rai. Aku ngerti kok. Kamu fokus aja dulu. Ini aku juga udah pesan taksi. Jangan lupa makan siang ya. Belakangan kamu suka telat makan." Raikal tersenyum, dia tahu kalau Sekar tak akan melihat senyumnya itu, namun bibir Raikal otomatis membentuk sebuah senyuman ketika mendengar perhatian kecil dari Sekar. Mereka masih cukup kaku untuk saling berbagi perhatian.
"Siap bos! Setelah ini aku akan pesan makanan." Jawab Raikal membuat Sekar di seberang sana terkekeh. Sekar tak pernah menganggap dirinya bos hingga harus di panggil seperti itu oleh kekasihnya. Tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benak Sekar, membuat jantungnya berdebar tak karuan.
"Emm, atau kalau kamu mau. Aku bisa bawain makan siang ke kantor kamu."lirih tapi Sekar yakin kalau Raikal bisa mendengarnya. Raikal terdiam, ini tawaran pertama yang Sekar ajukan atas keinginan dirinya sendiri dan jujur itu membuat Raikal cukup kaget dan senang.
"Tapi kalau kamu gak mau gak masalah kok." buru-buru Sekar menambahkan kalimatnya takut Raikal akan menolaknya. Tawa renyah terdengar setelah Sekar mengucapkan kalimat itu membuat Sekar mengulum senyumnya. Raikal pasti sedang menertawakan Sekar, menertawakan betapa plin-plannya seorang Sekar.
"Kamu bahkan belum kasih kesempatan aku untuk jawab, sayang." Ujar Raikal lembut membuat Sekar merona hanya karena panggilan sayang itu. Sekar masih terlalu canggung dengan panggilan meski sesekali tak jarang Sekar juga menggoda Raikal dengan panggilan itu.
"Aku..."
"Jangan tarik tawaran kamu. Jangan pernah. Kamu tahu kan kantor aku dimana? Atau mau aku suruh supir buat jemput?" Sekar mendengus kesal membuat Raikal terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)
RomansaRaikal Story Spin off dari Me, You, Us, We. Cerita ini di privite untuk menghindari plagiat dan karena masalah web mirror yang belum teratasi. Silahkan follow dulu untuk membaca cerita ini. Terimakasih. Siapa yang menyangka kalau Sekar Arumi akan ke...