Sekar-Raikal 10

3.8K 430 15
                                    

Aku update lagi kan??

Cepet kan?

Semoga suka yee~

>>>>>>>

SEKAR

Aku akan jemput kamu jam 7.

Jangan kabur, oke?

Raikal.

Aku menatap horror pesan singkat itu lalu melempar ponselku ke kasur. Buru-buru aku menghampiri lemari pakaianku, menatap deretan dress yang memang sengaja aku siapkan begitu aku kembali ke Jakarta. Aku juga tidak tahu kenapa aku justru membeli dress ini tapi aku bersyukur, setidaknya ini akan berguna terutama di saat seperti ini.

Jujur, aku tidak percaya saat Rai dengan santainya mengajakku menjadi pasangannya ke pesta pernikahan Dika. Aku masih berharap kalau itu hanya mimpi indahku dan aku memang tidak ingin bangun saat itu, tapi begitu Raikal menepuk pelan kepalaku saat dia mengantarku pulang, aku yakin kalau aku tidak sedang bermimpi. Aku sempat mengkhawatirkan tentang Disti, selama ini nama itu begitu menghantuiku, seolah Disti tahu tentang perasaan tak tahu diriku ini pada Raikal dan sekarang persetan tentang Disti, aku ingin malam ini, setidaknya merasakan menjadi pasangan Raikal, seorang Muhammad Raikal Junor.

Pilihanku jatuh pada dress selutut berwarna hitam simple. Dress pertama yang aku beli saat menerima gaji pertamaku sebagai guru. Lucu memang mengingat aku justru membeli dress yang sama sekali belum pernah aku pakai ini. sekali lagi aku bersyukur karena masih muat di tubuhku. Riasan make up yang simple serta waran lipstick pink pucat aku poleskan untuk menambah tampilanku malam ini. Aku kembali mematut penampilanku dari cermin besar di kamarku, rasanya tidak akan memalukan untuk berjalan di samping seorang Raikal. Aku menahan nafasku sesaat saat mengingat bagaimana aku harus menjalani sisa malam ini, bersikap dihadapan teman satu SMA ku yang mungkin saja akan memandang tidak percaya padaku.

"Sekar? Kamu sudah siap?" suara ayah tiba-tiba menginturepsi kegiatanku. Aku buru-buru membukakan pintu kamarku. Ayah tersenyum hangat padaku.

"Kamu cantik."ujar ayah singkat membuat aku merona.

"Aku tahu. Aku kan anak ayah."ujarku mengapit lengan ayah. Ayah tersenyum.

"Teman kamu udah di bawah." Aku melotot kaget. Raikal? Sudah datang?

"Udah lama yah?" tanyaku berjalan menghampiri meja riasku mengambil tas kecilku.

"Sudah 10 menit. Dia tadi juga izin dulu sama ayah." Aku lagi-lagi melongo tak percaya. Bagiaman gentlenya sikap Rai, bahkan meminta izin dulu pada ayah.

"Dia beneran cuma temen kamu?"tanya ayah begitu kami menuruni tangga rumahku.

"Iya ayah. Cuma temen Sekar aja."jawabku meyakinkan ayah. Ayah mengangguk mengerti. Aku kembali menahan nafasku, debaran jantungku semakin menguat ketika melihat Rai sudah duduk santai di salah satu ruang tamuku. Rai langsung bangun begitu melihat aku sudah berdiri di pintu pembatas ruang tamuku.

Aku kembali kaget saat melihat penampilan Raikal, warna hitam juga menjadi pilihan Raikal membuatku jadi salah tingkah. Bisa-bisa orang salah paham saat melihat kami masuk bersama. Aku tersenyum kaku saat Raikal tersenyum tulus padaku.

"Maaf lama."ujarku begitu sudah berdiri di hadapan Rai. Raikal yang menjulang tinggi di depanku tersenyum. Aroma mint tercium dari jarak ini dan ini benar-benar memabukkan. Aku menyukai aroma Raikal.

"Gak kok. Aku tadi izin dulu sama ayah kamu."ujar Raikal. Aku mengangguk canggung.

"Kita berangkat sekarang?"tanya Raikal lagi, dan aku hanya kembali mengangguk kaku.

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang