Raikal-Sekar 16

3.1K 323 14
                                    

Selamat siang semua, semoga masih ada yang nungguin.

Spesial thank's buat @najingga dan @ari0502

Happy Reading >_<

>>>>>>

Ada pemandangan asing di meja makan keluarga Raikal, ada dua anggota baru. Bukan Nico ataupun Sekar tapi sosok dua wanita yang sedikit asing bagi Raikal, kedua wanita itu tengah bercengkrama dengan mama dan papanya. Raikal akhirnya berjalan masuk ke ruang makan membuat mamanya langsung menyadari kehadiran Raikal dan tersenyum cerah.

"Abang udah pulang?"tanya Lula membuat kedua wanita yang kini tengah membelakangi Raikal menoleh. Raikal tertegun, samar dia mengingat wanita berambut pendek itu, wanita dengan mata sipit itu.

"Udah ma. Halo pa."sapa Raikal kaku lalu mengambil tempat duduknya. Disti dan Niel melempar pandangan pada Raikal menanyakan siapa kedua wanita itu pada Raikal. Raikal hanya bisa mengedikkan bahunya. Dia tidak tidak tahu

"Rai tambah cakep ya. Lupa ya sama tante?" wanita yang umurnya tak jauh berbeda dengan mama Rai menyapa Raikal. Raikal hanya tersenyum tipis. Mencoba mengingat wanita di depannya, No Clue, bisik Raikal.

"Maaf tante."jawab Rai singkat membuat Haikal tertawa kecil.

"Kamu pasti juga lupa sama Tiara kan?"tanya Haikal. Raikal menyipitkan matanya saat papanya menunjuk wanita muda di hadapannya. Mata itu memang samar ada di ingatan Raikal. Mama Lula menyentuh bahu Raikal lalu duduk di samping Raikal sambil tersenyum lembut.

"Tiara sayang, yang waktu kamu masih di TK itu nuduh Tiara mau ngambil papa dari kamu." Raikal terdiam, seolah dirinya terlempar ke masa itu dan dia ingat sekarang. Wajar saja wajah wanita itu sangat familiar bagi Raikal. Wanita yang hingga kelas 3 SD masih satu sekolah dengannya.

"Raikal kayaknya lupa tante." ujar Tiara tersenyum pada Raikal. Iya, Raikal melupakannya. Tiara hanya bagian kecil dari ingatannya, mereka masih sangat kecil untuk saling mengingat. Raikal hanya tersenyum kecil lalu menatap adiknya Disti yang sekarang melotot padanya.

"Tiara, Rai. Pacar kamu waktu TK." Disti terbatuk saat Haikal mengucapkan kalimat yang terdengar aneh itu. Kini giliran Raikal yang melotot pada adik bungsunya itu.

"Pa, jangan ngarang deh. Temen pa." ralat Raikal cepat, membuat senyum di wajah Tiara sedikit berkurang. Jawaban itu membuat Haikal tertawa yang mendapat teguran dari Lula mengingatkan mereka ada di meja makan.

Tiara sesekali mencuri pandang pada Rai saat Raikal tengah berdiskusi dengan papanya. Sedangkan mamanya tengah sibuk bernostalgia dengan Tante Lula. Bagaimana bisa Tiara lupa keluarga kecil ini. Raikal yang selalu menjadi pahlawannya ketika dia di ejek teman-temannya karena tidak punya papa. Raikal yang dengan gagahnya membela Tiara dan mau berbagi papa dengannya. Tiara tersenyum kecil mengingat masa itu, masa yang tidak ingin dia lupakan. Tiara menundukkan kepalanya, Raikal melupakan kenangan itu.

"Oh iya, tante baru ingat tadi kalau Tiara mau ada interview ya? Gimana hasilnya sayang?"tanya Lula menarik perhatian Raikal.

"Tadi mobilnya aku mogok tante, jadi yah aku gak jadi ikut interview." ujar Tiara membuat Raikal menyipitkan matanya.

"Oh ya? Interview di bagian apa?"tanya Lula lagi.

"Sekretaris tante. Tapi ya gitu tan. Karena aku datangnya telat, aku gak di terima gitu."

"Belum rejekinya Tiara, mbak." Tia, mama dari Tiara menambahkan . Lula mengangguk singkat lalu tiba-tiba teringat sesuatu.

"Eh, perusahaannya Raikal lagi mencari sekretaris juga. Iya kan bang?" Lula menoleh pada Raikal yang ada di sampingnya. Raikal menghela nafas lalu mengangguk.

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang