Raikal-Sekar 34: Meluruskan

5.1K 420 28
                                    

Warning!

Ini pendek, nyebelin, drama dan aneh.

Menimbulkan gejala mual, muntah, kesal, frustasi dan ingin melempar author dengan kacang.

Malam minggu kelabu~

>>>>

>>

Sekar berusaha menyamakan langkahnya dengan Rai. Ada yang harus Sekar jelaskan. Ada yang Rai harus mengerti disini. Sedikit berlari Sekar meraih tangan Rai membuat langkah Raikal terhenti. Sekar tahu laki-laki ini tengah marah padanya. Mata Rai tidak pernah seperti itu melihatnya, tajam dan penuh dengan amarah.

"Kenapa kamu gak mau ngasih aku kesempatan untuk ngomong?." Tanya Sekar akhirnya. Rai memilih diam. Sekar menghela nafasnya panjang.

Sekar benci berada di posisi ini, ketika Rai menuduhnya, ketika Rai tidak mau mendengarkannya. Ketika Rai salah paham dengan apa yang Sekar maksud. Ketika hubungannya harus hancur hanya karena sikap Rai yang terlalu plin plan. Sekar bahkan benci kenyataan bahwa dia tetap mencintai laki-laki yang sekarang memandangnya dengan tajam.

"Ada yang tidak kamu mengerti, Rai. Aku tidak pernah memberikan kesempatan itu untuk Erick. Kamu tahu alasan aku apa, Rai. Kamu pasti tahu." Ujar Sekar. "Aku memang menghindari kamu. Aku..setelah yang terjadi di antara kita. Aku hanya butuh waktu untuk meyakinkan hati aku, Rai. Kenyataan kalau kamu mencintai aku, itu sebenarnya sudah cukup. Hanya saja, aku tidak mau kita salah paham lagi. Aku tidak mau kita telalu terburu-buru." Jelas Sekar.

"Aku gak pernah secara langsung bilang kalau aku menolak kamu, Rai. Aku hanya memberikan waktu, untuk kamu. Untuk Kita." Lirih Sekar. Sekar masih menatap Rai.

Satu tarikan dan Sekar langsung berada dalam pelukan Rai. Lembut Rai mencium puncak kepala Sekar sambil menggumamkan kata maaf.

"Maaf. Aku minta maaf Sekar. Aku hanya bisa meminta kamu memaafkan aku." Ujar Rai dari atas kepala Sekar. Sekar kaget tentu saja. Saat Rai menariknya, membenamkan wajahnya ke dada Rai, kembali menghirup bau khas Rai yang selalu dirindukannya.

"Aku tahu-"

"Kamu gak tahu, Sekar. Aku nyaris menghampiri laki-laki itu dan memukulnya, aku nyaris melakukan kebodohan lagi kalau saja aku tidak ingat, aku tengah berjuang mendapatkan kamu kembali." Rai melepaskan pelukannya menatap Sekar penuh sayang. "Aku takut, kalau kamu akhirnya memberikan kesempatan pada laki-laki itu dan alasannya adalah aku. Aku yang bodoh dan menyia-nyiakan kamu. Aku-" Sekar meletakkan jarinya di antara bibir Rai menghentikan kalimat Rai. Sekar kembali memeluk tubuh Rai.

"Kita berdua salah, Rai. Dari awal, aku dan kamu selalu sibuk dengan pendapat kita masing-masing. Dari awal, baik aku atau pun kamu, kita tidak pernah benar-benar mencoba untuk saling mengerti." Ujar Sekar dari dalam pelukan Raikal.

>

Rai kembali melepaskan pelukan Sekar, menatap wanita itu dengan penuh rasa penarasan. Rai awalnya tidak berfikir kalau Sekar akan mengejarnya, menjelaskan permasalahannya bahkan sekarang memeluknya seperti ini. Rai berfikir mungkin Sekar masih butuh waktu untuk kembali menerimanya, tapi seperti yang Sekar katakan kalau mereka teralu banyak menduga-duga, mereka terlalu sibuk dengan pendapat sendiri.

"Kenapa?" tanya Sekar saat Rai hanya menatapnya lama. Raikal kembali tersenyum.

"Kamu pulang sama aku dan Disti aja, oke?" ujar Rai. Sekar terdiam, sejenak berpikir lalu menggeleng.

"Aku sama Erick saja. Aku adalah temannya Erick, Rai. Aku gak mungkin ninggalin Erick disini sendirian." Rai menghela nafas panjang.

"Sekar-" Rai baru saja akan mendebat Sekar saat wanitanya kembali menempelkan jarinya di bibir Raikal.

"Erick hanya teman aku, Rai."

"Aku tahu Sekar tapi laki-laki suka sama kamu."

"Dan Tiara juga suka sama kamu, Rai."

"Ya Tuhan, Sekar. Apa kamu sedang menguji aku?" Sekar terkekeh lalu mengecup pelan pipi, Rai.

"Mulai sekarang, kita harus saling percaya Rai." Ujar Sekar membuat Rai menggeram kesal menarik Sekar mendekat dan mengecup pelan bibir mungil Sekar.

"Aku mencintai kamu, Sekar."

>>

Selamat tiduuur~

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang