Chellin's POV
aku sudah menemukan kantin. Ternyata sahabatku berada di pojok kantin sambil makan tanpa bicara satu sama lain. Kenapa ya mereka? Dengan langkah sedikit berlari aku menghampiri mereka
"Hey guys!" sapa ku
"Chellin lo udah sembuh?!"
"Lo udah sadar!?"
"Buset dah lo bikin kita khawatir tau gak?!"
"Satu napa mba ngomongnya, mulut gua cuman satu nih" aku duduk di samping Melody dan meminum Jus Alpukatnya
"Heh gembleng, jus gua tuh!" ucap Melody sambil melotot
"Hehe, selow. Entar gua beliin lagi 2 kali lipat" aku nyengir ke Melody
Aku melihat ke depanku. Lami dan Alexa menatapku dengan tatapan mengintimidasi menyuruhku untuk cerita saat ini juga.
"Apa?" tanyaku tanpa merasa bersalah
"Tell me right now!" ucap mereka bertiga
"Hehe oke gua cerita" mereka sudah mulai menyimak ceritaku
"Jadi tuh gini...." aku mengeluarkan kaki dari bangku ancang ancang ancang ingin kabur
"Gua kebelet, bye!" aku kabur dari mereka dan melet ke arah mereka hahaha. Tapi lami melempar sesuatu tak tau itu apa tapi tidak kena ke aku.
Lami's POV
"Sial lo, Lin!" aku melempar botol plastik ke arahnya tapi sialnya malah kena kakak kelas osis cewe.
"Mampus gua" umpatku
"Heh siapa yang ngelempar botol ini ke gua?!" teriak osis itu. Kantin pun yang tadinya ramai jadi sepi seperti kuburan
"Lam, gimana nih?!" bisik Alexa
"Mending lo ngaku aja deh Lam" bisik Melody
Dengan takut setengah mati aku mengangkat tangan dan pasrah akan keadaan. Rasanya pengen jambak rambut Chellin! Awas aja tuh anak! Gak bakal aku traktir ice cream lagi!
"Oh elo yang lempar botol ini?" aku didatangi osis cewe ini diikuti 2 antek di belakangnya
"I.. Iya kak, aku yang lempar. Maaf kak, saya gak sengaja ngelempar botol itu" aku menundukan kepalaku.
2 masalah di hari pertama masuk.bisa masuk nominasi Indonesia Kids Choice Award kali ya?
"Kalo lagi ngomong itu tatap matanya! Emang lo lagi ngomong sama siapa hah? Semut? Tikus? Kecoa terbang?" kata kata terakhir membuat kantin di penuhi gelak tawa pengunjungnya
Aku mengangkat kepalaku menatap matanya. Bisa ku tebak, pasti cewe ini sadis. Bisa jadi dia most popular girl disini. Rasanya aku ingin nonjok mukanya itu yang dandannya menor seperti mau pergi ke pernikahan. Aku benci orang yang berdandan menor, bisa dibilang itu seperti badut ancol.
"Karna hari ini hari pertama lo masuk disini, lo gua bebasin. Tapi kalo lo buat masalah sama gua lagi... Lo bakal punya kenangan indah di masa SMA lo. Yuk gengs kita cabut" ucapannya sadis tapi itu malah membuatku susah menahan tawa. Selepas mereka pergi, aku langsung tertawa sepuasnya.
Alexa dan Melody dengan tatapan bertanya menatapku. Tapi aku terus saja tertawa sambil menutup mulut takut kalo ketawa ku tambah parah jadinya
"Woi! Berenti dong. Lo kayak orang gila tau gak?" ucap Alexa
"Nih lo bayangin ya, tadi itu osis mau ngeMOS apa mau promnight? Dandanannya gakuku tau gak?" aku menjutkan tawa ku
Aku langsung ditarik keluar kantin oleh Alexa dan Melody. Karena hari ini adalah pengenalan, jadi kami boleh mengelilingi sekolah dengan bebas. Kita mengelilingi sekolah sesekali menengok kiri kanan sapa tau ada Chellin karna dari tadi dia menghilang. Kami memutuskan memencar, Alexa juga sudah mengirim pesan ke Chellin untuk kita bertemu di gerbang setelah bel bunyi.