Lami's POV
"Gue.... Mau" ucapku malu malu lalu menunduk.
Tiba tiba bau maskulin menyerbu hidungku. Hawanya jadi hangat, dia memeluk ku erat. Ku balas pelukannya. Aku merasa nyaman jika ada di sampingnya. Orang tuaku juga sudah bisa akrab terhadapnya.
"Yaudah ayok kita pulang" katanya lalu menggenggam tanganku dan kita berjalan bersama ke mobil.
Dia menutup kap mobilnya lalu kita jalan ke rumahku. Terkadang kita suka bercanda bersama. Kadang kita main salah salahan. Sesampainya di depan rumah, aku memngambil boneka besar yang ada di mobil belakang lalu membuka mobil. Tapi tanganku di cegat oleh mark.
"Besok jalan lagi yuk, bawa temen temen lo juga gak papa" ucapnya
"Ohh yaudah nanti gua aja deh babay!" aku lupa sesuatu, aku membalik badan ke arahnya. Dengan cepat aku mencium pipinya
"Take care and thanks for today" ucapku malu malu lalu berlari ke dalam rumah
Mark's POV
"Tuh cewe dahsyat banget, baru di cium aja udah deg deg an gini" ucapku dalam mobil
To: Om fredie
Anak om udah saya anter dengan selamat om, dia udah masuk rumah juga.*ting*
From: Om fredie
Terima kasih nak Mark udah jaga Lami. Semoga langgeng ya. Om testuin kokAku tertawa kecil membaca SMS dari papa Lami. Aku mulai menjalankan mobil ku menuju rumah
Chellin's POV
"Oh no, did I get too close?
Oh, did I almost see what's really on the inside?""All your insecurities
All the dirty laundry
Never made me blink one time"Aku menyanyikan sebuah lagu di malam ini. Ya, yang bisa dilihat. Aku memang hobby bernyanyi sesuai persaan hatiku. Tak jarang aku mengupload ke jejaring sosial seperti instagram, path, atau soundcloud.
"I'm stuck in the dark but you're my flashlight..." ringtone hpku berbunyi
"Lami?" desis ku
"Hallo Lam? Kenapa?" ucapku
"Besok lo free kan? Ikut gua ya.. Ada hal penting nih" ucapnya dari sebrang sana
"Iya, kan besok minggu. Kenapa? Mau ngajak gua makan ya?" goda ku
"Pokoknya kerumah gua jam 7 ya!"
"Tut tut-"
Kebiasaan ini anak udah langsung mutusin sambungan telfon aja sih. Dasar Lami.
"Hei" panggil seseorang di sebrang balkonku
Aku mngangkat kepala dan menemui Sam yang sedang melambaikan tangan. Aku jadi teringat kemarin aku menangis di bahunya. Aduh jadi malu gini, mati aku. Aku langsung masuk ke kamar dan menutup balkonku. Lebih baik aku tidur supaya gak telat besok.
06.10 WIB
Aku sudah selesai mandi, dan Sholat. Aku hanya memakai baju lengan panjang berwarna tosca yang bertuliskan "Damn" dan skinny jeans hitam. Aku memakai minyak telon setiap hari, jadi setiap aku berpapasan dengan seseorang, aku dikira bayi. Aku pakai lip balm berwarna dan bedak lalu menyiapkan tas. Tas yang kupakai juga tas selempang berwarna hitam-putih. Aku juga memakai Vans berwarna tosca agar cocok dengan baju yang kupakai.
Aku berjalan ke bawah untuk pamitan dengan mama dan papa. Tapi kayaknya ada yang lagi ngobrol sama mama dan papa.
"Sam?!" teriak ku saat ada Sam di ruang tamu