Mark's POV
Adelyn Putri Ariani
Lahir: 18 Agustus 1999
Wafat: 7 Juni 2013"Udah dua tahun kamu disini. Gak pengep?" aku tertawa kecil pada batu nisan dan tanah yang ku pegang
"Rasa bersalah aku masih ada. Gara gara aku kamu gak bisa disebelah aku lagi. Nyemangatin waktu ulangan, ngingetin makan."
"Tapi aku udah gak kayak yang selalu ngurung diri. Aku udah nyadar, aku punya banyak temen yang setia. Nyemangatin aku. Bangun lagi kepercayaan diri aku."
"Dan ada yang udah ngisi hati aku. Dia persis kayak kamu Lyn" lanjutku
"Baik, perhatian, lucu, dan sayang anak kecil."
Ku usap batu nisan didepanku. "Kamu udah bareng Odi ya disana?" ucapku mengingat Odi telah meninggal 2 hari yang lalu.
"Kamu yang tenang ya disana. Aku selalu doain buat kamu"
Ku taruh bunga mawar merah di tanah itu dan berdiri untuk pergi kembali ke rumah.
*drrt* *drrt*
Lami's calling
"Hallo?"
"Lo dimana? Bolos ya?!"
"Di jalan, naik motor, gak bolos cuman gak masuk aja." kataku polos
"Hah? Lo telfonan sambil naik motor?" katanya panik
"Ciee khawatir ya? Motornya belom dijalanin neng. Abang pasti selamet ampe tujuan" kataku meyakinkan
"Yailah" katanya lesu
"Kenapa?"
"Gua pulang sama siapa? Kalo nunggu taksi, entar digodain sama bobi dkk"
"Lah, Lexa sama Chellin gak bawa mobil?" tanyaku
"Udah pada punya pacar, ya mereka dianter jemput lah"
"Hahah sian pacar gua sendiri" kataku meledek
"Au ah"
"Iya iya, on my way. Lo tunggu di lobby aja. Jangan ke halte, entar lu diculik"
"Ciee khawatir" balasnya
"Gua khawatirnya bukan sama lo. Khawatir sama penculiknya, lu kalo makan tuh rakus" ledek ku
"Awas lo kalo udah sampe...-"
"Kenapa? Mau dipeluk? Cium? Hahahah" potongku dan langsung mematikan hubungan telfon
Perjalan ku tempuh sekitar 50 menit. Sesampainya disana, hanya ada beberapa anak di gerbang dan benar saja di halte ada bobi dkk. Bobi dkk adalah kumpulan anak kelas 9 yang suka menggoda adik kelasnya yang cantik/yang jelek sekalipun.
To: Lami
Gua di gerbang*send*
Tak lama, Lami keluar dari gerbang dengan muka lesunya. "Kenapa lu?" tanyaku
"Ngantuk.."
"Hahahah kebo banget najis"
"Bodo ah, cepetan. Keburu gua tidur di belakang lo nih" katanya ketika sudah naik ke motorku
"Gapapa elah. Biar bisa modus" kataku di balik helm ditanggapi pukulan keras di punggungku.
Ku lajukan motor kerumahnya. Karena orangtuanya sudah kembali, aku bisa pulang ke rumah.
"Thanks. Sono pulang lo" katanya sinis
"Galak banget neng" kataku sambil menoel dagunya
"Idih jijik! Gua bilangin kak Reyhan nih!" ancamnya