Chellin's POV
"ting" hpku berbunyi menandakan notifikasi masuk.
Twitter: @Delvoprt: @ChellinEstevz hari ini lo free?
Loh? Delvo tau dari mana twitterku? Perasaan aku belum pernah kasih contact padanya.
@ChellinEstevz: @Delvoprt lo tau darimana twitter gua? Lagi engga free.
@Delvoptr: @ChellinEstevz insting. Ooh lo ngapain?
@ChellinEstevz: @Delvoprt secret
Semenjak kejadian itu, aku dan Delvo malah tambah dekat. Aku sayang sebenarnya sama dia melebihi sekedar teman. Tapi, apa mau dikata, ternyata dia sudah memiliki pacar. Dan dia adalah Melody. Aku sengaja menyembunyikan ini semua dari Lexa dan Lami karena aku gak mau dibilang cewe lemah yang gak punya daya tarik. Semenjak Melody menjauh dari kita, Melody malah pacaran sama Delvo dan langsung nembak setelah 2 kali bertemu. Marah, dongkol, dendam pasti ada. Tapi apa yang harus ku perbuat juga? Mereka saling suka. Mungkin aku memang tidak seharusnya terus terusan stuck di satu hati yang tidak jelas.
"Chel, itu kuncinya salah! Harusnya lo pake kunci yang ini buka baru...san?"
"Chellin? Lo kenapa nangis?! Gua kasar ya sama lo? Maaf ya! Gua gak maksud" nangis? Aku menangis?
Aku mengusap mataku ternyata benar, aku menangis. Kenapa aku jadi lemah gara gara cinta? Love is just BULLSHIT. Start with love and end with hurt. Aku benci kenapa aku begini.
"Lam gua mau cerita boleh?" Lami mengangguk antusias mendengar ceritaku
"Lo masih inget Evo kan? Temen masa kecil yang pernah gua ceritain ke lo, Alexa, Melody?"
"Iya gue inget. Dia yang ngasih lo Flowercorn itu kan?" Lami menunjuk Flowercorn di atas meja riasku
"Iya, dan gua udah ketemu dia lagi" kataku tersenyum masam
"Dimana?! Kapan?!"
"Lo inget kan yang waktu itu kita di ikutin 4 cowok? Dan gua yang di lempar popcorn? Itu dia yang ngelakuin"
"Gua juga baru tau kalo dia Evo gua, tapi sekarang dia udah punya orang, Lim" lanjutku tak kuasa menahan tangis.
"Sshhh.. Udah Lin, sabar ya. Pasti lo bakal nemuin yang baru kok. Emang dia pacar siapa?" tanya Lami
"Melody"
Lami's POV
"Melody" dengan suara seraknya
Melody? Yang ku tau Melody gak pernah berani ngomong sama cowok. Paling dia cuman ngomong "waaa cogan" kalo lagi bareng bareng kita aja. Bener bener ada yang aneh sama Melody
"Udah Lin..jangan nangis. Gua janji bakal nginep di sini. Tapi lo berhenti nangis ya dan kita tampilin yang terbaik di pensi nanti" ucap ku menenangkannya
"Oke gua berhenti nangis. Ayo deh kita latihan lagi. Pokoknya besok harus perfect!"
Kami latihan diselingi tawa, dan makan snack yang dibuat ibu Chellin. Siang berganti sore, sore berganti malam. Aku lelah untuk melanjutkan latihan jadi aku memutus untuk tidur lebih dulu.
Chellin's POV
23.00 WIB
Aku masih belum bisa tidur, sedangkan Lami sudah pulas di kasurku. Aku memilih untuk duduk di balkon memangku gitar menatap langit yang dihiasi bintang dan bulan.
"I know you're somewhere out there
Somewhere far away.
I want you back,
I want you back" aku memandang gitar yang ku petik dengan jari lentik ku. Aku menghembuskan nafas berat