Author POV
5 Tahun Kemudian
"Mamaaaaa.." seorang anak kecil berambut coklat berlari menuju wanita yang ia panggil 'mama' tersebut dan memeluk kakinya
Wanita itu tersenyum lalu berjongkok menatap anak itu. "Gimana hari ini? Menyenangkan atau sebaliknya?"
"He-eh.. aku seneng" kata anak itu sambil mengangguk semangat membuat rambutnya berterbangan
"Pinter ya anak mama. Yaudah, kita pulang ya"
"Ayuk ma!"
Di perjalan menuju pulang mereka selalu bercanda canda. Mereka terlihat seperti dua orang yang bersahabat di banding seorang anak dan ibunya. Setelah sampai, anak itu di gendong menuju rumah.
"Mama, kok papa gak ada sih?" Mamanya membuka pintu dan di dalam rumahnya ternyata sangat gelap.
"Papa lagi meeting di kantor. Jadi cuma mama yang jemput kamu"
Tiba tiba lampu yang tadinya padam menyala sendiri dan telah berdiri disana teman atau lebih tepatnya sahabat wanita itu dengan suaminya yang sangat ia cintai.
"SURPRISE!!" Teriak mereka semua membuat 2 orang itu terkejut
"Happy birthday Lami, happy birthday Bella. Happy birthday, happy birthday, happy birthday to you!" Mereka bernyanyi untuk Lami dan Bella karna mereka berulang tahun di hari yang sama
Mereka berdua menghampiri segerombolan orang orang itu. Chellin dan Lexa yang sudah memiliki anak bernama Andreas dan Alexis bermain bersama Bella juga.
"Selamat ulang tahun, Bella" kata Andreas dan Alexis bersama
"Terima kasih ya. Ayuk kita main ke taman belakang. sekarang aku punya ayunan lho" para orang tua tertawa melihat tingkah mereka bertiga
"Ayok"
"Eh tunggu ya sebentar." Bella berjalan menuju mamanya-Lami-
"Ma, jongkok deh" Lami berjongkok di hadapan Bella dengan muka bingung
"Kenapa sayang?" Tanya Lami lalu Bella mencium pipinya
"Happy birthday ya mah. Aku sayang mama" Bella langsung berlari bersama Andreas dan Alexis
"Huaaa anak Lami sweet banget" kata Chellin sambil menggenggam tangan Sam
"Anak lo buat gua aja dah, Lam"
"Pengen banget dah lu"
Tiba tiba Mark mencium pipi Lami dan menyerahkan box kecil padanya. "Happy birthday" wajah Lami memerah
"Makasih, Mark. Ini apa?" Tanya nya lalu mengocok ngocok box itu
Lami langsung membukanya dan terpampang disana ada tiket pesawat lebih dari 10 lembar mungkin. Lami mengangkat satu tiket dan membaca tujuannya.
Paris, prancis
Lami langsung loncat dan memeluk Mark. "Aaaa makasih Mark. masih tau aja aku mau ke sana" sejak mereka berdua punya anak, tak ada lagi kata gue-lo.
"Iya sama sama. Besok kita berangkat" mata Lami membesar
"Besok? Lah bukannya kamu ada meeting sama klien besok?"
"Kamu terlalu percaya" katanya sambil tertawa lalu mencubit hidung Lami
"Ekhem"
"Ada orang disini oy"
"Fix kita jadi lalet congean disini"
"Dudududu"
Mark berdaham lalu menatap para sahabatnya. "Lebih baik kalian pulang"