Lami's POV
"Lam, buru! Lo mau tampil! Lo dimana sih!" kata Chellin dari telfon
"Iya sabar sabar, gua lagi di taman belakang..-"
"JANGAN BILANG LO LAGI PACARAN?!" teriaknya
"Jangan pake kekuatan toa lo deh kalo lagi nelfon, pusing gua. Gua lagi nyari gelang gua yang jatoh"
"Ooh gelang lucky lo itu? Lo masih percaya tahayul jaman bocah aja sih.. Yaudah lah, cepetan ya. 10 menit lagi kita tampil"
Aku segera memutuskan telfon dan mencari gelang yang warnanya senada dengan rumput yang ku injak. Aku menelusuri tiap rumput. Saat aku melihat ke arah lain, ada sepasang kaki yang dihadapanku.
"Woi"
"Waaaa" kagetku sampai terjungkang ke belakang. Untung aku memakai jeans.
"Nyari apaan lo? Bentar lagi lo tampil" kata Mark berjongkok menatapku
"Nyari gelang. Dongo banget lu, kaget gua" kataku sambil memukulinya bertubi tubi
"Gelang apaan sih? Kata Chellin, itu gelang keberuntungan lo? Seriously? Lo percaya gituan?" katanya sambil tertawa meledek
"Fix lo nyebelin Mark. Kalo gak mau bantuin pergi aja lu" aku berdiri dan mencari ke sudut lain
Seketika Mark tertawa terbahak bahak tapi tetap tak mau pergi. Lalu dia menarik tanganku untuk berdiri.
"Denger ya, lo sama aja musyrik percaya sama benda mati"
"Percaya sama diri lo sendiri. Gak ada yang namanya gelang lucky or anything. Trust your self" tambahnya menggenggam tanganku.
Aku bertatapan cukup lama dengannya sampai tepuk tangan anak anak menghancurkan pikiranku. Aku melihat jam tangan yang ada di tangan kanan ku.
"Anjrit! Gua tampil, gua duluan ya. Bye" kataku sambil berlari tapi tanganku ditahan olehnya.
"Wish you luck" katanya lalu mencium dahiku
Mataku langsung melebar dan setelah ciumannya terlepas, aku langsung berlari karna malu. Setelah sampai di backstage, terlihat Chellin yang menggenggam gitar sambil harap cemas menantikanku. Setelah aku datang dia langsung bernapas lega
"What the hell? Lo kemana aja sih hah? Kita udah mau tampil!"
"Penjelasannya nanti okey? Kita udah di panggilkan? Come on girl" kataku lalu naik ke stage
Riuhnya penonton memenuhi lapangan sekolah. Kami duduk di bangku tinggi yang sudah disiapkan tim osis
"Hallo guys" sapa ku
"Haiii"
"Udah makan belom?" tanya Chellin
"Belom......"
"Yaudah, kalian beli makanan di stand bazar osis ya! Di jamin murah, sehat, enak dan halal" kata Chellin sambil promosi
"Wooooooo....."
"Eh iya, Chell. Kan hari ini 17 Agustus. Lo tau kan hari apa?"
"Tau lah. Hari kemerdekaan Indonesia yang ke 70 kan?"
"Seratus buat lo. Dari pada banyak bacot kita nyanyi aja yuk"
Aku memetik senar gitar bersamaan denga Chellin. Kami mulai bersenandung di depan mic.
"Indonesia
merah darahku, putih tulangku
bersatu dalam semangatmu"-Chellin"Indonesia
debar jantungku, denyut nadiku
berpadu dalam cita-citaku"-Lami