#27

19.8K 985 71
                                    

Chellin POV

"Ros beresin bangkunya"

"Tuh tiketnya udah di print"

"Thanks"

"Pot bunganya taro di atas dong"

"Dandiii jangan tidur!"

Suaraku mengkoodinirkan kerja anak osis. Kepalaku sudah berkering dari dahi sampai leher tapi masalah itu ku biarkan.

"Chell, yang ketos itu siapa? Harusnya gua yang koordinir" kata Kak Revo yang tiba tiba berdiri di depanku.

"Gapapa kak, gue juga males kalo diem diem doang"

"Yaudah sekarang mendingan lo yang nyambut G.A.C di gerbang terus ajak mereka ke backstage sambil di rias" kata kak Revo seketika anak anak osis sudah banyak yang berteriak

"Wooiii artisnya udah dateng"

"Anjer cakep banget"

"Aaaa Gamaliel cakep"

Aku segera berlari dengan menggunakan almet osis ke arah gerbang untuk menyambut mereka.

"Pagi kak Gamaliel, kak Audrey, kak Cantika" ucapku menyambut mereka

"Pagi..." ucap mereka bersama sama

"Saya osis disini. Ayo kak masuk, kita ke backstage dulu" kataku lalu berjalan lebih dulu di ikuti mereka di belakang.

Walaupun aku juga deg-degan berjalan didepan artis terkenal ini, aku tetap bertingkah biasa. Sesampainya kami di backstage, aku mempersilahkan mereka untuk duduk di sofa panjang. Di backstage juga ada snack dan minuman, juga ada meja rias disini.

"Kalo ada yang dibutuhkan lagi, panggil saya aja ya kak" ucapku sambil tersenyum

"Hmm oke. Nama lo siapa?" kata kak Gamaliel

"Nama saya Chellin kak"

"Leh ugha" kata kak Gamaliel sambil mengangguk ngangguk

"Jangan kebiasaan deh, El"

"Modus dah"

Kata kak Audrey dan Cantika bersamaan. Aku sedikit tertawa melihat tingkah laku mereka. "Chell..." teriak Sam

"Apaan?"

Tiba tiba Sam datang padaku dengan kepalanya yang becucuran keringat dan rambutnya yang basah.

"Bantuin gua ngatur bangku"

"Iya, permisi kak" kataku lalu pergi

"Tuhkan pacarnya dateng"

"Pupus harapan gua"

"Jones tetep jones"

Kata mereka setelah aku pergi membuat aku tertawa. "Nape lu ketawa?" tanya Sam

"Talk to my hand" kataku sambil menunjukan telapak tangan dan berjalan lebih dulu agar tugasku selesai

Kami mengatur lebih dari 50 bangku untuk duduk anak kelas 9 dan para guru. Karna anak 9 yang sebentar lagi lulus maka mereka lah yang diutamakan.

"Eh serius nih kita ngatur lebih dari 216 bangku cuman berdua? Berotot nih gua lama lama" kataku duduk sebentar di sebuah bangku

"Ya kayak kisah cinta kita"

"Maksud?" tanyaku bingung

"Kan yang ngejalanin cuman kita, gak ada orang lain" katanya sambil mengangkat 2 bangku sekaligus dengan wajah serius

"Dih apaan sih? Diajarin Nathan ye?" kataku pura pura kesal

Tak ada jawaban lagi dari Sam. Dia serius untuk menata bangku. Aku merasa bersalah mengatakan hal tadi.

Friendship or Friendshit (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang