Perempuan Selalu Tahu

46 6 1
                                    

Perhatian!!

Cerita ini tidak dibuat untuk menyesatkan dan mengubah haluan pandangan masyarakat. Cerita kali ini, akan menjelaskan dan memberikan gambaran sebuah pengetahuan lebih jelas melalui berbagai perumpamaan dan contoh yang bisa kita lihat di sekitar kita. Semua alur , tokoh dan sifat juga latar tidak dibuat sengaja mirip dengan aslinya. Semua itu hanya kebetulan belaka. Tidak dimaksudkan untuk memprovokasi siapapun atau memberikan ujaran kebencian bahkan menceritakan kondisi yang sedang terjadi di masyarakat. Perlu diingat, ini hanyalah fiktif belaka namun ada sisi ilmiahnya. Sumber cerita berasal dari beberapa artikel dan buku. Terimakasih dan selamat membaca.

Bunda ayu adalah ibunda dari Eru Karra dan Rani Aprilia. Bunda ayu sudah berumur 40 tahun, tapi wajahnya kelihatan kayak masih sangat muda. Banyak yang bilang, Bunda ayu adalah titisan bidadari karena kulit dia yang belum keriput, putih bersih, cantik, dan murah senyum. Sejujurnya, Bunda Ayu pun bisa galak tapi lebih sering menunjukan rasa sabarnya didepan Rani dan Eru. Bunda ayu hanya ibu rumah tangga kayak pada umumnya. Dia memiliki banyak bisnis pribadi. Ada yang dari keluarganya ada yang dari suaminya. Semua bisnis masih berjalan hingga sekarang. Seperti bisnis kos-kosan dan beberapa ruko di pasar Cibinong, Bogor. Gak lama ini, Bunda Ayu pun baru membuka bisnis baru yaitu bisnis kue rumahan. Ya, ini bisnis kecil-kecilan nya bunda. Punya semua itu, bikin Bunda ayu gak berpangku tangan. Dia berprinsip jika anak anaknya harus kerja kalau umurnya dah cukup. Biar apa? Biar anaknya pun bisa ngerasain gimana enaknya menikmati uang dari usahanya sendiri. Contohnya, Rani. Dia pernah bersekolah di SMA Negeri. Setelah lulus, Bunda memasukan Rani ke tempat kerja sahabatnya yaitu sebuah Pabrik Roti. Di pabrik Roti, Rani betah 1 tahun. Trus pindah ke Alfamart lalu betah selama 2 tahun. Baru ke CEI dan bertahan selama 2 tahun sebelum akhirnya dia fokus kuliah sampai mendapatkan gelar dokter di Strata duanya. Kalau Eru sih beda. Dia cuman ikut-ikutan kakaknya aja. Ngeliat kakaknya kerja, bisa jajan ini itu... Ya akhirnya kepingin. Bunda ayu otomatis mendukung kemauan Eru bahkan menyambut senang permintaan Eru ini.

“Bund, habis SMA aku pingin kerja biar bisa beli ini itu kayak kak Rani, jajan ini itu kayak kak Rani” ucap Eru suatu waktu

“Wih, Eru hebat! Bagus ru! Bunda dukung! Ntar bunda kenalin sama teman bunda mau?” Balas Bunda Ayu dengan semangat

Tapi Eru mau mencari sendiri tempat kerjanya karena dia tahu, kalau dicariin bundanya ya pasti ke pabrik.

“Yakin, Eru bisa nyari sendiri?” Tanya Bunda Ayu dengan senyumnya meledek Eru.

“Iya Bund. Aku yakin 1 bukan habis kelulusan langsung dapat kerja yang bagus. Tar bunda aku beliin martabak manis deh!” Balas Eru meyakinkan bundanya disana. Ternyata...

1 tahun pasca kelulusan, masih nganggur. Bunda ayu waktu itu sampai geleng geleng kepala lihat kenyataan ini. Tapi pas 1 tahun Eru nganggur itulah, Eru ketemu dengan Salsa yang gak lain adalah teman masa kecilnya Eru. Pas nyari kerja bareng Salsa make seragam item putih... Eru berhasil diterima berkerja di Yanamasa Rsstorant. Waktu itu Eru kerja sebagai Steward sementara salsa sebagai waitress. Hubungan mereka semakin dekat dari sini. Dari sini, bunda Ayu sering mengingatkan Eru tentang bagaimana sih dia harus bersikap sama Salsa sebagai pasangannya. Hubungan Bunda Ayu dan bunda cantika pun semakin dekat. Silahturahmi mereka terjalin terus. Ada 1 kata-kata yang selalu Eru ingat sampai hari ini.

JAKARTA 39Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang