BAB 18:RUJAK

4 4 0
                                    

                                  RUJAK

   Suasana tegang sangat terasa di ruang BK saat ini di mana tiga siswi sedang di introgasi oleh pak Wawan mengenai keributan di kantin tadi.
Jawaban ketiganya yang selalu bertentangan membuat pak Wawan merasa pusing.

"Vyora, clara sebagai senior harusnya kalian itu bisa mengarahkan junior kalian ke kebaikan, bukannya malah bertengkar seperti ini. " Ujar pak Wawan, ia beralih menatap Gea sambil menghela nafas. "Ini sudah kesekian kalinya kamu masuk ke ruangan ini selama ujian berlangsung, kamu ingat apa yang saya katakan terakhir kamu masuk ke sini? "

"Ingat pak. " Jawab Gea.

Brak

Pak Wawan menggebrak meja nya. "Terus kenapa kamu masih buat masalah, kamu mau tidak naik kelas? " Pak Wawan bentar benar bingung harus menghadapi siswi satu ini seperti apa lagi. "Kamu mau jadi apa kedepannya kalau kamu selalu buat masalah. "

"Pak saya akui selama ini saya memang nakal dan saya minta maaf karna kenakalan saya buat bapak jadi pusing, tapi-" Gea menjeda kalimatnya, ia menatap tajam vyora dan clara. "Saya tidak terima atas perlakuan mereka ke sahabat saya, asal bapak tahu selama ini saya diam karna Eliza selalu nahan saya tapi kaki ini nggak akan. "

Gea mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan beberapa vidio yang berisi kejahatan vyora, clara, dan selsilian, dimana mereka bertiga beberapa kali menyakiti Eliza.

Senyum sinis terbit di wajah Gea melihat ekspresi terkejut vyora dan clara.

"Saat penerimaan rapor nanti saya akan bicarakan masalah ini ke orang tua kalian,sma Cemerlang sangat anti dengan tindakan seperti ini. "

"Makanya jangan main main sama gue. " Batin Gea.

                                   ***
"Libur nanti lo ada agenda mau kemana gitu? " Tanya Gea, ia dan Eliza berjalan bersama menuju ke parkiran sekolah.

"Gue mau pulang kampung ke Medan" Jawab Eliza.

"Kasian yang bakalan ldran. "Gea menghentikan langkahnya. " Itu yang di gerbang bukannya bang samudra ya. "Ujar Gea.

Eliza yang melihat laki laki yang berdiri di depan gerbang sekolah langsung berlari menghampiri laki laki itu.

"Abang." Eliza memeluk samudra dengan erat.
"Abang kapaan sampai kok nggak ngabarin? "

"Adik gue udah besar ternyata, udah punya cowo pasti? " Goda Samudra.

"Ck apaan si" Eliza melerai pelukannya. "Ayo puang. "

Eliza pulang bersama dengan samudra  pagi tadi ia tidak berangkat menggunakan motornya melainkan ia berangkat dengan Arsyila.

"Naik motor sepulang sekolah gini jadi inget waktu lo masih SMP, gue yang selalu nganter jemput lo ke sekolah udah kayak supir aja
gue. "Tukas Samudra.

"Lo kan emang supir, supir gratis gue hahaha."
Tawanya di akhir kalimat.

"Lo dah punya belum cil? "Samudra mengalihkan topik pembicaraan.

"Udah gue kan cantik emang nya lo jelek makanya jomblo sampai sekarang. " Ledek Eliza.

"Enak aja ngatain gue jelek, gue ganteng kali, buktinya gue bisa dapet cewe seumuran sama lo. "

"What gila lo ya bang, kenapa demen sama yang muda si cari yang seumuran dong. " Eliza tak menyangka cewe seumurannya mau berpacaran dengan laki laki setua abangnya. "Selisih berapa tahun tu bang? "

"Za inget umur hanyalah angka, yang terpenting tu hatinya. " Balas Samudra.

"Gue nggak bisa bayangin gimana jadinya kalau lo nikah sama cewe itu, kan nggak etis kalau kakak ipar gue seumuran sama gue. " Belum apa apa ia sudah memikirkan tentang pernikahan.

"Umurnya emang sama kayak lo tapi dia keliatan dewasa kok, jadi lo nggak usah khawatir. " Jelas Samudra.

"Kapan kapan kenalin ke gue ya pacar lo itu. "
Celetuk Eliza.

"Boleh tapi lo juga harus kenalin gue ke cowo lo, gue mau liat cowo mana sih yang mau sama adek gue satu ini. "Timpal Samudra.

Motor yang mereka kendarai terus melaju menuju ke tempat tinggal mereka, selam perjalanan keduanya terus berbincang banyak hal. Setelah dua tahun berpisah dengan Samudra ternyata kakaknya itu sama sekali tidak berubah, ia tetap asik seperti dulu.

"Penjual rujak yang depan komplek masih jualan nggak ya, gue pengen makan rujak
nih. "

Dulu sepulang sekolah keduanya sering mampir untuk membeli rujak di depan komplek perumahan yang ia tempati.

"Seingat gue masih, kenapa mau mampir? "

Samudra tak menjawab, ia mejukan motornya menuju ke tempat dulu ia sering membeli rujak.

"Pak mau beli rujak nya pak dua porsi. " Ucap samudra kepada si penjual rujak.

"Eh kalian berdua ini yang dulu sering mampir beli rujak di sini ya, kemana aja udah lama nggak pernah ke sini? " Tanya si penjual rujak ternyata ia masih mengenali Samudra dan Eliza.

"Abang saya kuliah di luar negri pak saya nggak enak makan rujak nya sendiri. " Jawab Eliza. "Pak rujak punya saya pedes ya. "

"Lo yakin cil inget perut lo itu sensitif. " Samudra memperingati adiknya, ia tahu Eliza sering terkena muntaber jika makan makanan sembarangan ataupun makanan yang terlalu pedas.

"Bilang aja lo takut, gue itu udah jago makan pedes sekarang. " Eliza menyimbongkan kehebatannya, dulu mereka berdua sama sama tidak kuat makan pedas.

"Gue juga bisa kali, kita makan rujak nya sampai habis dan nggak boleh minum, minumnya nanti di rumah. Siapa yang kalah teraktir makan gofood,gimana? " Samudra memberikan tantangan kepada Eliza.

"Setuju." Eliza berjabat tangan dengan Samudra tanda keduanya setuju dengan tantangan masing masing. "Pak rujak nya di bikin oedes ya pak. "

"Ok siap neng. " Si penjual rujak itupun mulai membuatkan rujak untuk Samudra dan Eliza, ia menambahkan 15 buah cabe rawit pada rujak yang ia buat, penjual rujak ini tahu mereka berdua sama sama tidak kuat makan pedas makanya ia hanya menggunakan 15 buah saja agar mereka tidak kepedesan.

"Monggo di makan rujak nya, saya sudah buatin yang pedes nya ini. "

Samudra dan Eliza mulai menyantap rujak nya masing masing dengan lahap.

"Gue nggak boleh kalah sama abang. "Batin Eliza ia tak mau kalah dengan Samudra.

"Kalau gue kalah bisa abis duit gue di belanjain makan sama Eliza, duh mana pedes banget
lagi. "Zeril sudah mulai merasa lidahnya terbakar karna rasa pedas dari bumbu rujak nya. " Ck nyesel gue buat ni tantangan ini. "

Halo loverrr🥰 apa kabar nih, seminggu ini aku cuman up 1 bab ya sehari soalnya mau belajar buat ulangan. Jangan lupa vote nya ya loverrr🥰. Happy Reading.

LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang