BAB 19:SALTING

5 3 0
                                        

                                SALTING

     Jera sudah Eliza makan rujak ataupun makanan pedas lainnya. Entah sudah berapa kali ia keluar masuk wc, tubuhnya terkulai lemas dan wajahnya terlihat sangat pucat. Akibat tantangan makan rujak pedas dari Samudra muntaber nya kembali kambuh. Bukan hanya dia Samudra juga terkena imbasnya, ia sudah berulang kali ke wc akibat diare.

Tok
Tok

Dira maksud bersama seorang dokter yang ia panggil untuk memeriksa putrinya.

"Sudah berapa kali muntah dan bab? " Tanya sang dokter

"Enggak tau dok saya lupa. " Jawab Eliza, sakit perutnya membuatnya sangat tidak nyaman.

Dokter itu memberikan dua macam obat tablet kepada Eliza. "Kalau setelah minum obat tidak ada perubahan langsung bawa ke rumah sakit biar langsung di tangani, untuk sekarang jangan makan makanan yang pedas, asam, dan jajanan jajanan luar. " Jelas sang dokter.

"Dengerin tuh apa kata pak dokter jangan makan sembarangan, udah tau perutnya sensitif malah makan rujak yang pedas. Awas aja lain kali kayak gini lagi. " Omel Dira.

"Mamah anaknya sakit malah di omelin, ini semua tuh salahnya bang Samudra. " Eliza tentu tak ingin di salahkan.

"Kalian sama aja, liat kan sekarang jadi sakit semua. " Timpal Dira. "Udah kamu istirahat mama mau nganter pak dokter dulu.

"Cepet sembuh ya, saya pamit dulu. " Ucap sang dokter

"Iya makasih dok. " Eliza kembali merebahkan tubuhnya setelah Dira dan dokter itu pergi dari kamarnya.

"Kasian di marahin mama. "

Eliza menatap kesal samudra yang berdiri di ambang pintunya.

"Ini semua gara gara lo ya. Udah pergi sana gue lagi males ngeladenin lo bang. " Usir Eliza.

"Mau makan bakso sama martabak nggak? "
Tawar Samudra.

Plak

"Aduh mah sakit. "Adu Samudra.

Dira yang baru saja datang mendengar ucapan Samudra langsung nemukul lengan putranya.
"Nggak ada kapok kapok nya ya kamu udah diare gitu masih aja mau makan makanan luar malah ajak adeknya lagi. "

Eliza tertawa puas melihat Samudra di marahi oleh Dira"kita udah impas bang. "Batin Eliza.

"Eliza kamu istirahat, Samudra kamu jangan ganggu adik kamu. "Titah Dira.

"Iya mah. "samudra berjalan kembali ke kamarnya.
                                 ***

Usai makan malam Eliza tidak langsung tidur karena Zeril tiba tiba menelfonny, Raut wajah laki laki itu sangat tidak bersahabat.

"Muka kamu kenapa kok kusut gitu,abis di marahin ya? " Tanya Eliza yang hanya di bahas gelengan kepala oleh Zeril. "Kalau nggak abis di marahin terus kenapa, senyum dong kalau kusut gitu jelek tau. "

"Aku tadi liat pacar aku pelukan sama cowo lain terus mereka pulang bareng juga. "Ujar Zeril, terlihat kesal.

"Kamu cemburu ya. " Eliza menahan tawanya.

"Siapa yang nggak cemburu coba liat cewenya pelukan sama cowo lain di depan mata aku. " Lanjutnya lagi.

"Kalau aku oekukannya di depan kamu, kamu cemburu ya. Maaf ya lain kali aku bakal pelukan sama cowo lain di belakang kamu aja biar kamu nggak cemburu. "Melihat kecemburuan Zeril membuatnya berniqt menjaili pacarnya itu.

"Sayang kamu kok ngomong gitu sih, cowo tadi itu siapa? " Zeril sudah tidak tahan lagi melihat respon Eliza padanya. "Kalau kamu nggak mau ngomong aku bakalan ngambek. " Ancam nya.

"Dih kamu kayak bocil tau ngambekan. " Eliza cekikikan melihat tingkah pacarnya.

"Kamu lupa kalau kamu juga sering ngambek mana nggak tau lagi apa penyebabnya. " Sindir Zeril.

"Aku ngambek itu karena kamu yang nggak peka. " Jelas Eliza.

"Ck ngapain mallah bahas ngambek si, jawab aku ciwi tadi siapa? " Zeril kembali mengulang pertanyaannya.

"Cowo tadi itu kakak laki laki aku, dia baru pulang dari belanda. Dia udah dua tahun ini nggak pulang dan baru dapet libur lama makanya baru pulang sekarang. " Terang Eliza.
"Kamu pikir aku bakalan selingkuh?

" Bukan gitu sayang, aku sebagai cowo kamu kan wajar kalau aku cemburu liat kamu pelukan sama cowo lain, maaf ya aku udah berfikiran negatif ke  kamu."Ujar Zeril."Nuka kamu kok pucet banget sayang,kamu lagi
sakit?"Tebak Zeril.

"Iya, aku muntaber lagi. "Jawab Eliza

"Aduh sayang kamu habis makan apa lagi si,udah tau lamnunya sensitif masih aja makan yang aneh aneh. Aku khawatir tau kalau kamu sakit gini. "Zeril berkata dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

Eliza merasa senang dengan perhatian Zeril padanya.memang benar,ternyata kita akan di sayang dan di perlakukan layaknya ratu saat kita bertemu dangan orang yang tepat dan selama bersama dengan Zeril ia merasakan itu. Kasih sayang dan cinta yang Zeril berikan padanya bukan hanya sekedar ucapan semata, Eliza senang ternyata keputusan yang ia ambil ini tidak salah. Ia harap Zeril benar benar orang yang tepat untuk nya.

"Yang." Panggil Zeril.

"Iya sayang. "lamunan Eliza buyar mendengar panggilan Zeril spontan ia memanggil Zeril dangan panggilan sayang. " Kenapa? "Tanyaya lagi.

Zeril tampak Spichles mendengar panggilan Eliza." Kamu manggil aku apa tadi, coba ulang aku nggak denger deh? "

"Sayang." Jawab Eliza, sedetik kemudian ia baru sadar dengan ucapannya. Ia yang sudah salah tingkah pun langsung memutus sambungan telfonnya. "Lo ngomong apa sih Elizaaa, nih mulut kok nggak bisa di rem si. Malu banget gueee. " Eliza merutuki kelakuannya yang membuatnya malu untuk bertemu dangan Zeril.

Cie udah ada yang mulai manggil sayang nih🤭
Berapa rating kalian buat hubungan Zeril sama Eliza, tulis di komen ya. Happy reading
loverrr🥰

LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang