BAB 9:KEGILAAN FAREL

17 11 3
                                        

                         KEGILAAN FAREL

Gea menatap siswa yang tadi ia tabrak, niatnya ingin minta maaf tak jadi karna ternyata orang yang ia tabrak adalah Farel.

Gea berdiri sambil membersihkan roknya yang kotor akibat duduk di lantai yang kotor oleh debu. "Lo ngapain sih berdiri di situ gue jatuh kan jadinya. " Kesal Gea

"Dia yang nabrak malah dia yang marah. " Cibir Gibran.

"Diem lo. " Titah Gea kepada Gibran.

Farel melangkah mendekati Zeril, ia menabrak Bahu Gea yang berdiri menghalangi jalannya.

"Dasar kakel kurang ajar-"

"Gea." Eliza segera bangkit untuk menahan Gea agar tak menyerang Farel.

"Mau ngapain lagi lo? " Zeril menatap Farel yang kini menatapnya dengan tajam hingga sedetik kemudian.

Bugh

Tanpa aba aba Farel langsung melayangkan pukulan nya ke arah Zeril. Sang empu yang terkejut dan tak sempat menghindar kini berakhir terjatuh ke lantai dengan sudut bibir yang terluka karna kekuatan pukulan Farel sangat kuat.

"Aaaaaaaaa"

"Zeril! "

Seisi kantin berteriak histeris melihat Farel yang tiba tiba memukul Zeril. Gea yang semula di tahan kini balik menahan Eliza agar tak mendekati Farel, ia bisa melihat aura kemarahan Farel dan dia tidak ingin Eliza sampai di pukul juga oleh Farel.

Gibran yang melihat Zeril di pukul langsung mengambil tindakan balasan sebelum menolong Zeril.

"Lo punya masalah apa hah. Datang datang main pukul aja. " Kesal Gibran.

"Ini bukan urusan lo. " Ujar Farel dengan suara datar.

Zeril menarik Gibran ke belakangnya. "Ini urusan gue sama ketua OSIS kita yang gamon ini. " Zeril terkekeh di akhir kalimatnya yang langsung mendapat balasan berupa pukulan.

Bugh
Bugh

Zeril berusaha mengatur nafasnya. "Pukul aja sampai lo puas, itu semua nggak akan ngerubah fakta kalah sekarang Eliza itu milik gue. "

Bugh
Bugh
Bugh

Pukulan demi pukulan terus Farel layangkan ke arah Zeril, ia tidak peduli lagi dengan sekitarnya. Zeril tak melawan ataupun menghindar ia menerima semua pukulan dari Farel, saat ini ia sudah menang jadi untuk apa ia mengotori tangannya untuk membalas Farel.

"Berenti bangsat! "

Bugh
Dugh
Brak

Gibran yang sudah kehabisan kesabaran langsung menarik Farel agar melepaska  Zeril setelah itu ia memukul pipi Farel di susul tendangannya yang tepat mengenai ulu hatinya. Tendangan Gibran yang kencang membuat Farel terlempar hingga menabrak salah satu meja kantin.

Kini suasana kantin sangat berantakan, semua murid bergidik ngeri melihat perkelahian ketiga siswa itu.

"HEI ADA APA INI? " Beberapa guru datang ke kantin karna mendengar keributan.

"Lo kenapa goblok banget si nggak ngelawan mau aja di pukulin. " Umpat Gibran kesal.

"Bawa.... Gue...  ke UKS.... "Lirih Zeril setelahnya ia langsung tak sadarkan diri.

Eliza segera menghampiri Zeril yang sudah tak sadarkan diri dengan luka lebam di berbagai titik di wajahnya.

" Ee itu Zeril kenapa kok bisa pingsan, cepat bawa ke UKS  PMR bantu bawa. "Titah pak Wawan.

Gibran dan Eliza segera membawa Zeril ke UKS di bantu oleh beberapa siswa anggota ekskul PMR.

Gea tidak ikut ke UKS,ia adalah tipe orang yang selalu menepati ucapannya dan sekarang ia akan benar benar membuat ketua OSIS itu keluar dari sekolah ini.

" Sebenarnya apa yang terjadi di sini? "Tanya pak Wawan.

" Ini semua salah nya Farel pak, dia tadi tiba tiba datang terus mukul Zeril sampai dia pingsan pak. "

Di tengah keheningan Gea menjawab pertanyaan pak Wawan dengan berani.

Pak Wawan dan semua guru yang datang melihat kekacauan ini menatap ke arah Farel mereka tak percaya murid yang menyandang gelar ketua OSIS telah membuat keributan besar seperti ini.

"ARIKSA FARELIO kamu ke ruangan kepala sekolah sekarang. " Titah pak Wawan.

Gea tersenyum miring sambil menatap kepergian Farel dan para guru garu tadi. "Setelah ini lo nggak bakalan bisa gangguin Eliza lagi. " Gumam Gea.

Gea mengeluarkan ponselnya lalu ia mengirimkan beberapa foto kepada kepala sekolah, foto tentang kelakuan Farel di luar sana bersama teman temannya.
                                   ***
Plak

"Dasar anak nakal."

Tamparan keras mendarat mulus di pipi Farel dan pelakunya adalah Rio ayah nya sendiri, setelah mendapatkan kabar tentang keributan yang Farel perbuat dan juga foto foto yang Gea kirim pak Bara selaku kepala sekolah langsung menelfon ayahnya Farel.

"Jadi ini kerjaan kamu di luar sana mabuk mabukan nggak jelas sampai sampai jarang pulang ke rumah. Dasar kamu-"

"Pak sabar pak. " Pak Bara segera menghentikan Rio yang kembali ingin memukul anaknya. "Saya memanggil bapak ke sini bukan untuk memukul ananda Farel, di sini saya ingin bekerja sama dengan bapak untuk menasehati dan menjaga pergaulan Farel. " Jelas pak Bara.

Rio menghela nafas sejenak. "Pak saya mewakili anak saya ingin meminta maaf kepada bapak atas semua masalah yang telah anak saya lakukan dan saya minta tolong uruskan surat pindah untuk Farel dia mau saya kirim sekolah ke luar negri. "

"Pah Farel nggak mau sekolah di luar negri pah. " Pinta Farel.

"Tidak ada penolak, sebelumnya papah sudah pernah mengatakan sekali lagi kamu membuat masalah maka kamu akan papa kirim ke luar negri. " Tegas Rio.

Tanpa memereka sadari seorang siswi berdiri di depan pintu ruangan sembari menguping pembicaraan mereka dan ia adalah Gea.

"Akhirnya beruk itu pindah juga, gue nggak nyangka sih bakalan secepat ini tapi bagus lah."

Gea melenggang pergi menuju UKS sambil terus tersenyum akhirnya sahabatnya itu bisa hidup tenang tanpa ada gangguan dari Farel lagi.

Halo loverrr🥰, gimana menurut kalian karakter Gea ada yang mau punya sahabat kayak Gea nggak tulis di komentar. Jangan lupa vote, comen, dan share. HAPPY READING loverrr🥰

LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang