BAB 12:MASA LALU NYA

7 6 0
                                    

                          MASA LALU NYA

"Ternyata hati gue terlalu mudah tergoda ya hanya dengan perhatian kecil aja gue udah ngerasa nyaman sampai kenyataan itu datang. "
                             ____ELIZA___

  Berkendara di sore hari memang terasa sangat menyenangkan, menikmati suasana sore hari yang indah membuat momen ini terasa sangat berharga dan hal yang paling berkesan dari momen ini adalah kebersamaan dengan orang yang namanya telah bersemayam di hati, dan wajahnya yang terus terbayang di setiap saat.

Selama perjalanan Eliza tak henti henti nya tersenyum melihat pemandangan indah sore hari di jakarta, tangannya melingkar eret di pinggang Zeril. Ini adalah pengalaman pertama Eliza berkendara sore hari hanya untuk menikmati pemandangan seperti ini, dulu hidupnya hanya tentang belajar belajar dan belajar. Setelah ia berpacaran dangan Zeril hidupnya mulai terasa berwarna, hidupnya jauh terasa lebih menyenangkan dan bermakna. Sedikit demi sedikit ia mulai bisa melupakan rasa sakitnya, memang sangat cepat hubungan mereka yang belum genap satu bulan itu memang masih sangat muda. Tapi Zeril mampu membuat Eliza merasa senang di setiap detik waktu yang mereka jalani, Zeril tidak pernah memberikan Eliza waktu untuk mengingat masa lalunya.

Eliza meletakkan dagunya di bahu Zeril. "Makasih ya udah ngajak aku jalan jalan, pemandangannya cantik bikin fikiran jadi tenang. " Ucap Eliza.

"Za kamu mau tau nggak sesuatu yang jauh lebih indah dan bikin tenang daripada pemandangan ini? " Tanya Zeril, tangan kirinya kini sudah berpindah mengelus tangan Eliza yang sedang memeluknya.

"Emang apa yang lebih indah dari ini? " Eliza balik bertanya.

"Senyuman pacar aku jauh lebih indah  daripada pemandangan ini. "

Eliza tampak bingung dengan ucapan Zeril melihat wajah bingung Eliza di spion motor membuat Zeril tertawa, sepertinya pacarnya ini sedikit lemot.

"Senyuman itu senyuman kamu sayang kamu kan pacar aku. "Zeril mencubit gemas pipi Eliza.

Blush

Eliza menyembunyikan wajahnya karna malu, suara Zeril yang lembut dan terdengar  berat mambuat jantunya berdetak tak karuan saat Zeril memanggilnya sayang. Hal itu sontak membuat Zeril semakin keras tertawa.

"Ternyata kalau salting dia tambah imut. " Batin Zeril.

Setelah puas jalan jalan menikmati pemandangan sore hati di tutup dengan sunset yang indah sekarang Zeril membawa Eliza ke salah satu restoran yang dulu sering ia kunjungi.

"Makanan di sini enak enak lo dulu aku sering makan di sini, menu yang paling aku suka itu steak nya. "

Eliza menatap semua menu menu yang ada. "Aku mau steak sama dessert coklat. "

"Aku pesen makananya dulu ya kamu tunggu sini. " Zeril melenggang pergi untuk memesan makan.

Selama menunggu Eliza membuka ponselnya ia masuk ke aplikasi chet yang berwarna hijau melihat ada beberapa notifikasi yang belum ia baca. Dari semua notifikasi yang masuk ia tertarik dengan pesan dari pak farhan guru seni.

"Eh tumben pak farhan ngecet. "Eliza membaca pesan yang di kirim pak Farhan yang memintanya bertemu di tuang musik, pak Farhan selain menjadi guru seni ia juga adalah pembina ektrakurikuler musik.

" Kamu lagi Chetan sama siapa.? "

Eliza menoleh saat mendengar suara Zeril. "Ini pak Farhan tadi ngechet aku dia nyuruh aku ke ruang musik besok. " Jelas Eliza ia memperlihatkan room chet nya dengan pak Farhan.

Zeril mengangguk percaya. Keduanya lanjut mengobrol sambil menunggu pesanan  mereka siap.

"Zeril kamu kok ada di sini, kita udah lama nggak ketemu aku kangen banget sama kamu."

Eliza tak dapat berkutik saat tiba tiba seorang gadis yang datang entah dari mana menyapa Zeril dengan sangat akrab bahkan ia sampai memeluk Zeril.

"Kebetulan banget kita ketemu di sini, aku duduk di sini ya. " Tanpa menunggu persetujuan gadis itu langsung duduk di samping Zeril. "Eh Zeril ternyata kamu bawa temen , sori ya gue nggak nyadar. " Gadis itu menyodorkan tangannya. "Kenalin gue cantika, pacarnya-"

"Mantan pacar! " Zeril memotong ucapan cantika. Ia bangkit lalu berpindah duduk di samping Eliza. "Kita udah nggak ada hubungan apapun lagi, gue udah punya Eliza.Dia pacar gue sekarang. "

Eliza hanya memilih diam, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Setelah ia mulai merasa nyaman tiba tiba sebuah kenyataan datang membuatnya tidak bisa melihat siapa yang benar dan siapa yang sedang berbohong.

"Sayang kamu kok ngomong gitu sih, padahal aku selalu nungguin kamu loh. Kenapa kamu malah selingkuh sama cewe nggak jelas ini. "
Kesal cantika.

"Emm sory ya kayaknya gue ganggu deh, gue pamit ya. Sori ya mbak saya nggak tau kalau Zeril ini pacarnya mbak. " Eliza berdiri dari duduknya.

"Heh lo pikir gue cewe apaan manggil gue mbak. " Kesal cantika. "Udah lo mending pergi deh."

Zeril segera menahan pergelangan tangan Eliza. "Kamu jangan pergi, aku bisa jelasin ini
semua. "Pinta Zeril.

Eliza melepaskan tangan Zeril dari tangannya sambil tersenyum. " Aku nggak tahu dia siapa tapi-"Eliza menjeda ucapannya sejenak ia berusaha mengontrol suaranya agara tak terdengar menahan tangis. "Selesain dulu masalah kamu baru temuin aku dan jelasin semuanya aku masih pegang janji kamu yang mau buat aku sembuh. " Setelah mengucapkan kalimat yang membuat Zeril mematung di tempat Eliza melenggang pergi, ia memutuskan untuk pulang menggunakan taxi ia ngin menenangkan fikiran dan hatinya.




LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang