BAB 28:BERANGKAT

3 1 0
                                    

                            BERANGKAT

Tak sia sia selama seminggu ini Eliza mengorbankan banyak waktu istirahtanya untuk belajar, ia berhasil lolos di babak penyisihan tahap awal yang di adakan secara online. Eliza berhasil lolos dengan nilai tertinggi ke empat dan Gama berhasil menduduki posisi ke tiga. Pagi ini ia berangkat menuju ke hotel yang telah di sediakan oleh panitia untuk semua peserta olimpiade, kompetisi olimpiade ini akan berlangsung selama empat hari. Eliza bersama dengan pak Yuda guru bahasa inggris yang setia mendampingi Eliza sejak kompetisi di tingkat provinsi hingga sekarang.

"Perjalanannya masih 2 jam lagi kamu bisa istirahat dulu. " Ucap pak Yuda kepada Eliza.

"Sudah pak, saya deg degan. "

Pak Yuda tertawa mendengar jawaban muridnya itu. "Lombanya belum mulai kamu udah deg deg kan duluan. "

"Saya takut gagal pak, apalagi lawan saya karang orang jenius semua sedangakan saya..."
Eliza menghentikan ucapannya.

"Buang jauh jauh pemikiran kamu itu, orang yang berhasil sampai di tahap ini hanya orang jenius dan karna kamu berhasil berarti kamu juga adalah orang yang jenius. Jangan fikirkan apapun, berikan yang terbaik anggap saja ini adalah balasan untuk perjuangan kamu selama ini. Menang kalah urusan yang di atas. " Pak Yuda menasehati muridnya yang sudah putus asa sebelum memulai. "Bapak yakin kamu pasti bisa, usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Tapi ingat, selalu libatkan Tuhan dalam setiap langkah yang kamu ambil in syaa allah kamu akan di mudahkan. " Tambahnya.

Elizza tersenyum. "Terima kasih atas nasehatnya pak. " Eliza sedikit merasa tenang, fikiran negatifnya sedikit demi sedikit dapat ia lupakan. "Ayo Eliza lo pasti bisa! " Batinnya menyemangati.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam lebih akhirnya Eliza sampai di hotel. Seorang pelayan hotel mengmpiri nya dan membantu membawa barang barangnya.

"Maaf atas nama siapa? " Tanya si pelayan sopan.

"Nama saya Eliza Radelia Rahmah. " Jawab Eliza.

"Baik mari saya antar ke kamar 118 dua orang teman anda sudah berada di sana. " Jelasnya.

Eliza mengikuti si pelayan hotel itu sedangkan pak Yuda sudah pergi karna hotel tempat peseta dan pendamping berbeda, mereka akan bertemu di tempat kompetisi.

"Silahkan ini kunci anda, masing masing penghuni kamar memiliki satu kunci akaes. "

Eliza mengambil kunci kamar dari si pelayan setelah itu iapun masuk ke dalam. Hal pertama yang ia lihat adalah dua gadis sebayanya yang sedang menonton bersama sambil makan snack, pembungkus makanan dan remah remah yang berserakan membuat kamar itu tanpak sangat berantakan.

"Permisi."

Kedua gadis itu menoleh ke arah Eliza keduanya tampak terkejut melihat kehadirannya.

"Aku salah satu peserta olimpiade. "

Mendengar itu kedua gadis itu segera memberekan kamarnya yang berantakan, keduanya bekerja sama membersihkan bekas makannya. Setelah bersih keduanya mendekati Eliza.

"Maaf ya kamarnya berantakan tadi. " Ujar salah satu gadis sambil menampilkan cengiran nya.

"Iya nggak papa. Kenalin nama aku Eliza. " Eliza mengulurkan tangannya.

"Kenalin gue Carlina  Faranisa panggil aja
Lina. " Lina menjabat tangan Eliza.

"Gue Bila Altaraya panggil aja Bila salam
kenal. " Bila gantian menjabat tangan Eliza.

"Eliza barang barang lo taro di lemari itu aja. "
Ujar Bila memperlihatkan lemari di samping sebuah kasur yang terlihat masih bersih.

"Lo nggak usah ngomong formal kita seumuran kok, lo istirahat aja kalau udah beresin barang barang lo penyisihan keduanya di mulai besok setelah pembukaan. " Beritahu Lina.

"Makasih ya, maaf kalau beberapa hari ke depan gue bakalan ngerepotin kalian. "Eliza masih sedikit malu verintetkasi dengan orang baru.

"Santai aja kali karna kita sekamar jadi kita temenan sekarang, oh iya nomer HP lo berapa biar kita gampang hubungannya. " Tukas Lina

"Maklumin aja Za dia emang Ekstrover orangnya tapi dia baik kok. " Timpal Bila.

Merekapun saling bertukar kontak. Eliza bersyukur memiki teman sekamar yang baik, sifat Luna yang sangat cerewet dengan mudah mencairkan suasana sehinggak hanya dalam beberapa menit mereka bertiga sudah akrab.

"Makan malem nanti kalian mau makan di restoran bawah atau pesen aja? " Tanya Luna.

"Emang boleh mesen? " Eliza balik bertanya.

"Boleh dong. " Jawab Luna.

"Pesen aja deh gue males ke bawah. " Ujar Bila yang di angguki segera oleh Luna dan Eliza.

Mereka bertiga menghabiskan hari dengan bercerita tentang asal dan latar belakang mereka masing masing. Keseruan cerita mereka sampai makan malam pun mereka masih bercerita tentang banyak hal.

"Aku udah ngantuk nih, abis makan gini emang paling nikmat itu langsung tidur. " Celetuk Luna ia membaringkan tubuhnya di kasur.

"Kalian tidur duluan aja gue mau bayar dulu. " Ujar Eliza.

"Lo rajin banget sih Za. " Balas Luna.

"Lo aja tuh yang malas gue juga mau belajar, besok udah mulai komoetisnya jadi kita harus belajar lagi. Semoga kita semua lolos ya sampai di final. " Ucap Bila.

"Aamiin." Tinggal Eliza.

Melihat kedua temannya memilih belajar akhirnya Luna pun juga ikut belajar, mereka belajar bersama hingga pukul 11 malam.

"Udah jam sebelas nih ayok tidur besok kita harus bangun pagi. " Ucap Bila.

"Iya, yaudah belajarnya besok malam lagi aja. " Eliza mulai memberikan buku bukunya.

"Semangat ya, pokonya kita harus bisa sampai final. " Ujar Luna sebelum mereka terlelap.

 

LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang