OLIMPIADE
"Eh masih berani aja dia ke sekolah, enggak malau apa?"
"Jangan jangan kemarin itu dia yang ngegoda pak Farhan terus ngakunya dia yang di goda.
"Pinter tapi nggak punya malu. "
Masih banyak lagi hinaan yang di lontarkan para murid secara terang terangan terhadapnya.
"Aaaaaaaaaa!!!"
Eliza menghentikan langkahnya mendengar teriakan para siswi yang berkumpul menggibahinya tadi.
"Aaaa,lebay amat. " Ketus Gea,ia mempraktekan tetiakan para siswi tadi dengan nada mengejek. "Itu ular mainan kali bukan ular asli, gitu aja takut. "
Salah seorang siswi mendekati Gea dengan raut wajah kesal. "Maksud lo apa ngagetin kita, hah? " Bentaknya.
"Biar mulut bau lo itu diem. " Jawab Gea dengan penuh penekanan. "Kalau mandi inget sikat gigi biar mulut lo itu wangi, pagi pagi udah cemarin udara bersih aja. "
Gea menarik tangan Eliza untuk membawanya segera pergi karna mendengar semua bisikan para murid membuat telinganya panas. Namun, langkahnya dihentikan oleh siswi tadi.
"Lo ngapain masih temenan sama cewe murahan ini-"
Plak
Tanpa rasa takut Gea menampar siswi yang sudah mengatai sahabatnya itu.
"Kurang ajar. Aaaa. " Siswi itu merintih kesakitan, niatnya ingin balas menampar tetapi Gea malah menangkap tangannya lalu memelintir nya.
Eliza yang panik melihat perbuatan Gea segera meminta Gea melepaskan tangan siswi itu tapi Gea sama sekali tak mengubris ucapan Eliza.
"Gea udah lepasin, kasian dia. " Pinta Eliza.
"Lo ngapain kasian sama sampah ini? " Timpal
Gea."Lo mau dapet skors lagi. " Seminggu ini Gea di skors oleh pak Wawan dan di hari pertamanya ia kembali bersekolah ia bukannya jera ia malah buat ulah lagi.
"Siapa yang berani ngelapor? " Tanya Gea dengan tatapan tajam nya ia menatap seluruh murid di sekitarnya.
"Gea lepasin nggak!" Titah Eliza tegas.
Gea akhirnya melepaskan pelintirannya. "Denger semuanya foto yang tersebar kemarin itu palsu jadi stop ngehina dan ngemandang rendah Eliza. " Ucap Gea sebelum berlalu pergi bersama Eliza.
***
"Kok makanannya nggak di makan sayang? " Tanya Zeril sejak tadi Eliza hanya memainkan makannya dan tidak berniat memakannya."Aku nggak nafsu makan. " Jawabnya lirih.
Zeril menghembuskan nafas panjang. "Yang kamu harus makan aku nggak mau ngeliat kamu sakit, kamu nggak usah masukin omongan mereka yang ngehujat kamu. "
Prang
Eliza membanting sendoknya ke piring. "Kamu pikir gampang, dari kemarin kamu cuman bilang sabar, lupain aja nggak semudah itu. Kamu bisa ngomong dengan mudah karna kamu nggak ngerasain, aku yang di hina sama mereka bukan kamu. " Bentak Eliza, ia tak dapat mengontrol emosi nya.
Zeril terdiam mendengar bentakan Eliza, baru pertama kali ia melihat Eliza semarah ini bahkan saat ia di tampar oleh Farel ia tak semarah ini.
"Aku paham gimana rasanya jadi kamu, aku paham tapi apa yang bisa kita lakuin. " Tukas Zeril.
"Aku bingung sama kamu, sifat kamu yang kadang baik kadang terlihat nggak peduli. Kamu tau selama ini Gea yang selalu nolongin aku, daripada nyuruh aku sabar dia lebih berani ngelawan mereka. "Tambah Eliza.
Zeril segera menarik Eliza ke dalam pelukannya. " Maafin aku ya, aku mungkin terlalu pengecut buat ngelindungin kamu. Aku janji mulai sekarang aku bakalan ngelindungin kamu, aku bakalan hapus semua berita yang ngejelek-jelekin kamu dan aku bakalan cari dalangnya. "Ujar Zeril.
Eliza membalas pelukan Zeril. " Maafin aku juga, aku nggak bermaksud marah sampai sampai ngebentak kamu gitu. "Liriknya.
"It's okay sayang aku ngerti kok. " Zeril mengusap rambut Eliza. "Di hina dan diremehin itu emang nggak enak, tapi kamu tenang aja secepatnya aku bakalan cari tahu siapa orang yang udah nyebarin foto itu. "
Keduanya melerai pelukannya.
"Sekarang kamu makan ya biar magh kamu nggak kambuh, atau mau aku suapin? " Tawar Zeril.
"Nggak usah aku bisa makan sendiri kok. " Tolak nya halus.
Keduanya pun kembali melanjutkan makannya hingga mie ayam yang bereka makan habis
"Aku bayar dulu ya. " Zeril melangkah mendekati penjualnya untuk membayar mie ayam yang ia beli.
Sedangkan Eliza ia mendapatkan panggilan dari nomor tak di kenal, dengan rasa penasaran ia segera mengangkatnya.
"Halo selamat siang. "Sapa seorang pria dari telfon.
"Selamat siang, maaf ini dengan siapa ya? " Tanya Eliza.
"Apa benar ini nomornya Eliza, saya salah satu panitia Olimpiade. " Jelasnya.
"Maaf tapi saya tidak pernah mendaftar untuk sebuah Olimpiade belakangan ini, apa mungkin anda salah orang? "
"Apa benar anda Eliza Radelia Rahmah siswi dari SMA Cemerlang yang telah berhasil menang Olimpiade bahasa Inggris tingkat kota di surabaya. Karna sebuah alasan jadi Olimpiade tingkat nasional di undur dari yang awalnya tahun kemarin jadi harus di laksanakan tahun ini, dan saya menelfon untuk mengabarkan bahwa anda akan kembali berkompetisi. "Tambahnya lagi, menjelaskan kebingungan Eliza.
Eliza terdiam sejenak ia merasa senang namun juga bingung, di kelas XII murid sudah mulai fokus demi ujian akhir nantinya, ia bingung harus menerima tawaran ini atau tidak.
"Acara di mulai seminggu dari sekarang dan anda akan di jemput nantinya, dan sebelum itu anda masih punya waktu selama seminggu untuk lebih mendalami lagi ilmu tentang bahsa Inggris." Ujar panitia olimpade. "Jika ada yang ingin di tanyakan silahkan hubungi saya, kalau begitu saya tutup dulu telfonnya karna saya harus mengabari peserta lolos lainnya.
Eliza masih tak menyangka lolos bertanding di tingkat nasional.
"Sayang ada apa kamu keliatannya seneng banget? " Tanya Zeril.
"Aku lolos Olimpiade bahasa Inggris tingkat nasional. " Jawab Eliza lemah.
Zeril langsung memeluk Eliza. "Selamat ya sayang, pacar aku memang hebat. " Ucap Zeril senang.
"Makasih sayang. " Balas Eliza.
Sebenarnya ia tak ingin ikut Olimpiade ini karna ia ingin fokus ke ujiannya, tapi jika ayahnya tahu ia pasti di marahi. Ayahnya paling tidak suka kalau ia melewati sebuah perlombaan terutama Olimpiade.
"Ikut nggak ya? " Batin Eliza terus bertanya tanya.
Halo loverrr jangan lupaa vote ya biar aku semangat nulisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHIT (TERBIT)
RomansaELIZA RADELIA RAHMAH cewe yang memiliki kisah cinta yang sial. Ia baru pertama kali mengenal cinta dan orang yang berhasil mengambil hatinya itu adalah ARIKSA FARELIO Namun sayang Farel ternyata bukanlah orang yang baik, ia mengata-ngatai Eliza dan...