BAB 31:PERJUANGAN

2 1 0
                                    

                          PERJUANGAN

"Untuk mencapai sebuah impian memang membutuhkan banyak pengorbanan termasuk waktu bersama dengan orang orang yang kita berharga di hidup kita. Akhir yang bahagia memang tak mudah. " __ELIZA__

    Eliza kembali fokus belajar demi bisa mendapatkan nilai tertinggi, setelah berbincang kembali dengan Danu tentang cita citanya yang ingin menjadi dokter dan berkuliah di UGM Danu memberikannya syarat, ia di perbolehkan berkuliah di UGM dan mengejar cita cita nya menjadi dokter asalkan ia bisa mendapatkan nilai tertinggi di antara murid yang lain. Demi menggaoai cita citanya Eliza akan berusaha keras untuk mendapatkan nilai tertinggi.

Setiap hari Eliza lalui dengan belajar belajar dan belajar, ia sudah jarang pergi berkumpul bersama temannya bahkan ajakan dari Zeril pun  sering kali ia abaikan.

Hal ini tentu menjadi sebuah sesuatu yang akan menjadi sebab keretakan dalam hubungan Eliza dan Zeril tapi sebisa mungkin Eliza memberikan pengertian kepada Zeril tentang mimpinya yang sangat penting.

"Eliza gue boleh belajar bareng lo nggak, lo tau kan gue susah paham sama penjelasan guru dan cuman lo yang gue harap bisa buat gue ngerti. " Pinta Qonita.

"Di bagian mana nya yang nggak lo paham? " Tanya Eliza.

Qonita menatap beberapa buku paket di hadapan Eliza. "Semenjak lo pulang dari olimpade lo berubah banget Za, lo makin rajin belajar. Lo udah jarang beribterkasi sama temen temen yang lain gue juga udah jarang banget liat lo ke kantin bareng Zeril kalian nggak berantem kan? "

"Ini demi mimpi gue Ta, demi bisa kuliah di UGM dan jadi dokter gue harus dapet nai tertinggi sebagai syarat dari bokap gue. Gue nggak mau kuliah di luar negri. " Jelas Eliza.

"Gue ngerti sekarang. Tapi, lo jangan lupa sama apa yang lo pernah bilang masa masa putih abu abu ini nggak bakal bisa keulang lagi jangan sampai karna lo terlalu sibuk belajar lo jadi nggak punya banyak kenangan sama kita terutama sama Zeril. Dia itu pacar lo Za, gue nggak mau liat hubungan kalian retak karna ambisi lo. Gue bukan bermaksud ngelarang, sebagai temen lo gue cuman mau nasehatin lo."
Ucap Qonita panjang lebar.

Eliza tersenyum. "Makasih ya atas nasehat lo tapi maaf gue nggak bisa, seminggu lagi ujian akhir momen itu jadi penentu masa depan gue. Kenangan itu memang berharga meskipun gue sibuk belajar gue tetep nyimpan banyak kenangan indah sama kalian semua kok dan untuk Zeril gue yakin dia pasti ngerti, dia pernah bilang dia bakal dukung gue di setiap langkah yang gue ambil dan ini adalaah langkah itu. "Balas Eliza.

"Katanya mau belajar, mana yang lo nggak ngerti? " Eliza kembali ke topik awal, Eliza menjelaskan beberapa materi yang tidak Qonita pahami dengan lebih mudah.
                                  ***
Setelah pulang dari sekolah Elisa langsung tertidur tanpa mengganti bajunya, entah mengapa tubuhnya terasa sangat lelah hingga ia tak sadar tertidur dengan masih menggunakan seragam sekolahnya.

Derrrt
Derrrt
Derrrt

"Ehhmm."lenguh Eliza, tangannya meraba ke arah suara ponselnya yang berbunyi. " Halo. "
Eliza menjawab panggilan masuk dengan mata tertutup, ia merasa ngat mengantuk ia tak sanggup membuka matanya.

"Halo Za pulang sekolah tadi lo jalan sama Zeril kan? "

Dengan susah payah Eliza membuka matanya melihat siapa yang menelfonnya dan langsung menanyakan pertanyaan random.

"Za jawab. " Desak Gea.

"Apasih Ge gue lagi tidur dari sepulang sekolah tadi, emangnya kenapa sih? " Tanya Eliza dengan suara serak khas bangun tidur.

"Lo tidur?. " Gea menjeda ucapannya sejenak. "Yaudah lo lanjut tidur lagi aja kalau lo udah bangun nanti lo buka foto yang gue kirim ke
lo. "

"Hmm." Eliza hanya berdehem kemudian ia kembali melanjutkan tidurnya.

Pukul 20.24 malam Dira masuk ke kamar Eliza ia terkejut melihat putrinya tidur dengan menggunakan seragam sekolah, pantas saja sejak tadi ia panggil untuk makan tak ada jawaban.

"Eliza sayang ayo bangun. " Dira membangunkan Eliza dengan lembut, setelah beberapa kali percobaan akhirnya Elizapun bangun. "Kenapa nggak ganti baju dulu baru tidur? "

"Aku ketiduran mah, aku capek banget tadi. " Jawab Eliza.

"Yasudah ganti baju dulu sana mama tunggu di bawah kita makan malam bareng bareng. " Dira beranjak dari duduknya

"Aku nggak laper kok mah aku ganti baju aja terus mau lanjut tidur lagi. " Eliza berlalu menuju ke kamar mandi.

Dira merasa heran, tidak biasanya Eliza sengatuk ini bahkan untuk makan pun ia tak ingin.

Eliza terlalu memaksa dirinya terus belajar waktu sitirahatnya menjadi tidak stabil. Jika sudah seperti ini ia akan merasa sangat mengantuk dan tak bisa melakukan apapun selain tidur.

Usai mengganti baju Eliza belajar sebentar hanya sebentar karena ia tidak bisa menahan kantuknya. Ia lupa dengan permintaan Gea untuk melihat pesan yang ia kirim.

"Paling juga nggak penting besok aja deh. " Gumam Eliza, ia kembali menutup matanya.
                                      ***
Gea menatap chatnya yang masih belum di read oleh Eliza.

"CkCk ni anak kenapa nggak di liat si. " Kesal Gea. Ia menatap kembali foto yang ia kirim untuk Eliza. "Kalau sampe lo bener bener ngelakuin itu gue bakal habisin lo. "
Gumamnya.

LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang