LOVE SHIT (TERBIT)

BAB 4:DI PERMALUKAN

                           DI PERMALUKAN

Bugh

"Zeril! " Pekik Eliza

"Itu akibatnya kalau lo ikut campur. " Ucap Farel penuh penekan.

Eliza segera membantu Zeril berdiri, ia melihat sudut bibir Zeril yang berdarah akibat pukulan yang tidak main main dari Farel.

"Ril itu sudut bibir lo berdarah. " Ujar Eliza,raut wajah terlihat sangat khawatir. Ia balik menatap Farel tajam.

Farel balas menatap Eliza"Dia pantes dapetin itu karna udah berani ngerebut lo dari gue. "

"Farel cukup ya kita itu udah putus, lo ngerti nggak sih. "Ujar Eliza frustasi"Sebenernya mau lo tuh apasih Farel? "Tanya Eliza setelah ia mengatur emosinya.

" Aku mau kita balikan. "

Eliza tersenyum sarkas"Apa,balikan setelah semua yang lo lakuin ke gue dengan santainya lo ngomong balikan. Kaca yang udah pecah nggak bakal bisa di balikin jadi utuh lagi. "

"Bisa Za, gue bisa perbaiki kesalahan gue gue bisa balikin kaca itu seperti semula. " Jawab Farel cepat.

"Gimana caranya, bilang gimana caranya lo bakalan perbaiki kesalahan lo. " Bentak Eliza.

Air mata yang selalu ia tahan agar tak menangisi kebodohan ini akhirnya luruh, segala macam emosi becampur di dalam dadanya. Kali ini ia akan mengeluarkan semua isi hatinya ia ingin menyelesaikan semua masalah ini dan membuka lembaran baru.

"Dalam sebuah hubungan itu tentang dua hati kalau selama ini cuman gue yang kasih cinta buat apa, gue capek Rel gue capek exited sendiri sama hubungan ini. Coba lo ingat sekali aja apa pernah lo ngasih perhatian sama gue? "

Eliza menjeda ucapannya membuat semuanya hening, ia tak peduli lagi jika menjadi pusat perhatian.

"Selama ini gue udah sabar ngehadapin sikap lo yang terkesan cuek, gue yang selama ini selalu ngasih perhatian ke elo bukan tanpa sebab bokap lo yang minta, dan dengan santainya lo ngatain gue posesif dan selalu ngekang kebebasan lo di depan semua orang.lo sama sekali nggak pernah ngertiin perasaan gue tau nggak. "

Farel hanya terdiam sambil menunduk mendengar Eliza mengeluarkan semua isi hatinya. Menyesal ia merasa sangat menyesal telah menyia nyiakan cewe sebaik dan seperhatian Eliza.

"Za maafin gue. " Lagi lagi hanya kata maaf yang mampu ia ucapkan. "Pukul gue Za pukul sampai lo puas, lo mau ngatain gue apapun itu terserah asalkan lo maafin gue. " Mohon Farel

"Gue udah maafin lo, lagian nggak ada gunanya juga gue marah semuanya juga udah terjadi. "

"Lo serius kan za udah maafin gue. " Farel menatap Eliza dengan mata berbinar.

"Za lo-" Zeril menatap Eliza tak percaya.

Apakah harapannya untuk mendapatkan Eliza akan kembali pupus. Selama ini Zeril memang menyukai Eliza bahkan sebelum Eliza dan Farel pacaran namun ia kalah cepat oleh Farel, dan setelah keduanya putus Zeril berniat ingin memperjuangka cintanya kembali.

"Gue emang maafin lo tapi gue nggak bisa ngasih kesempatan kedua. "

"Gitu dong za, itu baru sahabat gue. "

Teriakan Gea di tengah lapangan basket mengalihkan perhatian semua orang ke arahnya, Gea dengan santainya berjalan mendekati Eliza.

"Cowo yang udah berani kasar dan mempermainkan hati perempuan nggak pantes untuk dapat kesempatan kedua. PAHAM. " Ucap Gea tegas.

Ia menoleh menatap sahabatnya. "Ck ELIZA RADELIA RAHMAH murid paling pintar dan berprestasi di sekolah, lo nggak boleh nangisin beruk ini. " Gea menghapus air mata Eliza.

Farel mengepalkan tangannya emosi mendengar adik kelasnya yang dengan berani mengatainya beruk, sedangakan Zeril dan semua orang yang melihat kejadian itu menhan tawanya mendengar Gea mengatai Farel beruk, bisa bisanya ketos ganteng itu di katai beruk.

"Lo mau gue pukul juga kayak Zeril karna ikut campur. " Ancam Farel.

Namun Farel salah orang ia mengancam seorang GEA ADISTI STEVSNANIA yang tidak pernah takut pada siapapun. "Lo ngancem gue, pft hahahaha. " Gea tertawa terbahak bahak. "Ayo pukul,gue mau liat keberanian lo. " Tantang Gea sambil tertawa.

Farel menatap dik kelasnya itu tajam, baru saja tadi ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Eliza tapi sekarang ia tidak peduli lagi jika Eliza marah karna ia memukul sahabatnya yang kurang aja itu.

Eliza yang tahu sifat Farel pun langsung menghentikannya"Kalau lo berani nyakitin Gea gue nggak bakalan pernah maafin lo. "Ancam Eliza.

" Perhatian untuk teman teman sekalian yang ada di sini. "Lagi lagi Gea berteriak membuat semua orang bingung dengan kelakuannya.
"Kalian semua di sini harus tahu kalau ketua OSIS yang kalian puji puji ini tidak lain hanya pengecut yang berani nya cuma sama cewe doang. "

Elisa menarik tangan Gea"ge lo ngomong apaan sih, udah lo nggak usah permaluin dia. "

"Biarin Za dia  harus dapetin balasan yang setimpal. "Balas Gea" Gue bukannya bermaksud kurang ajar ya sama kakak kelas apalagi seorang ketua OSIS tapi mengingat apa yang udah di lakuin ke sahabat gue apa pantes dia di hormati, sebagai ketua OSIS harusnya memberikan contoh yang baik ini malah ngasih contoh yang buruk."

Farel benar benar tidak dapat lagi menahan emosinya harga dirinya benar benar di injak injak di depan semua orang.

Gea bersmirik. "Lo jangan lupa ini itu kawasan sekolah, sekali lo mukul gue jabatan lo sebagai ketua OSIS akan lenyap. "Bisik Gea yang membuat Farel hanya mampu menahan amarahnya.

" Ayo za kita pergi dari sini gue muak liat muka ni beruk. "Gea menarik tangan Eliza, namun sebelum pergi Gea kembali berbisik. " Ini baru pembalasan awal kalau lo masih gangguin Eliza gue bakalan buat lo di keluarin dari sekolah ini, jangan kira gue nggak tahu kelakuan lo di luar sana. "Setelahnya Gea melenggang pergi bersama Eliza.

"Bubar ngapain masih pada bengong, pertunjukannya udah selesai. "Ketus Gea kepada semua murid yang masih menatap nya.

Zeril dan teman temannya menatap Gea cengo, mereka tak habis pikir dengan kebar baran Gea.

" Kok gue jadi takut ya berurusan dengan Eliza salah dikit habis kita sama sahabatnya. "Ujar salah satu teman zeril.

" Udah ayo pulang. "Zeril melangkah pergi menuju parkiran, bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

Semua murid mulai pergi meninggalkan area lapangan demikian juga dengan Farel ia melangkah dengan penuh emosi yang tertahan , dalam hati ia terus mengumpati Gea. " Liat aja pembalasan gue sialan, Eliza lo harus jadi milik gue. "