BAB 27:LES BAHASA INGGRIS

1 1 0
                                    

LES BAHASA INGGRIS

"Sayang pulang sekolah kita jalan jalan lagi yuk. " Ajak Zeril.

"Maaf ya tapi aku nggak bisa soalnya pulang sekolah aku mau nyari tempat les bahasa Inggris, akukan lolos ikut olimpiade tingkat nasional jadi selama seminggu ini aku bakal sibuk belajar. " Jelas Eliza. "Mungkin nanti kita bakalan jarang banget jalan bareng soalnya aku mau fokus belajar, nggak papa kan? "

Zeril tersenyum lalu mengusap kepala Eliza. "Nggak papa dong sayang, aku akan dukung kamu apapun pilihan yang kamu ambil. "

"Makasih udah mau suport aku."

Eliza merasa semakin semangat belajar untuk kompetisi nanti meski sebelumnya ia sempat menolak tapi setelah ia pikir kembali akhirnya ia mau ikut kompetisi ini lagi. Kompetisi ini adalah peluang besar yang tidak akan datang dia kali jadi kenapa ia harus menyia-nyiakan kesempatan besar ini.

Derrrt
Derrrt
Derrrt

"HP kamu bunyi tuh." Ujar Eliza.

Zeril mengambil ponselnya melihat siapa yang menelfon nya. "Ee yang aku ke kelas dulu ya ini anak anak di kelas udah nelfon. "

Usai mengatakan itu Zeril berlalu pergi dari kelas Eliza.

"Zeril kenapa, nggak biasanya dia buru buru gitu? " Batin Eliza, entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang di sembunyikan darinya.

Tak ingin mengambil pusing Eliza memilih membuka buku kamus besar bahsa inggrisnya ia mulai menghafal kosa kata agar lebih mudah dalam belajar di tempat belajarnya nantinya. Eliza yang terlalu fokus menghafal tak menyadari kehadiran bu Sari di kelasnya.

"Za ada bu sari. " Bisik Qonita yang membuat Eliza terjangkau kaget.

Bu Sari tersenyum ke arah Eliza. "Fokus banget menghafalnya, ibu denger kamu lolos olimpade tingkat nasional ya? " Tanya bu Sari membuat semua murid terkejut.

"Iya bu. " Jawab Eliza kikuk.

"Kamu semangat ya belajarnya, sekolah sangat bangga punya murid hebat dan berprestasi seperti kamu. " Puji bu Sari.

"Masih banyak yang lebih hebat dari saya kok bu. " Eliza merasa tidak enak karna menjadi pusat perhatian seisi kelas.

"Ibu harap kamu berhasil membawa pulang juara pertama. "

Semua murid mengaminkan ucapan bu Sari.

"Pelajarannya saya mulai ya. " Ucap bu Sari yang di angguki oleh semua murid.
***

Dua bangunan megah berdiri berhadapan dengan satu kantor di tengah menghadap ke jalan raya, Eliza dan Arsyila berjalan di Koridor yang menghubungkan tiga bangunan itu. Eliza merasa sedikit gugup saat pertama kali datang ke tempat les ini.

"Ayah udah bayar les lo di sini selama setahun."

"APA SETAHUN!" Pekik Eliza. "Kenapa ayah bayarnya setahun? "

"Lo lupa, ayah kan nyuruh lo kuliah di luar negri jadi lo bakal les di sini sampai lo tamat sekolah. " Jawab Arsyila.

"Ayah kenapa si nyuruh aku kuliah di sana aku kan mau kuliah di sini. " Kesalnya.

"Udah turutin aja, ayah pasti tau mana yang terbaik buat anaknya." Balas Arsyila.

Eloza menghela nafasnya, untuk saat ini ia akan tetima semua kemauan ayahnya ia tak ingin masalah kuliah ini mengganggu belajarnya yang akan berakibat pada keberhasilannya di kompetisi nantinya. Usai kompetisi olipiade nanti ia akan mencoba untuk kembali berbicara dengan Danu.

"Kamu Eliza,selamat bergabung ya. Kenalin nama saya Natalia Veronika panggil aja miss Natalia. " Ucap seorang wanita yang hampir seumuran dengan Arsyila.

Arsyila dan Eliza menjabat tangan Natalia.

"Saya titip adik saya miss. "

"Selama mereka mau belajar kami pasti mengajari mereka bahasa Inggris dengan lebih mudah. " Jawab miss Natalia.

"Gue balik dulu nanti kalau lo udah pulang telfon gue aja biar gue jemput. "

Eliza hanya menanggapi ucapan Arsyila dengan anggukan. Setelah kepergian kakaknya ia pun berjalan mengikuti miss Natalia.

"Excuse me."miss Natalia berjalan masuk ke dalam kelas bersama Eliza. "Eliza kamu bisa duduk di samping nya gama, dia juga lolos olimpade kayak kamu. "

Seorang laki laki seumurannya mengangkat tangannya.

"Itu gama. " Ujar miss Natalia.

Eliza berjalan menuju tempat duduknya.

"Hai gue Gama. " Gama menyodorkan tangannya.

Eliza menjabat tangan Gama. "Eliza."

Miss Natalia memulai pembelajaran, Eliza belajar dengan fokus meski ia sedikit risih karena sejak tadi Gama terus saja memperhatikannya.

"Gama bisa tolong fokus ke depan? " Terus miss Natalia ia mendapati Gama yang terus memperhatikan Eliza. "Kamu menggangu kenyamanan Eliza belajar, ayo fokus. "

"Sory miss. " Ucap Gama, ia kembali fokus ke depan meski sesekali masih mencuri pandang ke arah Eliza.

Pembelajaran berlangsung selama 3 jam, usai melaksanakan sholat maghrib di masjid yang berada di samping tempat lesnya Eliza berjalan ke sebuah cafe untuk menunggu Arsyila datang menjemputnya.

"Eliza."

Eliza menoleh mendengar sesorang memanggilnya. "Gama? " Ia menatap heran laki laki yang baru saja ia kenal itu.

"Lo pulang sama siapa? " Tanya Gama to the point.

"Gue di jemput. " Jawab Eliza.

Tin
Tin

Sebuah mobil silver parkir di hadapan keduanya yang memang berdiri di pinggir jalan.

"Kakak gue udah dateng, gue duluan ya. "

Gama mengangguk, raut wajahnya tampak kecewa. "Iya hati hati. "

Eliza masuk ke dalam mobil,ia menatap Gama yang masih berdiri di tempatnya sambil melambai kepadanya.

"Dia temen sekolah lo? " Tanya Arsyila.

"Bukan." Jawabnya singkat.

"Terus kenapa kalian keliatan akrab banget? "

Arsyila memang melarang adiknya terlalu dekat dengan laku laki, bukan ingin mengekang ia hanya tidak ingin adiknya kenapa napa.

"Dia juga peserta olipiade, kita cuman temenan doang. " Belas Eliza ketus.

Arsyila melirik adiknya yang terlihat kesal. "Ini demi ke akan lo juga, inget lo di bayarin les buat belajar! "

"Gue tau kok." Eliza memutar bola matanya malas.

LOVE SHIT  (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang