MEMAFKAN
Di dalam toilet dua orang siswi tampak ketakutan melihat semua kejahatan yang mereka lakukan telah terungkap, semua bukti telah tersebar di grup sekolah. Dua orang siswi ini adalah pelaku yang memfitnah Eliza dengan menyebar foto yang telah ia edit, saat ini keduanya bersembunyi dari para murid yang mencarinya.
"Amelia ini semua gara gara lo, lo yang ngajak gue ngefitnah Eliza. Kalau sampe kita di hukum gue nggak bakal ikut nanggung. "
"Heh enak aja lo ngomong gitu, lo juga terlibat kali kenapa cuman nyalahin gue? " Ketus Amelia ia tak terima di salahkan.
"Yang punya ide kan lo. " Timpal Luna.
"Tapi lo kan juga ikut andil dalam rencana ini, lo yang ngedit dan nyebarin foto itu jadi lo juga pelaku. "
"Pokoknya gue nggak mau ikut nanggung hukumannya! " Tegas Luna.
Prok
Prok
Prok"Ternyata dua tikusnya sembunyi di sini. "
Luna dan Amelia tersentak kaget melihat kedatangan Gea dan Eliza di susul oleh beberapa siswa di belakangnya.
"Lun Mel salah gue apa sama lo berdua, kenapa lo tega ngelakuin ini sama gue? Selama ini gue nganggep kalian itu temen. "Tanya Eliza dengan suara bergetar, ia masih tidak percaya saat tahu kalau orang yang telah menyebarkan fitnah tentangnya adalah orang yang selama ini ia anggap teman yang baik.
"Emang dasar munafik, dia baik di depan lo tapi di belakang dia nusuk lo. " Sela Eliza.
Hening sejenak sampai Eliza mengambil langkah mendekati Amelia tangannya terulur ingin menyentuh Amelia namun di tepis dengan cepat.
"Gue nggak sudi di pegang sama lo." Ujar Amelia sarkas. "Gue nggak pernah suka sama lo, selama ini gue deketin lo cuman buat manfaatin kepintaran lo doang. "
"Lo iri sama Eliza yang jauh lebih pinter daripada lo makanya lo ngelakuin ini. " Celetuk Gea.
"Gue emang iri sama Eliza, gue iri. Kenapa dia bisa dapetin semuanya dia pinter, cantik, di sukai banyak orang kenapa gue nggak bisa dapetin itu. " Amelia meneriakkan isi hatinya.
Eliza ingin memeluk Amelia tapi Amelia justru mendorongnya hingga terjerambat ke lantai.
"Lo nggak usah sok baik sama gue, gue benci sama lo, lo itu cewe bermuka dua tau nggak lo itu cuman pinter caper makanya dapet perhatian dari semua orang. "
Plak
Gea menampar pipi Amelia sebelum membantu Eliza berdiri.
"Heh anjing mulut lo nggak pernah di sekolahin apa, lo nggak bisa gitu nggak ngefitnah orang mulu, hah! " Umpat Gea.
"Bocil nggak usah ikut campur. " Luna mendorong bahu Gea dengan keras. "Ini bukan urusan lo. "
Gea menatap Luna tajam.
Srek
"Gue cuman ngasih pelajaran buat orang yang ngehina sahabat gue, salah? " Gea menarik rambut Luna dengan keras.
"Lepasin rambut gue bangsat! " Umpat Luna, ia meringis kesakitan.
"Gea lepasin. " Titah Eliza.
"Eliza lo bisa nggak sih berenti sok baik, gue tau ini semua rencana lo kan. "Sinis Amelia.
"Woi Amelia lo tu nggak ada rasa bersalahnya, udah ketahuan bukannya minta maaf malah ngefitnah Eliza lagi. "
"Iya, Eliza itu udah baik nggak mau guru tau kalau kalian berdua pelakunya. Bukannya makasih dan minta maaf kalian malah ngefitnah Eliza emang dasar nggak punya
hati. ""Iya bener tuh."
"DIAM! " Bentak Amelia, "kalian nggak tahu aja sifat aslinya Eliza gimana, dia itu caper. "
"Udahlah kita bawa aja mereka berdua ke lapangan biar semua murid tahu mereka berdua ini orang yang jahat, nggak tau Terima kasih. "
Para siswi itu menarik Amelia dan Luna secara paksa menuju ke lapangan sekolah sambil berteriak untuk mengumpulkan semua murid.
"Eliza." Gea mencekal tangan Eliza yang ingin pergi menolong Amelia dan Luna. "Lo nggak usah nolongin dia, anggep aja ini karma untuk mereka. "
"Gea sejahat apapun orang sama kita kita nggak boleh bales jahat ke mereka kalau kita tetep balas apa bedanya kita dengan mereka. "
Gea terdiam sejenak merenungkan ucapan Eliza.
"Gua udah maafin mereka. "
Gea pun melepaskan cekalan tangannya. "Lo emang baik Za tapi sayang kebaikan lo di manfaatin sama mereka. "Gea berucap setelah Eliza pergi meninggalkan nya.
***Amelia dan Luna di paksa berdiri di tengah lapangan. Semua murid berkumoul, satu persatu murid melemparkan hinaan dan cacian kepada kedua disini itu.
"Cukup! " Pekik Eliza.
"Za orang kayak mereka nggak pantes buat lo tolong, ini karma buat mereka karna mereka juga udah permaluin lo kan. " Ujar Samudra.
"Kalian nggak seharusnya ngehukum mereka berdua kayak gini, kalian semua nggak
kasian?""Za otak lo kebentur di mana sih, orang yang udah ngefitnah lo malah lo tolongin sekarang. "
Samudra menatap Eliza bingung."Samudra bener, cewe uler kayak mereka enggak pantes di maafin. "Timpal Zeril.
"Gue nggak setega itu, gue tau sakitnya di hina."final Eliza, ia berjalan mendekati Amelia dan Luna.
"Lo mau apa lagi belum puas liat gue di permaluin gini? "Sarkas Amelia.
"Gue udah maafin mereka berdua jadi tolong lupain semua masalah ini. " Ucap Eliza kepada semua murid yang berkumpul saat ini. "Kita tuh udah kelas tiga, setahun lagi kita tamat. Kalian semua mau masalah ini berlanjut sampai kita tamat. Masa sama putih abu abu ini nggak bakal terulang lagi dan gue pengen ciptain kenangan indah di sini. "
Semua murid diam sambil tertunduk, tidak ada yang menyela ucapan Eliza yang berhasil menyentil hati mereka.
"Kita semua pasti punya kesalahan dan sebelum kita tamat gue pengen kita semua saling memaafkan. Ciptain momen berharga di tahun terakhir ini. "
Zeril tersenyum bangga melihat kekasihnya, ia merasa sangat beruntung mendapatkan perempuan sebaik Eliza.
"Jadi pengen punya cewe yang baik, pinter plus cantik kayak Eliza. " Celetuk Samudra.
"Cari aja kalau ada, Eliza enggak boleh lo ganggu gugat karna dia punya gue. " Balas Zeril.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHIT (TERBIT)
RomanceELIZA RADELIA RAHMAH cewe yang memiliki kisah cinta yang sial. Ia baru pertama kali mengenal cinta dan orang yang berhasil mengambil hatinya itu adalah ARIKSA FARELIO Namun sayang Farel ternyata bukanlah orang yang baik, ia mengata-ngatai Eliza dan...