SAHABAT BAIK
Hari libur telah usai, proses belajar mengajar kembali berjalan seperti biasa. Para murid baru kelas X yang kemarin telah menyelesaikan MOS nya (masa orientasi siswa)
Juga mulai mengikuti proses belajar seperti murid lainnya.Semakin hari hubungan Eliza dan Zeril kian erat, mereka selalu saja pamer kemesraan yang banyak membuat murid lain iri. Meskipun setelah naik kelas XII keduanya berada di jelas yang berbeda tetapi itu tidak menjadi penghalang hubungan mereka. Dan hal yang paling membuat Eliza senang adalah ketenangan.sekarang sudah tidak ada lagi gangguan dari Vyora dan Clara, keduanya sudah meminta maaf dan kini mereka telah berbaikan.
"Kamu mau makan apa di kantin? " Tanya Zeril kepada kekasihnya itu, seperti biasa ia akan memerankan makanan untuk ia dan Eliza.
"Sebenernya aku nggak mau makan di kantin, aku mau makan cilok di depan sekolah. " Jawab Eliza.
"Kamu nggak boleh makan cilok lagi terakhir kamu makan kamu muntaber lagi kan. " Dengan tegas Zeril melarang Eliza untuk makan cilok, terakhir kali ia makan cilok dengan Gea Eliza kembali terkena muntaber.
"Aku nggak mau kamu sakit lagi karna nurutin kemauan kamu. ""Tapi aku pengen banget makan cilok, boleh ya dikit aja kok. " Bujuknya namun Zeril tetap pada pendiriannya. "Kalau cireng aja gimana, kalau cilok nggak boleh cireng boleh dong. " Tukas Eliza.
"Enggak boleh! " Ucap Zeril tegas. "Sayang kamu itu harus jaga makanan yang kamu konsumsi, inget lambung kamu sensitif sama makanan yang kayak gitu. " Jelas Zeril. "Ini demi kebaikan kamu sayang. " Tambahnya.
"Kamu nggak asik apa apa nggak boleh. " Kesal Eliza.
Zeril menghentikan langkahnya tepat di anak tangga terakhir untuk membujuk Eliza. "Sayang ku cintaku aku nggak mau kalau kamu sakit. Kamu mau apa bilang aja nanti aku beliin asalkan itu baik buat kamu. " Zeril berusaha membujuk Eliza. "Ayo dong sayang jangan ngambek gitu. Kamu mau apa hmm? "
"Selain makanan makanan tadi!" Zeril kembali menegaskan sebelum Eliza menyebut makanan itu lagi.
"Mie goreng, kalau kamu ngelarang lagi aku nggak mau makan. " Ancam Eliza.
Zeril menghela nafas, daripada magh nya yang kambuh biarlah ia makan mie goreng. Eliza juga sudah lama tidak makan mie goreng. "Yaudah mie goreng aja. "
Bruk
Dua orang siswa yang berlari sambil menuruni tangga menabrak Zeril yang memang berdiri di tengah jalan.
"Sory bro. " Ucap siswa yang menabrak Zeril sambil berlalu pegi bersama temannya.
Keduanya hanya terdiam karna posisi mereka saat ini sangat dekat, Zeril terdorong ke dinding sehingga membuat Eliza juga ikut terdorong. Posisi keduanya sangat dekat hanya beberapa senti saja hidung mancung keduanya bersentuhan. Jika ada yang melihat keduanya seperti ini mungkin mereka akan mengira keduanya sedang berciuman.
"Ka kamu nggak papa? " Tanya Zeril gugup, ia mundur beberapa langkah.
Eliza menggeleng ia mengatur nafasnya, berada sedekat itu dengan Zeril membuatnya tak dapat bernafas, detak jantungnya berpacu dia kali lebih cepat.
"A ayo ke ke kelas." Uajr Eliza, ia segera berjalan kembali ke kelasnya namun Zeril menahan tangannya. "Kenapa? " Eliza merasa sangat gugup ia tak berani menatap wajah Zeril secara langsung.
"Kita mau ke kantin sayang. " Ujar Zeril.
"Ma maksud aku tadi kantin. "
Eliza berjalan ke kantin meninggalkan Zeril yang tertawa di tempatnya melihat pacarnya yang gugup karna kejadian tadi.
"Belum juga di kis udah salting duluan mana ngomongnya gugup lagi, ck gemes banget si pacar gue. " Gumam Zeril sambil tersenyum.
***
Sejak tiga puluh menit yang lalu Eliza terus saja tersenyum sambil mengingat kejadian di tangga tadi, wajah tampan Zeril terus saja terbayang membuatnya tak fokus selama jam pelajaran di mulai bahkan setelah selesai belajar pun ia masih membayangkan wajah Zeril yang ia lihat dari jarak yang sangat dekat."Heh kesambet apa gila lo? " Tanya Qonita teman sebangku Eliza. "Perasaan dari tadi lo senyam senyum mulu, lo udah ikutan gila ya kayak sahabat lo itu. " Tebak Qonita.
"Jangan keras keras ngatain sahabat gue gila, kalau dia denger habis lo sama dia. " Balas Eliza.
Mendengar itu Qonita segera menutup mulutnya rapat rapat. "Jangan cepu ke sahabat lo ya, gue minta maaf gue nggak bermaksud ngatain dia kok. " Mohon Qonita.
Eliza tertawa melihat Qonita yang seperti orang ketakutan. "Santai aja kali, Gea itu aslinya baik nggak jahat kayak yang orang bilang. "
Gea tidak akan mencari masalah jika bukan dia duluan yang di usik atau orang orang yang dia sayang. Gea ituu memang kadang terlihat kasar sehingga banyak yang mengura dia itu orang yang jahat padahal aslinya ia sangat baik, memang cara bicara yang kasar jika tidak mengenal nya lebih dalam orang tidak akan tahu sebaik apa Gea ini.
"Orang menghujat Gea itu cuman orang yang cepat menyimpulkan sesuatu tanpa mendengar dari sumbernya langsung, kalau Gea seburuk yang kebanyakkan orang bilang gue nggak mungkin bisa bersahabat selama
ini. "Terang Eliza."Persahabatan kalian cukup harmonis juga ya, gue juga pengen deh dapet sahabat kayak li sama Gea. "
"Gue yakin lo pasti bisa dapet sahabat sebaik Gea. " Eliza menepuk pundak Qonita.
"Thank ya Za, gue jadi termitifasi denger ucapan lo, gue balik duluan ya. " Qonita berjalan keluar kelas.
"Persaan gue nggak ngomong motifasi deh. " Gumam Eliza.
"Sayang ayo pulang. " Ajak Zeril, ia berdiri di ambang pintu kelas Eliza.
Eliza berjalan menghampiri Zeril. "Sebelum pulang jalan jalan dulu yah. " Pinta Eliza.
"Siap my love. " Zeril mencubit gemas pipi Eliza.
"Aaaa gue juga mau, Zeril.... "
"Eliza beruntung banget si. "
Banyak siswi yang cemburu melihat kedekatan Eliza dan Zeril tapi mereka tak bisa berbuat apa apa, cerita Vira kemarin sudah cukup membuat mereka sadar diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHIT (TERBIT)
RomanceELIZA RADELIA RAHMAH cewe yang memiliki kisah cinta yang sial. Ia baru pertama kali mengenal cinta dan orang yang berhasil mengambil hatinya itu adalah ARIKSA FARELIO Namun sayang Farel ternyata bukanlah orang yang baik, ia mengata-ngatai Eliza dan...