ANTARA MIMPI DAN ORANG TUA
wanginya masakan Dira memenuhi ruang makan, ada banyak jenis masakan yang ia masaka bersama Arsyila yang telah tertata rapi di meja makan.
"Loh mah tumben masak banyak ada perayaan apa nih? " Tanya Eliza antusias, biasanya mamanya itu akan memasak banyak jika sedang senang atau merayakan sesuatu.
"Lo kan lolos olimpiade tingkat nasional jadi harus di rayain dong. " Jawab Arsyila dengan raut wajah senang namun ekspreeinya berubah melihat adiknya yang tampak bingung.
"Ka kalian tau dari mana? " Tanya Eliza gugup, niatnya yang ingin menyembunyikan berita ini agar ia bisa mundur dari perlombaan nya sirna.
"Kebetulan salah satu panitianya temen sma kakak kamu, mamah seneng banget pas denger kabarnya. Kamu harus lebih giat lagi belajarnya mulai sekarang, supaya kamu bisa dapet juara. " Timpal Dira.
Sekeluarga itu pun mulai menyantap makanannya setelah Danu bergabung bersama. Dira tak henti hentinya bersyukur dan menyemangati putri bungsunya itu dalam kompetisi olimpiade nanti.
"Kamu kenapa kayak nggak seneng gitu? " Tanya Danu menangkap kegugupan putrinya.
"A aku mau mundur yah. " Ucap Eliza sambil menunduk takut.
"Apa kamu bilang, mundur? " Tanya Danu memastikan, nada suaranya meninggi hampir saja ia kembali membentak putrinya jika tak segera di tahan oleh istrinya. "Kenapa kamu mau mundur? "
"Aku mau fokus belajar yah, aku udah kelas tiga, bentar lagi aku tamat. Ayah nggak mau nilai aku turun kan. "
"Kalau kamu bisa mengatur waktu kamu, kamu pasti bisa ikut kompetisi tanpa mengganggu belajar kamu di sekolah." Terang Danu. "Dengan begini kamu bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik dan kamu akan mudah kuliah di Belanda nantinya. " Lanjutnya.
Baik Eliza dan Arsyila keduanya sama sama terkejut mendengar pernyataan Danu.
"Yah ngapain Eliza kuliah jauh jauh di sini juga kan banyak, dia itu kan perempuan yah?" Kata Arsyila, ia tak habis pikir dengan jalan pikir ayahnya.
"Aku mau kuliah di UGM yah. " Tukas Eliza, ia memang sangat memimpikan berkuliah di Universitas ternama itu. "Aku mau jadi dokter."
"Kamu akan mewarisi perusahaan ayah makanya kamu akan ayah kuliahkan di Belanda bersama dengan Samudra, dia akan melanjutkan kuliahnya di kampus yang sama."
Timpal Danu."Liza nggak mau yah Liza maunya jadi dokter, bang samudra kan ada dia bisa nerusin prusahaan ayah. "Pungkasnya.
"Ayah udah siapain prusahaan buat samudra yang akan dia kelolah nantinya dan kamu bakal ngambil alih prusahaan yang ayah pegang saat ini. "
"Aku nggak suka bisnis yah, aku punya mimpi yang ingin aku raih. "Bantah nya.
"Ayah tau mana yang terbaik buat kamu, jangan membantah ayah! " Tegas nya kepada Eliza.
"Ayah nggak pernah ngertiin aku, selama ini aku udah ngikutin kemauan ayah dan saat aku ingin nentuin pilihan aku ayah masih ngatur. Aku juga punya kehidupan. " Setelah mengucapkan itu Eliza berlari ke kamarnya meninggalnya makananya yang masih tersisa.
"Eliza habisin makanannya. " Teriak Dira.
"Mah udah, kasih dia waktu. " Arsyila mencegah Dira yang ingin mengejar adiknya, ia tahu pasti adiknya pusing saat ini dana ia butuh waktu sendiri. "Kita lanjutin aja makannya. "
Dira pun akhirnya kembali duduk dan menghabiskan makanannya meski ia masih khawatir dengan putrinya.
***
Zeril menatap wajah kekasihnya yang sedang mengeluarkan semua keluh kesahnya di layar ponselnya tanpa berniat mengucapkan sepatah katapun ia membiarkan Eliza mengeluarkan semua isi hatinya."Kamu dengerin aku nggak sih dari tadi kok diem aja. " Kesal Eliza karna tak mendapatkan tanggapan dari zeril.
"Denger sayang. " Jawab Zeril.
"Terus kenapa diem aja? "Eliza kembali bertanya.
"Aku tunggu kamu selesai bicara, ayo lanjut lagi keluarin semuanya aku siap dengerin kok."
Mendengar itu Eliza tanpa sadar mengembangkan senyumanya, ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya mendapat laki laki yang sangat peka terhadap perasaannya.
"Tadi curhat sampe mau nangis sekarang tiba tiba senyum kamu nggak lagi kesurupan kan sayang. Heh setan jangan ganggu pacar gue, meskipun gue jauh gue bisa bikin perhitungan sama lo dari sini. "
"Kamu ngomong apa sih. " Tawanya berhasil keluar, tingkah Zeril yang konyol membuatnya tak bisa menahan tawa.
"Kayaknya aku salah deh kamu nggak mungkin kesurupan. " Celetuk Zeril.
"Kenapa emangnya? "Eliza mengerutkan alisnya.
"Gimana mau ngerasukin kamu kalau setannya udah salting duluan liat senyum kamu. " Jawab Zeril yang kembali membuat Eliza tertawa. "Senyum kamu itu indah banget jangan pernah buat senyum itu terbalik udah bagus kalau melengkung ke atas. "
"Aku nggak bisa, kalau inget semuanya aku-"
"Aku yang akan buat senyuman itu abadi, aku akan selalu nemenin kamu di setiap masalah aku nggak akan pernah ninggalin kamu. " Ucap Zeril penuh percaya diri.
Tiba tiba saja ucapan Danu yang memintanya menjauhi Zeril yerngiang di kepalanya. "Kamu beneran serius sama aku? " Tanya Eliza.
"Aku serius, tamat sekolah nanti aku bakalan ngelamar kamu untuk ngebuktiin keseriusan aku sama kamu. "
"Kalau semisal orang tua aku nggak ngerestuin kita gimana? " Ada rasa khawatir yang mengganjal di hati Eliza yang terkadang membuatnya takut. Setelah ia menemukan orang yang menurutnya tepat haruska ia kembali melepaskannya karna sebuah testu.
"Aku akan berusaha sampai kita bisa di restui dan aku kan akan berjuang sampai aku pantas jadi pendamping kamu. "
Wajah Eliza bersemu mendengar ucapan Zeril, tekad Zeril membuat semua rasa ragu dan khawatir di hatinya sirna.
"Dan aku akan setia menunggu akhir bahagia itu. " Balas Eliza.
"Aku udah nggak sabar pengen ke sekolah, aku rasanya pengen meluk erat kamu sekarang juga. Aku nggak akan biarin ada orang yang ngerebut kamu dari aku. "
Rangkaian kata yang Zeril ucapkan selalu membuatnya merasakan senang, sejenak ia melupakan semua masalah yang membebankan fikiran nya. Zeril selalu berhasil membuatnya merasa bahagia meskipun di tengah masalah yang ia hadapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHIT (TERBIT)
RomanceELIZA RADELIA RAHMAH cewe yang memiliki kisah cinta yang sial. Ia baru pertama kali mengenal cinta dan orang yang berhasil mengambil hatinya itu adalah ARIKSA FARELIO Namun sayang Farel ternyata bukanlah orang yang baik, ia mengata-ngatai Eliza dan...