XIV

909 207 96
                                    

Chapter XIV
Late Night with Juicy Luicy

Di kawasan parkiran yang mulai ramai ditelan malam, suara tawa dan deru kendaraan memenuhi udara. Jarreth dan Marie baru saja turun dari mobil, mereka berjalan berdampingan menuju antrean masuk konser Juicy Luicy yang dilaksanakan outdoor di sebuah lahan MBloc yang memang sering dijadikan sebagai tempat konser para musisi. Jarreth mengenakan jaket denim biru yang ia padukan dengan kaos putih dan jeans berwarna senada, sementara Marie tampil lebih simpel dengan kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana kulot abu-abu.

"Kayaknya udah lama banget kita gak ketemu," ujar Jarreth sambil melirik ke arah Marie. Pria itu gerakkan tangannya untuk merogoh saku celana, mengambil ponsel yang ia simpan di sana.

Marie menoleh sembari mengangkat bahu, "Perasaan baru beberapa hari?"

"Iya sih."

"Yah, kamu sendiri juga sibuk banget belakangan ini, kan? Ngerjain disertasi terus."

"Iya, ada benernya juga sih," jawab Jarreth tak menyangkal, namun Marie dapat tangkap ada sedikit hint lega di suaranya, "tapi sejauh ini disertasi-ku lancar banget sih. Emang banyak revisi, tapi penelitian, konsultasi, semuanya aman gak ada hambatan."

Marie hanya tertawa kecil, "Beruntung amat? Gak semua orang bisa ngalamin revisi disertasi semulus itu," Marie menarik napas sejenak, lalu memandangi antrean panjang di depan mereka berdua. "Kalau aku sendiri malah lagi banyak problem di tea house akhir-akhir ini."

Jarreth menoleh dengan alis terangkat, "Masalah apa?"

"Sebenernya gak se-complicated itu sih, tapi nyebelin aja," jawab Marie. Angin malam meniup lembut rambut gadis itu yang ia biarkan terurai, buat Jarreth dengan sigap merapikannya kembali ke belakang telinga Marie, "Kayak tempo hari ada influencer dateng ke tea house, dia mau shooting gitu eh mecahin cangkir dong karena riweuh siap-siapnya. Terus ada anak kecil yang iseng masuk ruang staf dan gangguin Rangga, banyak deh pokoknya."

Jarreth tersenyum kecil, mencoba menghibur Marie. "Kenapa bisa begitu ya? Kamu butuh liburan dulu deh mendingan, biar gak stres ngurusin tea house."

Marie mencebikkan bibirnya lalu mengangguk pelan, dirinya balas menatap Jarreth yang berdiri di sampingnya, "Lumayan tuh ide bagus juga. Siapa tahu bisa refreshing dan dapet inspirasi baru buat tea house."

"Disuruh liburan malah pengin cari inspirasi buat tempat kerja, sama aja dong."

Marie hanya tertawa kecil lalu obrolan mereka berlanjut dengan santai, sampai akhirnya mereka melewati pemeriksaan tiket dan masuk ke area konser. Suasana semakin riuh ketika musik mulai dimainkan, dan Juicy Luicy tampil memukau dengan lagu 'Sialan'.

"Ternyata kamu tau lagu-lagunya Juicy Luicy juga ya, aku kirain cuma penyanyi jadul aja," ujar Marie sembari meninggikan suaranya—takut Jarreth tidak mendengar, sekitar mereka terlalu berisik dengan lantunan para penonton yang ikut bernyanyi bersama dengan Julian Kaisar—vokalis utama Juicy Luicy.

Jarreth tak ayal tertawa, "Astaga. Aku bukan aki-aki juga, Marie."


────୨ৎ────


Setelah konser usai, mereka bergerak menuju stan minuman yang berada di pinggir area konser. "Agak capek juga ya berdiri lama begitu," ujar Jarreth sembari menoleh ke arah kanan dan kiri untuk memilih minuman apa yang akan ia beli malam ini.

Marie mendengus geli, "Kayak gitu bilang kalau bukan aki-aki."

"Eh?" Jarreth menoleh sembari mengernyit, "Emang yang boleh capek gara-gara berdiri lama cuma aki-aki doang?"

1 TO 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang