Pernahkah kamu merasa ada beban berat yang menindih dada? Seakan ada rahasia besar yang harus terus-menerus kamu simpan sendiri? Perasaan itu sungguh melelahkan, bukan? dalam hal ini menjadi pengingat penting bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi hidup.
Sebagai manusia, kita memang seringkali merasa perlu untuk kuat dan mandiri. Namun, kekuatan sejati itu justru terlihat ketika kita berani meminta bantuan atau berbagi beban dengan orang lain. Memendam perasaan sendirian hanya akan membuat masalah semakin membesar dan berpotensi merusak kesehatan mental kita.
Tetapi, Aku seringkali merasa terbebani oleh perasaan yang tak terungkapkan. Seperti ada bongkahan batu besar yang terus menekan dadaku. Perasaan itu bisa berupa kesedihan, kekecewaan, atau bahkan kemarahan. Aku sering kali memilih untuk memendamnya sendiri, berharap masalah itu akan hilang dengan sendirinya.
Namun, semakin lama aku memendam, semakin berat pula beban yang kurasakan. Aku jadi mudah merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan bahkan seringkali mimpi buruk. Aku sadar bahwa memendam perasaan sama saja dengan menyiksa diri sendiri.
Ungkapan "jangan pendam semuanya sendiri" bagi saya adalah ajakan untuk lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Ini berarti kita perlu berani mengungkapkan perasaan kita, baik yang positif maupun negatif. Memendam perasaan sama saja dengan membiarkan masalah membusuk di dalam diri kita.
Ketika kita berbagi perasaan dengan orang yang kita percayai, kita tidak hanya mendapatkan dukungan, tetapi juga perspektif baru yang dapat membantu kita menyelesaikan masalah. Selain itu, mengungkapkan perasaan juga dapat memperkuat hubungan kita dengan orang lain.
YOU ARE READING
Aku, Kamu, Kita : Simfoni kehidupan
PoetryPernahkah kamu merasa ada yang kurang dalam hidupmu? Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kamu merasa seperti ini atau seperti itu? Mungkin saja jawabannya terletak pada keluarga, tempat di mana kita pertama kali belajar tentang cinta, kehilangan...
