"Love Me Like That" - Sam Kim ft. Crush
•
•Siang itu suasana di kampus Universitas Jakarta terasa lebih hangat dari biasanya, atau mungkin hanya perasaan Liza, Yura, Reina, Jay, Jake, dan Mahesa yang terlalu heboh karena baru saja mendengar kabar mengejutkan: Ben dan Vicky pacaran. Tidak ada yang menyangka dua orang yang dulunya suka adu mulut dan selalu ribut itu bisa sampai berstatus resmi sebagai pasangan.
Mereka berenam sudah berkumpul di kantin, masing-masing menatap layar ponsel dengan ekspresi syok. Foto Ben dan Vicky yang sedang bergandengan tangan dan tersenyum manis terpampang di depan mereka.
---
"Gue nggak salah lihat, kan?" tanya Mahesa, menoleh ke arah Yura yang sama-sama melongo.
"Lo nggak sendiri, gue juga masih nggak percaya," jawab Yura sambil memandangi foto itu lebih lama.
"Ya ampun, mereka serius pacaran?" Liza ikut menambahkan dengan raut wajah setengah syok setengah geli.
Jake mengangkat bahu, "Padahal baru kemaren mereka debat soal hal sepele, sekarang tiba-tiba pacaran? Ini pasti ada yang nggak beres."
"Gue sama Reina udah nebak sih dari kemaren" celetuk Jay dengan santainya, dan dibalas anggukan oleh Reina.
"Hah? Gimana-gimana?" Yura beneran kepo to the bone.
Di tengah kebingungan, tiba-tiba Liza menyadari sesuatu. "Eh, mereka bakal ke sini, kan?"
Dan seperti dipanggil, Vicky dan Ben muncul di pintu kantin, berjalan berdampingan. Semua teman-teman mereka langsung terdiam dan mengikuti gerak-gerik keduanya dengan mata tak berkedip. Vicky tersenyum riang, menggandeng tangan Ben tanpa ragu. Ben juga tampak lebih santai dari biasanya, seperti tidak ada yang perlu ditutupi.
Mereka duduk bersama teman-temannya yang masih terpana. Liza akhirnya membuka mulut lebih dulu. "Oke, gue cuma mau bilang satu hal... kalian serius?"
Vicky tertawa, lalu menatap Ben. "Ya, serius banget! Kenapa? Pada nggak percaya, ya?"
"Bukan nggak percaya, sih... lebih kayak... speechless," Jake berkata sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
---
Yura menggeleng sambil tertawa kecil, "Ben, lo tuh baru kemarin bilang kalo Vicky itu nyebelin, terus sekarang kalian pacaran?"
Ben tertawa santai, "Ya, bener, Vicky emang nyebelin... tapi nyebelinnya bikin gue kangen." Ben menatap Vicky dengan senyum yang jelas-jelas penuh perasaan.
Reina memandang mereka dengan penuh takjub. "Serius, kalian tuh kayak couple dari film drama. Benci jadi cinta!"
Vicky mengangkat bahu sambil tersenyum jahil. "Mungkin karena gue punya pesona tersendiri. Akhirnya, Ben nggak bisa nolak."
"Aduh, Vicky pede amat!" seru Jay, membuat semua orang tertawa.
"Yaudah, ceritain dong gimana kalian bisa jadian," pinta Mahesa, penasaran.
Ben menatap Vicky, seolah meminta izin. Vicky mengangguk kecil, lalu Ben mulai bercerita, "Sebenernya... semua mulai waktu malam kumpul di rumah Liza. Kita ngobrol serius. Gue baru sadar kalau di balik sikap tengilnya, Vicky orangnya tulus."
Vicky tersenyum, "Dan gue juga baru sadar kalau Ben tuh aslinya nggak sejudes yang gue pikir.
"Gila, gue gak nyangka bisa jadi saksi percintaan kaya begini," ujar Jay, mengangkat gelas minumannya seolah sedang bersulang
"Kita rayain ini! Demi kebahagiaan kalian!" Liza menambahkan, ikut mengangkat gelasnya.
"Eh, iya, setuju banget. Kita harus bikin dinner buat pasangan baru kita ini," tambah Yura, menyeringai penuh semangat.
"Bener juga tuh, dan jangan lupa... kalo udah jadian jangan sampe lupa sama kita, ya!" Jake menambahkan dengan canda.
"Tenang, kalian tetap prioritas kok," kata Vicky sambil tertawa.
"Kalau ada yang lupa, bisa gue cerewetin nanti," Mahesa menggoda, membuat semua tertawa lagi.
---
Setelah sesi curhat dan perayaan kecil, suasana kembali seperti biasa, meskipun tetap ada sedikit keanehan melihat Ben dan Vicky yang sekarang terlihat lebih mesra. Teman-temannya hanya bisa menerima bahwa musuh bebuyutan mereka kini telah beralih menjadi pasangan.
Ketika Vicky dan Ben beranjak keluar dari kantin, Jay berkata dengan nada geli, "Kayaknya kita perlu menyiapkan mental buat liat mereka berdua terus kayak begini."
"Bener juga, tapi seru nggak, sih? Setidaknya ada yang bisa bikin kita terhibur di kampus," tambah Reina sambil tersenyum.
Yura mengangguk, "Gue setuju. Ini bakal jadi semester yang menarik banget."
Di tengah jalan, Vicky dan Ben saling melirik, menyadari bahwa hubungan mereka yang baru ini membawa warna berbeda dalam pertemanan mereka. Mereka tahu bahwa meski banyak yang kaget, teman-teman mereka selalu ada untuk mendukung, apa pun yang terjadi.
Dan di kampus itu, dua hati yang dulunya saling bentrok kini justru menyatu, menjadi bukti bahwa cinta bisa datang dari arah yang tidak terduga.
B E R S A M B U N G
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends, Fun, and Chaos
FanfictionIni kisah delapan anak Jaksel yang persahabatannya tuh seru banget! Ada Vicky yang selalu bawa vibes edgy, Ben si kalem tapi bermulut pedas, Liza yang paling normal diantara mereka semua, Yura yang pecicilan, Reina sipaling pinter, Jay yang selera h...