37. Geng Dua Ribuan -Ehan

25 20 3
                                    

Beberapa minggu berlalu sejak makan malam di rumah Anna dan Jake. Anna dan Tian kini semakin nyaman menjalani kehidupan kampus mereka sebagai mahasiswa baru. Meskipun banyak yang masih harus mereka pelajari, mereka berdua mulai menyesuaikan diri. Anna yang dulu sempat sedikit canggung, kini sudah mulai nyaman bergaul. Tian yang pendiam, juga mulai sedikit lebih terbuka-walaupun tetap cuek.

Anna bahkan sudah punya temen akrab baru namanya Elle, cewek sejurusan dia yang seru banget dan easygoing. Elle ini juga semacam 'primadona' angkatan.

Tian juga gak kalah, dia mulai deket dengan Ehan, temen barunya yang ternyata lebih asik dan nyambung daripada yang dibayangkan. Ehan, cowok yang selalu punya bahan obrolan dan cenderung mengikuti Tian ke mana pun dia pergi. Yang paling sering bikin ketawa, setiap kali Tian datang jemput Anna di kelas, Ehan nggak pernah absen buat ngebuntutin, bikin satu kelas sampai hafal sama "si duo bromance" ini.

"Eh, kalian nungguin gue?" Anna nyengir, narik tasnya ke bahu. Dan ditemani Elle disampingnya.

"Ya iya lah, udah jadi rutinitas nggak sih," Tian jawab, cuek tapi tersirat niat baik. Ehan disebelahnya ketawa kecil.

Lalu, Ehan ikutan nyelutuk, "Gue juga ngerasa seru aja nungguin lo, Na. Udah kebiasaan, sih." Mereka berempat langsung jalan bareng.

Anna dan Tian makin kompak dengan geng barunya, Elle dan Ehan. Mereka berempat udah kayak paket lengkap di mana pun berada.

Meskipun mereka berada di fakultas yang berbeda. Tian akan selalu menjemput Anna setelah kuliahnya selesai, dan mereka akan pergi bareng ke tempat mereka dan yang lain nongkrong.

Tentu saja, kebiasaan ini tak selalu berjalan mulus. Kadang-kadang ada saja yang sibuk dengan tugas atau urusan lainnya, Apalagi, Ben, Vicky, Jay, Reina, Yura, Liza, Jake, dan Mahesa yang sudah menjadi senior semester 5, sibuk dengan berbagai urusan kuliah dan kegiatan organisasi. Tugas numpuk, rapat terus aja ada, dan nggak jarang mereka harus berburu deadline bareng. Tapi walau sibuk, mereka tetep sempetin buat quality time bareng. Apalagi buat Ben dan Vicky, yang meski sibuk banget, nggak pernah absen buat ngebucin.

Sore itu, mereka sepakat buat ketemuan sama Ben, Vicky, Jake, Jay, Mahesa, Yura, Liza, dan Reina di sebuah coffee shop yang cozy banget.

"Yuk, kita nyamperin yang lain" Anna ngajak sambil ngecek HP-nya, nyari chat dari Jake.

"Na, ajak sekalian geng dua ribu-an lo ini ya," sahut Ehan sambil nyengir, jelas excited.

"Iya lah, kalian wajib ikutan," sahut Anna dengan senyum cerah

Tian, yang biasanya cuek, cuma ngangguk. "Oke, biar rame."

Sampai di Coffe shop, Jake, Vicky, Jay dan Reina udah pada nunggu. Mereka langsung nyambut dengan senyum lebar begitu lihat Anna dan geng-nya yang baru.

Vicky yang pertama kali melihat mereka datang langsung menyambut dengan lambaian, "Hey! Lihat siapa yang bawa pasukan baru!"

Jake nyengir, "Wih, circle baru! Geng maba nih?"

Anna tertawa, "Ya, ini mini-geng absurd gitu deh. Oh iya, kenalin, ini Elle dan Ehan, teman sejurusanku sama Tian."

Ehan, dengan senyum lebar, menyapa, "Hai guys! Gue Rehan Ratama, panggil aja Ehan."

Elle pun ikut memperkenalkan dirinya, "Nama gue Danielle kak, biasanya dipanggil Elle."

Jay angkat jempol, "Wah, makin rame nih, Kalau mau, lo semua bisa gabung terus sama kita setiap nongkrong. Asal tahan aja sama ocehan random kita."

Elle ketawa, "Justru kita suka yang rame kayak gini. Ya kan, Han?"

Ehan mengangguk, "Asli, Seru banget. Lagi pula, makin banyak temen, makin banyak my story life."

Friends, Fun, and ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang