Bab 32 (Bahzi vs Tukiman)

113 24 1
                                    

Bahzi tak bergerak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bahzi tak bergerak. Doa-doa perlindungan dan berlawan dibaca tertib. "Aku berlindung kepada Allah S.W.T, dari segala keburukan. Sesungguhnya aku percaya cahaya kebenaran akan mengalahkan kegelapan!"

Kedengaran suara makhluk-makhluk menjerit kesakitan. "Bukan doa itu... Tak boleh..." Marah mereka dengan geram.

Tukiman melihat dengan panik. Semua makhluknya dibantai tanpa senjata. "Berhenti! Kau baca apa ini. Kau akan menyesal, Bahzi!"

Tanpa pedulikan, Tukiman. Bahzi setia membaca doa. Tatapan matanya terus ke dalam anak mata, Tukiman. "Kau boleh hantar seberapa banyak makhluk untuk cabar aku, selagi aku bernafas dengan izin Allah. Aku akan tetap berlawan."

Melihat keyakinan, Bahzi. Tukiman dalam diam mengakui kata-kata anaknya, Kasyaf. Bahzi bukan lelaki biasa yang dia boleh remehkan. Perasaannya mula tergugat. "Serang! Hancurkan lelaki muda ini. Jangan biarkan dia keluar dengan nyawa."

Tak tergugat sedikit pun, Bahzi malah menguatkan bacaan doanya dengan lancar dan, "Dengan izin Allah, hapuslah segala kejahatan ilmu hitam. Semoga cahaya kebenaran akan musnahkan kegelapan!"

Ratapan dan jeritan dari makhluk makhluk yang mengelilinginya kedengaran ngeri.

"Sakit.... Sakit..." Makhluk-Makhluk tadi menjerit. "Kami tak sanggup..."

Tukiman masih cuba bertahan. Kali ini dia bawa semua pengikut ajarannya yang telah dirasuk dan dijampi untuk membunuh, Bahzi.

Melihat wajah-wajah manusia yang tak tahu apa. Bahzi rasa kasihan. Mereka perlukan pertolongan. Dia harus selamatkan mereka.

Segera manusia-manusia tadi menghampiri, Bahzi. Dengan senjata. Kayu, rotan, parang, tali dan banyak lagi.

Dahi Bahzi berkerut bila dihentam tanpa belas kasihan. Kaki masih terpasak kukuh berdiri. Dia tak akan melawan. Manusia-manusia ini tak bersalah, mereka telah dirasuk.

Hanya mampu berdoa. Bahzi letakkan kepecayaan pada Allah s.w.t. Hanya Allah yang mampu menolongnya saat ini. Dia tetap teruskan berdoa sambil menahan kesakitan.

Satu saat. Manusia-manusia seperti tersedar dan berhenti dari apa yang mereka sedang lakukan. Wajah mereka kebingugan.

Tukiman menggenggam penumbuk. "Kurang ajar kau, Bahzi! Kau patahkan ilmu aku!" Menggigil menahan amarah yang membara.

"Berhenti sekarang, Tukiman. Tinggalkan manusia-manusia yang tak tahu apa ini. Aku akan bawa mereka kembali ke alam nyata."

Manusia-manusia yang baru tersedar dari cengkaman ilmu hitam hanya mampu melarikan diri ke tepi. Melihat dengan ketakutan akan perlawanan antara dua jiwa di hadapan mereka.

Tahu bentengnya semakin lemah. Tukiman berundur dengan marah. "Kau akan bayar segala perbuatan kau hari ini, Bahzi. Ingat itu!"

Bahzi melihat Tukiman dan makhluk-makhluk halus miliknya menghilang seperti debu. Meninggalkan manusia-manusia tadi yang ketakutan.

( OG) HANYALAH DIRIMU  (BAHZI ISA)Where stories live. Discover now