Sam tersenyum saat melihat Mon tengah duduk di taman dengan di temani oleh beberapa pelayan.
Sam pun menghampiri Mon dan memberi isyarat pada pelayan agar tidak memberitahu kedatangannya.
Pelayan pun menunduk hormat pada Sam sebelum akhirnya Sam menyuruh mereka semua pergi dari tempat itu.
" Bisa ambilkan saya air ", ucap Mon pada pelayan
Sam tersenyum lalu ia mengambilkan air yang berada di meja untuk Mon.
" Terima kasih ", ucap Mon.
" Sama-sama sayang ", balas Sam.
Mendengar suara Sam, Mon terkejut karena ia pikir bukan Sam yang melakukannya.
" Khun Sam kapan kamu datang? ", tanya Mon.
" Baru saja sayang ", jawab Sam.
" Maaf aku tidak bisa menyambutmu ", ucap Mon..
" Aku benar² tidak berguna ", lanjut Mon terlihat sedih.
Melihat kesedihan dari wajah Mon, Sam pun beralih berlutut di hadapan Mon dengan menggenggam tangan Mon.
" Hei kenapa kamu jadi sedih seperti ini? Lagi pula aku tidak masalah mau kamu menyambutku atau tidak tapi yang jelas aku bahagia setiap kali aku bisa melihat senyum di wajahmu ketika aku pulang bekerja karena senyummu adalah obat untuk rasa lelahku di kantor ", ucap Sam tersenyum.
" Kamu mengatakan semua itu hanya untuk menghiburku kan ", ucap Mon
" Itu tulus dari hatiku Mon ! Kalau kamu tidak percaya kamu bisa membelah hatiku lalu melihat ukiran namamu terukir disana ", ucap Sam.
" Apa kamu lupa kalau aku buta? Jadi bagaimana bisa aku melihatnya ", ucap Mon.
" Sayang ", ucap Sam.
" Aku ingin masuk ", ucap Mon.
" Baiklah aku akan membawamu ke kamar ", ucap Sam.
Tiba² saja Sam mengangkat tubuh Mon dan membawa Mon ke kamarnya dengan cara menggendongnya.
" Khun Sam apa yang kamu lakukan ", ucap Mon terkejut.
" Aku hanya menggendong istriku ", jawab Sam.
Mon tersenyum kecil lalu mengalungkan tangannya melingkar ke leher Sam.
Sesampainya di kamar, Sam merebahkan tubuh Mon di ranjangnya.
" Kamu sangat cantik sayang ", ucap Sam.
" Jangan terus memujiku nanti kepalaku bisa menjadi besar ", ucap Mon.
Sam terkekeh mendengar ucapan Mon lalu ia menyentuh wajah Mon dan membelainya.
Jari jemari Sam meraba setiap lekuk wajah Mon hingga jarinya berhenti di bibir Mon dan mengusap pelan bibir Mon dengan jarinya.
" Aku sangat merindukan bibir ini ", ucap Sam.
Sam langsung mendaratkan ciumannya di bibir Mon, menyesap lalu memainkan bibir Mon dengan penuh kelembutan.
Mon pun membalas setiap kecupan di bibirnya bahkan ia membuka mulutnya agar lidah Sam bisa masuk dan bermain di dalam mulutnya.
Sam membuka dasinya lalu ia beralih naik ke atas tubuh Mon tanpa melepas ciumannya.
Tangan Sam pun tak tinggal diam, kini tangannya mulai masuk ke dalam kaos yang Mon kenakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU HEAR MY HEART
JugendliteraturEDISI FREENBECKY SAROCHA CHANKIMHA as SAMANUN REBECCA ARMSTRONG as KORNKAMON FREEN FUTA