30

2.2K 332 8
                                    

1 bulan kemudian


Sam yang saat itu baru saja memimpin rapat dikejutkan dengan kedatangan seseorang di ruangannya.



" Marissa ", ucap Sam.


Marissa tersenyum melihat kedatangan Sam namun berbeda dengan Sam, ia tampak bingung dengan penampilan Marissa.



" Apa kamu sakit? ", tanya Sam.



" Aku baik² saja Khun Sam ", ucap Marissa.



" Tapi kenapa wajahmu pucat seperti ini? ", tanya Sam.



" Saat ini itu tidak penting tapi maksud kedatanganku kemari aku ingin memberitahumu tentang siapa pelaku yang mencelakai istrimu Khun Sam ", ucap Marissa.



" Apa kamu tahu siapa orangnya? ", tanya Marissa.



" Hmm.... Aku tahu ! ", ucap Marissa tersenyum.



" Ini ambillah ", ucap Marissa memberikan sebuah alamat pada Sam.



" Alamat siapa ini? ", tanya Sam.



" Itu alamat pria yang menabrak Mon saat itu ", ucap Marissa.



" Benarkah? Kau yakin? ", tanya Sam.



" Kamu bisa memastikannya sendiri saat kamu datang ke alamat itu ", ucap Marissa.



" Terima kasih sudah membantuku Marissa ! Kamu gadis yang baik ", ucap Sam.



" Aku melakukannya karena aku mencintaimu Khun Sam ", ucap Marissa.



" Marissa ", ucap Sam menatap sendu Marissa.



" Bagiku kamu adalah cinta pertama dan juga cinta terakhirku Khun Sam ! Aku bahagia jika melihatmu bahagia  dan aku selalu mencintaimu dengan caraku ", ucap Marissa.



" Maaf kalau aku pernah menyakitimu saat itu ", ucap Sam.



" Di kehidupan ini aku merelakan mu bersama Mon tapi di kehidupan selanjutnya, aku tidak akan memberikanmu pada siapapun ", ucap Marissa.



" Apa yang harus aku lakukan untuk membalas apa yang sudah kamu lakukan untukku? ", tanya Sam.



" Jika kamu mengijinkan bisakah aku memelukmu meskipun itu hanya sebentar ", ucap Marissa.



Sam tersenyum lalu mengangguk pada Marissa membuat Marissa tersenyum senang.



Marissa pun memeluk Sam dengan erat bahkan tanpa sepengetahuan Sam, Marissa meneteskan air matanya.



" Tuhan jaga baik² orang yang aku cintai, bahagiakan dia bersama orang yang dicintainya meskipun bukan aku tapi aku sangat bahagia jika melihatnya bahagia ", batin Marissa.



Tiba² saja darah segar mengalir dari hidung Marissa, pandangan Marissa pun terasa kabur dan akhirnya ia jatuh pingsan dalam pelukan Sam.



" Astaga Marissa apa yang terjadi? ", ucap Sam bingung.



" Darah ", ucap Sam melihat darah di hidung Marissa.



Sam pun bergegas menggendong Marissa dan membawanya menuju rumah sakit.



Sam menunggu di depan ruang UGD dimana saat ini Marisa berada didalam ruangan tersebut.



Tak lama dokter keluar dan menemui Sam yang terlihat khawatir.



" Dokter bagaimana keadaannya? Dia baik² saja kan ", tanya Sam.



CAN YOU HEAR MY HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang