Kini Salma sudah kembali berkumpul dengan keluarga besarnya, seperti mimpi namun ini benar terjadi.
"Mbak Caca kenapa cemberut terus sih?" ucap Nenek Salma yang tiba-tiba menghampiri.
"Gapapa Eyang, Caca Cuma sedikit shock aja."
"Hm.. bahagia terus ya Nduk, Mba caca kalo ada apa-apa harus selalu cerita sama Mas Rony. Mba Caca gak boleh bohongin diri sendiri."
Seperti tertampar mendengar ucapan Eyang nya, Salma sedikit flashback mengingat kejadian yang kurang mengenakan pada saat Rony mengenalkan sama kepada keluarga nya.
"Caca aman ko Eyang. Udah ah Caca mau ganti baju dulu."
Eyang Sri hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Cucu perempuannya itu selalu menutup diri.
Sore ini Salma hanya merebahkan dirinya dikamar. Di lihatnya jari manis ditangan kiri Salma merasa bahagia ia masih memcerna apa yang terlah terjadi hari ini.
Ting..
Salma memiringkan badan nya untuk melihat handphone yang berbunyi beberapa detik lalu.
Ka Zainal
Sayang siap siap ya, malem kita BBQ
Hanna Aliyyah
Hmm
Ka Zainal
See u my fiance 🤍
Tentu Salma tidak membalas pesan tunangan nya lagi, ia masih memikirkan seluruh kejadian yang membuat Salma merasa tidak percaya diri.
Tok..Tok
"Adek, Ibu Masuk ya."
"Caca baru aja mau keluar."
"Ayo dong keluar mumpung masih ada Eyang disini, jarang-jarang Eyang mau kesini."
Ya! Eyang merupakan ibu dari Adzlan, Ayah Salma dan Lio.
"Iyaaaa bentar ya Boooook, Caca pake hijab dulu."
"Adek bahagia kan hari ini?" tiba-tiba saja Kiki berbicara seperti itu, karena feeling seorang ibu itu tidak pernah salah.
"Bahagia tapi kaget aja." Jawab Salma santai sambil merapihkan hijab instan nya itu.
"Tadi Rony kesini, kirain mau ketemu Adek tapi malah ngobrol sama Ayah terus balik lagi."
Tanpa menjawab ucapan Kiki, Salma langsung beranjak meninggalkan kamar nya, "Ayok Buuuu."
Sabar ya dek, jalan menuju pernikahan pasti banyak lika-likunya. Batin Kiki
-
Sedangkan di Keluarga Parulian,
"Padahal Papa juga dapetin orang Sunda ya Ka." Tiba-tiba Nabila menghampiri Rony.
Rony menyadari adiknya sudah berada disebelahnya hanya terdiam, melanjutkan aktivitas merokonya itu.
"Matiin kali rokok nya, ada cewe nih."
"Bawel." Hanya itu jawaban Rony sambil mematikan Rokok nya yang hampir habis.
"Ka Hanna orang nya baik, tulus banget. Kayanya ga mungkin untuk marah yang berlarut, walaupun tadi matanya udah berkaca-kaca." Lanjut Nabila.
"Sesakit apa ya Salma tadi? Padahal Kaka yang mau Salma, bahkan acara hari ini ada dia gak tau apa-apa."
"Ka Hanna wanita kuat, tadi Bila liat Ka Hanna bales nya pake senyuman."
"Kalo aku di posisi Ka Hanna sih yang pasti udah dangis kejer ya." lanjut Nabila.
(ada apa siiii sebenernya Salma sama Rony ini?)
"Untung Calon istri Kaka tahan banting ya."
"Yeuuuu awas aja tapi kalo Kaka sengaja bikin sakit ka Hanna, Bila juga bakal jadi orang yang marah banget sama Kaka."
"Iya Cil iya."
"Enak aja ngatain bocil mulu!! Selamat menikmati Struggle before marriage Kakaku Zainal HAHAHA." Teriak Nabila langsung berlari ke dalam Villa.
Flashback on
"Ca kenalin, ini Nenek dari Ayah." Ucap Rony sambil memggandeng tangan Salma.
"Di gandeng terus, ga akan hilang juga." jawab Nenek Rony
"Hallo Nek, Saya Salma." Ucap Salma sambil meraih tangan Nenek Rony yang sedang duduk dikursi roda.
"Kirain kamu berbeda dari Papa mu Nal, ternyata sama saja gak pernah denger keluarga." Ucap Nenek Rony lagi.
Rony yang mendengar itu langsung me megang tangan Salma lagi, seolah memberi jawaban ia akan menjelaskan nya nanti.
"Udah di bilang ga akan hilang ko malah di gandeng lagi! Masih banyak Nal perempuan batak yang seiman diluar sana."
Deg.
Salma makin tidak karuan saat ini, rasanya sangat ingin menangis dan meninggalkan Rony.
"Enal mau keliling lagi sama keluarga yang lain ya Nek." Rony berusaha mengalihkan agar ucapan Nenek nya itu tidak semakin kemana-mana, ia takut wanita nya akan semakin merasa sakit hati.
"Salma juga pamit ya Nek." Ucap nya dengan senyuman yang tulus, walaupun hatinya sangat sakit.
Namun sama sekali tidak ada jawaban dari Nenek Rony.
"Nanti aku cerita ya, kita ke keluarga Mama dulu."
Namun sama sekali tidak ada jawaban dari Salma.
Rony dengan bangga nya mengenalkan Salma kepada keluarga besar Mama dan Papa nya.
Setelah selesai berkenalan dengan keluarga besar Rony, Salma langsung pamit untuk kembali ke Villa karena sudah merasa lelah juga.
"Nanti malem giliran aku yang kamu kenalin ya."
"Aku balik Villa dulu ya, udah di tunggu abang tuh di depan."
Rony membalas nya dengan senyuman, ia tahu jika Salma merasa tidak nyaman dengan ucapan Nenek nya tadi.
Flashback Off.
"Ga usah terlalu dipikirin ucapan Nenek tadi. Nanti Papa yang bantu ngomong sama Hanna ya."
"Gak usah Pa, nanti Enal mau ketemu Ayah Salma dulu. kayanya Salma belum siap ketemu Enal."
"Ya udah kalo butuh bantuan Papa bilang aja. Papa ke dalem lagi."
Saat ini Rony malah kembali menyalakan rokok nya itu. dasar laki-laki bukannya selesaikan terlebih dulu malah asik sebat!
***
pakabar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle but she's my home [Salma x Rony]
FanfictionStruggle but she's my home, itulah yang menggambarkan perasaan Rony kepada Salma.